🌻Chapter 01🌻

30 4 0
                                    

AUTHOR POV.

Semerbak harum mawar menyeruak kedalam hidung. Matanya mengerjap lirih memandang kamar Yang dulu dipenuhi rak buku sudah berganti menjadi istana bunga seperti kamar impiannya saat menikah.

kecerahan Yang terpancar dari aura yang serba biru dengan mawar putih tidak mampu menebitkan senyum bahagia. Ia memandang pantulan diri di cermin. Gaun putih dengan manik manik cantik menjuntai hingga menutupi mata kaki, wajah Yang sudah terbungkus jilbab lebar dengan aksen Yang sama. Dirinya sudah dirias sederhana tapi mengagumkan semua itu benar benar pernikahan impiannya.

Tapi satu hal Yang membuatnya hancur.
Pangeran impiannya... Bukanlah Sosok Yang ia nanti hingga kini.

Untuk yang kesekalian kali Farah mencekram kuat dadanya, menahan isakan Yang memberontak keluar. Tangganya gemetar seiring gejolak rasa pedih Yang menjalar keseluruh tubuh. Tenggorokannya tercekat seperti ada bongkahan batu besar.

Rizkiyah menatap farah pilu, di elusnya pipi halus farah.Farah hanya terdiam dengan pandangan menerawang jauh, hanya satu Yang mampu RiKiyah lihat kesedihan.

Rizkiyah mengerjap lirih"Dek.. Allah tidak akan menjadikan hambanya illa khoiron, Yang terjadi saat ini adalah kehendak Allah"tutur Rizkiyah lembut dengan senyuman hangat.

Farah menunduk menyembunyikan matanya yang mulai memanas. Sudut hatinya semakin nyeri. Ia tidak boleh menangis.

Dan saat manik matanya bertubrukan dengan kertas lusuh Yang tercetak bekas lipatan rapi. Tulisan itu....

Tunggu aku abil.. Aku akan kembali Dan datang menghadap abah mu.
Heheh pasti abahmu kaget Angga yang dulu si bocah ingusan Yang sering gangguin kamu sudah berubah menjadi pria mengagumkan. Ingat!! Hanya aku yang boleh menyebutkan nama mu saat ijab qobul. "

Bibir farah bergetar dengan desakan air mata Yang memaksa turun.Tangan mengepal erat menahan sakit Yang menghantam.

"Dek.. "

Suara Rizkiyah menarik kesadarannya. Farah meghembuskan nafas kasar dengan mata terpejam rapat.Menelan kembali pemikiran bodohnya.

Ceklek.

Pintu kamar terbuka Dan munculah sosok tegap dengan wajah teduh. Farah menoleh

"Mas.. "Ucapnya pelan nyaris berbisik. Pertahanan Yang ia bangun kokoh hancur saat Fadlan menerbitkan garis senyum lembut yang tidak mampu Farah temukan pada orang lain.

Fadlan mengedikan dagu pada Rizkiyah. Mengintrupsi untuk keluar. Karna Fadlan tahu jelas Adik bungsunya saat ini sedang membutuhkannya.Kia mengangguk mengerti lalu mengusap lembut punggung tangan Farah."Mbak keluar dulu"ucap Rizkiyah kemudian berlalu pergi.

Fadlan menutup pintu dan memandang kamar adiknya yang sudah di sulap sebegitu mewahnya.Fadlan berjalan mendekat berjongkok agar tubuhnya berhadapan langsung dengan Farah yang duduk di kursi meja rias.

"you really look a princess"tutur Fadlan sembari menatap lekat Farah yang kini menyendu.

Farah mengerjap pedih"Mas.. "Suara farah tercekat. Ia hanya mampu menggelengkan kepala dengan bibir Yang semakin bergetar.

Fadlan meremas lembut pundak farah. Lalu menatapnya. "It's okey princess everything is gonna be okay, You'll be fine"tutur Fadlan dengan mata memancarkan kekuatan.

Runtuh sudah pertahanannya Isakan meyembul kepermukaan,Suara itu lolos begitu saja dari bibirnya.Pundaknya bergetar hebat nafasnya naik turun dengan isakan Yang semakin terdengar pilu.Farah sudah tidak peduli dengan riasan Yang akan rusak saat ini.Fadlan menarik Farah dalam pelukannya. Tangis farah semakin pecah dengan tangan mencengkram erat kemeja Fadlan hingga kusut.

Fadlan meletakkan dagu di puncak kepala farah, tangannya mengusap lembut punggung farah menenangkan.

Setelah isakan itu tidak terdengar, Fadlan melepas dekapannya lalu menatap Farah dengan sorot teduh.Ia mengapus jejak basah di wajah farah dengan telaten.Is juga tidak bersuara membiarkan Farah untuk tenang sepenuhnya.

"Princess..kamu jelas tau harus bagaimana kamu menyikapi ini..."ucapan Fadlan terhenti,mengawasi perubahan mimik adiknya.

"Kamu wanita berilmu Princess"ucapnya lagi,tangan fadli beralih merapikan jilbab Farah.

"Jodoh dan Ajal jauh dari jangkauan manusia.Kamu tau betul itu"

Farah masih terdiam dengan mata meredup.

Farah meremas gaunnya erat"Angga..."ujarnya lirih,ia menelan ludah susah payah saat mengingat janji yang ia buat dengan laki laki itu.

"Angga..bagaimana mas Alan?Farah menggigit bibir bawahnya cemas.

Bagaimana aku menghadapi Angga

Bagaimana jika perasaanku tetap pada Angga

Bagaimana caranya agar aku bisa melupakan Angga.

Fadlan berdiri"Angga urusan mas,kamu gak perlu khawatir"jawab Fadlan mantap.

Sengatan di hatinya semakin terasa.Farah melumat bibir getir dengan kepalanya mengangguk mengerti.

Mengerti bahwa aku dan Angga benar benar berakhir

Mengerti bahwa Angga bukanlah takdirku

Mengerti bahwa Angga akan menyebutkan nama wanita lain saat ijab qobul.

Angga...aku sekarang mengerti bahwa kita telah membuat kesalahan.
Salah karna membuat janji seperti itu dulu.

Fadlan mengusap puncuk kepala farah.
"Royyan adalah laki laki sholih,kamu beruntung mendapatkannya."Ucap fadlan kalem.

Farah membisu.

*
*
*

Pengen ganti nama
Gus Abi change to Royyan Ahmad Dzakiy.

Terinspirasi dari Presiden KM ITB
Royyan Abdullah Dzakiy.

,

Hakikat Farah BillahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang