Apakah Penyesalan itu terlambat.? (Mariel)

3 0 0
                                    

Beranjak dewasa kini aku masih tak berubah, dari dulu terdapat suatu sifat yang membuatku terkungkung pada suatu tempat. Aku masih tak mau menerima apa yang kuanggap salah, aku masih tak mau bertemu dengan orang yang kuanggap salah. Seakan terkunci atas apa yang kuanggap benar saja. Aku selalu menyangkal, argumen tiap argumen selalu saja muncul dan tercipta dengan sendirinya memenuhi kepala ini. Semua tercipta dengan 1 tujuan, yaitu adalah apa yang kuanggap benar harus benar dan tak mungkin salah. Bahkan argumen itu secara spontan tercipta hanya untuk melindungi apa yang kuyakini. Semakin dewasa ini bukannya aku bertambah terbuka, namun aku tetap melatih kemampuan berargumenku agar apa yang kuanggap benar selalu benar. Dan apa yang kuanggap tidak benar akan selalu salah. Dengan dalih ingin melindungi diriku sendiri aku merasa harus menyingkirkan pendapat yang membuat prinsipku terlihat salah. Seakan hidup yang aku jalani ini hanya tentang aku, aku, dan aku. Semakin dewasa kini aku mempunyai teman, yaa jika memang mereka bisa dianggap "teman". Tapi aku lebih senang menganggap mereka sebagai "prajurit" atau dalam bahasa kasarku "babuku". Aku menggunakan permainan kata kata agar mereka mau aku jadikan " Teman" dari  Sudut  pandang mereka. Semakin dewasa ini aku berubah, yaa jika memang ini bisa dianggap sebagai perubahan. Namun aku tidak akan menggap perubahan ini adalah peruabahan yang baik. Bahkan mungkin dewasa ini aku memiliki perubahan yang signifikan terkait dengan pembuatan benteng yang kuat untuk mempertahankan apa yang kuanggap " Prinsip" ini. Aku hanya ingin menciptakan suatu kerajaan di mana hanya aku yang berkuasa, dan orang lain hanya sebagai Prajurit atau dalam hal ini bagiku " Babu" namun dari sudut pandang mereka "Teman". Beranjak dewasa ini aku mepelajari bagaimana bisa suatu sifat dari manusia bisa aku gunakan untuk memenuhi kepentinganku sendiri. Pembelajaran suatu sifat itu hanya akan mendukung cita citaku untuk membuat suatu kerajaan di mana hanya aku yang menjadi raja dan tidak ada orang yang mampu menghalanginya, dan agar setiap apa yang aku anggap benar akan selalu benar. Setiap pertemuan aku lakukan hanya untuk  mempelajari dimana celah dari sifat mereka, dan bagaimana aku agar bisa menggunakannya. Tahap ini aku sebut dengan " Raven's Theory", teori ini aku namakan sesuai dengan suatu karakter yang ada di film X-Man di mana dia bisa berubah rubah warna kulit sesuai keinginannya karena dia merasa tidak percaya diri atas apa yang terjadi pada bentuk fisiknya, seperti halnya " Bunglon". Kalian berfikir bahwa aku hanyalah orang yang egois, tak berperasaan, serta " diktator". Apapun yang kalian katakan, inilah aku, calon raja dari duniaku kelak. Dan aku harap kalian menggapku sebagai raja jika tidak mau aku jadikan musuh yang tinggal menunggu waktu, dan selama kalian menjadi seseorang yang ada di sudut pandang seberangku maka aku akan membuat kalian bertanya tanya pada diri kalian sendiri " Apakah Penyesalan itu datang terlambat.?". 

My P. O. V Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang