PART 6

76 3 0
                                    

Selain pagi dan senja, kamu hadir sebagai penanda waktu WIB.
WAKTU INDONESIA BAGIAN rindu.

Happy Reading Guys ❤️

****

Jakarta, 16 Oktober 2018


Matahari begitu cerah pagi ini. Dara yang baru saja datang ke sekolah di antar abangnya. Hari ini adalah hari pertama Milad SMA CANDRA WINATA. Tidak ada perlombaan untuk hari ini, hanya ada acara upacara pembukaan dan sekedar mempersiapkan untuk hari kedua dan ketiga.

Pukul 08:00 upacara pembukaan dimulai. Sebenarnya para siswa sangat malas untuk mengikuti upacara ini, karena harus berdiri beberapa jam berada di bawah terik sinar matahari. Ada yang aneh di hari ini, entah kenapa Dara seperti merasa ada yang kurang, merasa mehilangan separuh raganya. Dia hari ini tidak melihat Andra, apakah Andra tidak sekolah? Atau memang tidak ikut upacara pagi ini?

Dara yang sedari tadi terus memperhatikan kelas XII-MIPA 1. Tiba-tiba tangannya di sikut oleh teman di sampingnya, iya itu Fina.

"Dar lo kenapa sih, dari tadi merhatiin apaan?" Fina antusias

"Gak kok, gue gak lagi merhatiin apa-apa" jawab Dara dengan sedikit gugup

"Lo nyari kak Andra yah?"

Merasa kaget dengan ucapan Fina barusan, pipi Dara langsu memerah seperti setelah di pakaikan blosh on "Hah, ng-gak kok"

"Jujur aja Dar, iya sih emang sampai saat ini gue juga gak liat dia. Tapi kalo lo mau nge-cek. Lo bisa ke rooftoop  sekolah biasanya genk nya suka kumpul di sana." Jelas Fina

"Nggak ah ngapain coba gue ke sana. Udah ah gak usah di bahas gak penting" ucap Dara mengakhiri pembicaraan.

****

Upacara pembukaan baru saja selesai, semua siswa berhamburan keluar lapangan. Karena hati Dara yang penasaran terhadap Andra. Akhirnya dia akan mengeceknya ke Rooftoop sekolah, untuk melihat Andra apakah ada disana atau tidak? Mengapa Dara mencari-nya apakah Dara merasa kehilangan Andra atau tidak?

Sesampainya di Rooftoop sekolah Dara kaget melihat banyak sekali segerombolan kakak kelas laki-laki yang sedang merokok dan ada juga yang sedang memakan kuaci.

"Hai adik manis, sini gabung sama kita" seru salah seorang kakak kelas menggoda Dara

"Suttt milik si Andra itu mah jangan di embat" ucap Arno salah satu teman dekatnya Andra

"Gak kok gue gak cari siapa-siapa. Tadi gue di suruh kesini suruh nge-cek ada orang apa nggak." Dara berusaha mengarang cerita. Padahal dia kesana untuk mencari Andra.

"Nge-cek apa nyari Andra?" Goda Sopian. Sontak membuat pipi Dara berubah menjadi merah

"Andra hari ini gak masuk sekolah" jelas Kemal dan membuat Dara mati kutu di hadapan mereka.

"Gue gak peduli, yaudah gue balik lagi ke bawah" ucap dara dan segera bergegas pergi meninggalkan mereka. Dan menghiraukan godaan-godaan kakak kelasnya itu.

Hari ini Dara merasa dirinya ada yang kurang, tidak ada yang menggangu dia, yang selalu bertanya hal-hal yang mungkin menurut Dara tidak penting dan yang selalu mengajaknya ke kantin hanya sekedar untuk menemaninya makan.

Dara mengambil nafas panjang dan menghembuskannya seolah baru terbebas dari penjara. Sebelum meluncur ke kantin Dara mengecek handphone nya untuk memastikan apakah teman-temannya ada disana atau tidak. Dara hari ini sangat lapar, karena dia lupa tidak sarapan karena terburu-buru karena anggota OSIS harus datang lebih awal.

Dara menelan ludahnya ketika melihat antrian yang luar biasa panjangnya di stan tempat makanan favoritnya, warung lumpia basah. Pesan lumpia basah atau pesan makanan yang lain? Tiba-tiba Dinda datang dan menghampiri Dara.

"Hei, mau pesen apa? Biar gue aja yang pesenin lo kan cape banget abis nyiap-nyiapin buat besok. Lo duduk aja tuh, bareng Fina sama Tasya."

Dara mengangguk, tapi sebelum Dara pergi Dinda mencubit pipi Dara yang chubby. Begitu gemasnya Dinda kepada Dara.

"Aww! Sakit tau," seru Dara

"Abisnya lo lucu banget, tapi pake boong deh" balas Dinda

"Udah deh sana ngantri" perintah Dara kepada Dinda.

"Kebiasaan nyuruh, untung lo imut Dar kalo nggak mah udah gue baku hantam" seru Dinda lagi lebih keras karena Dara sudah menjauh.

Dara duduk bersama Fina dan Tasya. Dengan ekspresi datarnya.

"Kenapa Dar?" Tanya Fina

"Gak papa kok. Gue laper banget belum sarapan dari pagi"

"Gak sarapan apa belum ketemu Kak Andra?" Goda Tasya

"Yee daripada gue mikirin kak Andra mending gue makan lumpia basah kesukaan gue bikin kenyang lagi"

"Iya deh iya, udah buruan di makan jangan pada ribut" Tasya mencoba mencairkan suasana.

"Tapi kak Andra baik deh Dar, gue rasa dia suka sama lo," ucap Dinda

"Gue gak mau pacaran, lagian buat apa pacaran bikin sakit hati aja," jawab Dara

"Nah bagus gue setuju banget, mending jomblo ya" seru Fina antusias sembari mengacungkan jempolnya.

****

Tidak ada hari sial, hari ini adalah hari yang penuh kehampaan menurut Dara. Entah kenapa dia seperti kehilangan separuh jiwanya, hanya kekosongan dan kehampaan yang ada di kepalanya. Sampai sore pun tidak ada satu buah pesan atau sebuah motor ninja terparkir di halaman rumahnya.

Dara mengecek ponselnya, dia menunggu apakah Andra akan mengirim pesan atau meneleponnya tetapi nyatanya tidak. Memang ekspetasi tidak seindah realita.

"Kenapa gue jadi mikirin kak Andra yah, padahal dia bukan siapa-siapa gue. Aduhhhh Dara lo pokoknya jangan sampe jatuh cinta sama kak Andra." Gerutu Dara kesal terhadap dirinya sendiri.

"Dara boleh mamah masuk?" Ucap Rita di luar kamar Dara

"Boleh mah,"

"Lagi ngapain, sayang?"

"Gak lagi ngapa-ngapain mah"

"Mamah kesini mau nanya tentang Si Andra"

"Kenapa mah?" Tanya Dara dengan gugup. Jujur sebenarnya Dara sangat kaget jika ibunya sendiri bertanya seperti itu

"Kamu teh pacaran sama dia?" Tanya Rita

"Ng-gak lah mah aku gak pacaran"

"Tapi kayaknya dia perhatian pisan ke kamu, mamah juga rasa dia anaknya baik" jelas rita antusias

"Mamahhhhh, aku gak mau pacaran. Aku mau fokus belajar , biar aku bisa masuk universitas yang bagus."

"Dar, mamah sama papah gak melarang kamu buat pacaran. Asalkan pacarannya harus biasa-biasa aja. Kamu juga udah gede, jangan terlalu tutup hati apalagi sampe mati rasa" jelas Rita sembari mengelus pucuk kepala Dara

"Udah ah mah, Dara ngantuk bicara nya lain kali aja" ucap Dara mengakhiri pembicaraan

"Yaudah , good night sayang" ucap Rita sembari mencium kening Dara

"Good night to mamahku sayang" Dan Rita keluar dari kamar Dara.

Jujur sebenarnya Dara tidak sepenuhnya ngantuk. Itu hanya akal-akalan dia agar ibunya tidak bertanya banyak hal tentang Andra.
Tetapi entah kenapa hari ini Dara merasa kehilangan Andra, yang setiap hari mengganggunya , menghubunginya bahkan menelepon tengah malam hanya untuk menanyakan jam berapa. Tidak penting tetapi mungkin itu bermakna di hati Dara.

****

Maap ya guys jika ada salah ketik😅
Jangan lupa vote ya!:))

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 12, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

CANDARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang