"Yan"
Brian yang tengah menggulung kabel menyahut panggilan Sungjin dengan berdehem.
"Lo inget, Seulgi ga?"
Brian mengedikkan bahu. Lalu mendekat ke arah Dowoon dan memberikan botol minum kepada anak berkawat gigi yang tengah menutupkan matanya. "Hei bangun, minum dulu"
Alis Sungjin naik sebelah.
"Band cewek anak sekolah pertiwi itu Yan"
Brian mengusap paha Dowoon saat anak itu menguap tanda kantuk tidak bisa ditahan.
"Ga tau gue bang"
Sungjin menghentikan pergerakannya saat melihat Brian menopang wajahnya dan menatap Dowoon yang tengah berusaha menahan kantuk.
"Dia minta nomor lo"
Brian menoleh, ia kebingungan "Buat apaan?"
"Ga tau"
"Ga boleh sama Dowoon"
Sungjin menatap heran "Ha?" Lalu matanya membola saat Brian mengelus pipi Dowoon yang tengah tertidur di pahanya sekarang.
"Ga boleh bang sama Dowoon, lo ga liat dia marah?"
"H-ha? yan, lo bedua? sejak kapan?"
Brian menaikkan alisnya "Apanya?"
"Sinting!"
Brian tertawa.
"Tolol, gue udah curiga ada yang aneh dari lo. Tapi gila sejak kapan?"
Brian mengedikkan bahu. "Berisik bang, ga liat lagi tidur?"
Sungjin menggelengkan kepala tak habis pikir. "Tapi seorang Dowoon?"
"Aslinya dia selucu itu bang, percaya deh"
Sungjin menampilkan muka kaget, tidak semakin tidak percaya.
"Lo bisa jinakin dia yan?"
Brian terkekeh pelan.
"Gue bukan orang kolot kok. Yang penting lo bedua seneng aja deh"
Brian tersenyum. "Thanks bang"
--
HI ADA YANG NUNGGU GA ASTAGA GUE BUKANNYA NINGGALIN WORK INI TAPI BENERAN LUPA PUNYA AKUN INI TRUS GUE NANGIS BANGET, PAS BUKA DRAFT TERNYATA UDAH BANYAK BANGET YANG GUE TULIS HIKS.
AKU MAU LANJUT WORK INI MASIH MAU BACA GA HIKS
KAMU SEDANG MEMBACA
revolves around you | bw
Storie d'amoreits bri and woon. lokal!au homo. boy x boy.