Secawan Harapan di ujung senja

34 5 0
                                    

Tak terasa jingga sang senja
Berguguran bersama aura
Syahdumu. Aku masih ingat tatkala
Ratap ini dimulai, kau mengukir selintang senyum rapuh.
Memaksaku terbenam dalam cuplikan -cuplikan
Kelam nan suram

Hangat air matamu masih mebelai pundakku.
Menuntunku kearah kepastian. Diiringi bisikmu
Yang membuahkan setangkai kepercayaan.

Aku masih gusar, bentuk sidik jarimu
Terus melekat dipipiku
Tatkala kau mengusap bulir air mata yang menyusup
Keluar dari sudut kelopak mataku.
Meninggalkan harum jemarimu yang bermuara dikalbuku.

Kembalilah, meski sekedar mengaduk teh hangat.
Kemarilah, mari berbincang tentang gemulai rumput diladang hingga petang membentang.

Semoga kau mendengar lirih uang terbengkalai ini
Kelak kau akan sadar, sebuah penantian berujung kepedihan.

                   Selasa, 20 agustus 2019
                   Pangkat, tangerang

Mereka Semua Disantap WaktuWhere stories live. Discover now