Chapt 4 Beauty And The Beast

7K 341 5
                                    

Author POV

Mata Gracia membulat ketika bibir mereka bersentuhan. Shani yang awalnya hanya menempelkan bibirnya kini mulai melumat dan menggigit bibir Gracia. Gracia merasa bingung dan takut. First kissnya telah dicuri oleh wanita yang baru beberapa jam dikenalnya. Gracia merutuki dirinya sendiri saat ia mulai menikmati permainan bibir Shani. Tapi logika Gracia menang. Gracia mencoba melawan untuk melepaskan pelukan Shani. Namun karena ukuran tubuh yang berbeda kekuatan Shani bukan tandingan Gracia. Shani yang lepas kontrol melepaskan ciumannya namun kini beralih pada leher jenjang Gracia. Shani menggigit dan menjilat leher Gracia dengan sensual. Membuat Gracia menggelinjang dibuatnya.

Tiba-tiba Shani menghentikan cumbuannya dan menatap Gracia tajam. Gracia kebingungan dan takut mendapat tatapan yang mengintimidasi dari Shani.

"Gracia, aku suka kamu" ucap Shani.

"Maksud Ci Shani apa?, kita sama-sama perempuan Ci" jawab Gracia dengan takut.

"Itu tidak penting, pokoknya kamu milikku, aku akan membuatmu jatuh cinta padaku" tegas Shani dengan tatapan tajam.

"Sekarang kamu tidur cici gak mau kamu terlambat dihari pertama kamu masuk sekolah baru" kata Shani.

Gracia yang masih bingung dan takut hanya mengangguk sambil menghindari tatapan tajam Shani.

Shani kembali mencium bibir Gracia namun kali ini dengan lembut penuh perasaan. Hati Gracia terasa bergetar. Namun ia dengan cepat mengusir pikiran tersebut. Gracia merasa ini semua salah, mereka sama-sama perempuan. Gracia menerima semua perlakuan Shani karena takut dan bingung.

"Besok kamu cici antar kesekolah, sekarang tidur ya gadisku yang cantik" ucap Shani.

Lagi-lagi Gracia masih mengangguk dan menghindari tatapan Shani. Shani menarik dagu Gracia dengan lembut agar Gracia menatap mata Shani.

"Kamu jangan takut sama cici, cici gak bakal nyakitin kamu justru cici bakal berikan kamu kenikmatan yang gak kamu perkirakan" ucap Shani dengan lembut.

"Atau kamu mau cici temani tidur?" tanya Shani.

"Nggak usah ci, aku tidur sendiri aja" jawab Gracia panik.

"Yasudah kali ini kamu cici biarkan tidur sendiri, nanti ada saatnya kita tidur bareng, good night my cupcake sweet dream" balas Shani dengan senyuman menggoda.

Shani keluar dari kamar Gracia dengat hati berbunga-bunga. Shani optimis dia akan mendapatkan Gracia, bagaimanapun caranya. Dan diwaktu yang sama Gracia merasakan perasaan yang baru pertama kali ia rasakan. Namun dengan segera Gracia mencoba berpikir logis walau Gracia tidak bisa melupakan ciuman dari Shani dan mencoba untuk tidur.

***

Gadis manis berseragam putih abu-abu dengan rambut tergerai menuruni anak tangga dengan langkah pelan. Gadis yang awalnya menunduk, kini mendongak dan pandangannya tidak sengaja bertemu dengan wanita dengan stelan formal yang tengah memegang secangkir kopi yang masih mengeluarkan kepulan asap.

Langkah Gracia menjadi grogi saat pandangan Shani seperti menelanjangi dirinya. Ditambah senyum tipis Shani yang membuat Gracia bertambah gugup.

"Pagi" sapa Gracia kepada keluarga barunya yang sudah duduk dikursi makan menunggu Mbok Sri menyiapkan sarapan mereka.

"Gracia, kamu udah siap masuk sekolah baru?" tanya Veranda.

"Aku udah siap ko mah, cuma sedikit gugup aja" balas Gracia setelah duduk berhadapan dengan Shani.

Ya Gracia memanggil Veranda mama karena Veranda memintanya. Alasannya karena Veranda sangat senang memiliki Gracia sebagai anaknya.

Mereka menyantap sarapan dengan tenang. Namun berbeda dengan Gracia yang merasa gugup karena terus dipandangi oleh Shani dengan tatapan menggoda.

Shelter(girlxgirl)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang