Chapt 5 First Night

12.6K 475 74
                                    

Author POV

Saat ini Gracia tengah menunggu jemputanya didepan gerbang sekolah. Banyak siswa laki-laki yang mencoba untuk mengantarnya pulang, namun semua ajakan mereka Gracia tolak dengan sopan. Gracia bernapas lega saat melihat mobil Alphard yang dekemudikan Pak Jokolah yang menjemputnya disekolah bukan mobil BMW I8 berwarna putih milik Shani.

Hari pertama Gracia disekolah baru sangat melelahkan, bukan karena mata pelajarannya, Gracia adalah murid yang ssngat pintar, baginya pelajaran yang diajarkan diSMA 48 seperti mengulang pelajarannya disekolah lama Gracia. Yang menjadi masalahnya adalah banyak siswa lelaki yang mencoba mendekatinya. Salah satunya adalah vino, lelaki yang ditabrak Gracia tadi pagi. Gracia yang tidak tahu cara berinteraksi dengan lawan jenis hanya menanggapi dengan singkat. Namun Vino tak patah semangat, dia bertekad untuk mendapatkan hati Gracia.

Setelah sampai dirumah Gracia langsung membersihkan diri dan turun untuk mengobrol dengan Veranda.

"Anak mamah yang cantik gimana hari pertama kamu disekolah?" tanya Veranda yang sedang memegang secangkir teh.

"Cukup menyenangkan mah, walaupun masih sedikit gugup" balas Gracia dengan senyumnya.

"Ingat ya Ge, kalo kamu butuh apapun jangan sungkan bilang kemamah, papah, atau Ci Shani ya" ucap Veranda sambil mengelus kepala Gracia dengan penuh kasih sayang.

Gracia merasa tersentuh dengan perlakuan yang diberikan Veranda kepadanya. Gracia tidak pernah merasakan kasih sayang seorang ibu karena perceraian orang tua mereka.

"Oh iya mah, Ci Shani mana?" tanya Gracia.

"Shani sedang dikantor Gre, kan dia penerus perusahaan papah, dia juga udah gak tinggal disini lagi, dia tinggal diapartemen dekat dengan kantornya" jelas Veranda.

Gracia merasa lega mendengar penjelasan Veranda. Itu berarti Gracia dan Shani tidak tinggal satu atap, dan Shani tidak akan melakukan perbuatan yang membuat jantung Gracia menjadi tidak karuan.

Gracia pamit kepada Veranda untuk kekamarnya dan mengerjakan tugas. Gracia merasa tenang setelah tau jika Shani tinggal di apartemennya. Setelah tugas rumahnya selesai Gracia melepas rindu dengan sahabatnya Anin melalui HPnya.

Gracia yang sangat menikmati obrolan dengan sahabatnya tidak mengetahui jika sudah saatnya makan malam. Saat masih asik mengobrol pintu kamarnya diketuk oleh Mbok Sri.

"Non Gracia dipanggil nyonya, udah waktunya makan malam non" ucap Mbok Sri dari balik pintu.

"Iya mbok, bentar lagi aku turun" jawab Gracia.

"udah dulu ya Nin, aku mau makan malem dulu, dadaah" pamit Gracia pada Anin.

Gadis manis itu berjalan menuruni tangga dengan senyuman dibibir manisnya. Tidak ada yang dapat mengubah moodnya yang sangat baik hari ini.

"Aduh gadis papa yang paling cantik kayanya seneng banget hari ini" ucap Keynal saat Gracia duduk dengan senyumannya.

"hehehe, iya aku abis terlfonan sama Anin soalnya pah" balas Gracia.

Mereka menyantap makan malam diselingi dengan obrolan ringan. Suasana yang hangat membuat hati Gracia bahagia, ia merasakan hal yang tak pernah ia rasakan. Yaitu memiliki keluarga yang utuh, walaupun sampai saat ini Gracia masih merindukan ayahnya. Tapi kehadiran Keynal dan Veranda dapat mengobati rasa rindu itu.

Tetapi suasana hati dan mood Gracia yang sangat baik tidak berlangsung lama. Saat pintu utama terbuka dan terdengar langkah kaki memasuki rumah megah tersebut.

"Mom Dad, i'm home" ujar Shani dengan senyuman penuh kemenangan sambil menenteng satu buah koper.

"Eh, Shani kamu ngapain bawa koper segala?, kamu mau nginep lagi?" tanya Veranda kebingungan melihat anak gadisnya. Keynal yang tadinya sedang sibuk dengan makanan kini juga menatap Shani dengan bingung.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 09, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Shelter(girlxgirl)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang