chapter 2🍁

20 5 0
                                    

"Tak mengapa jika hati ini hancur, mata ini berlinang air dan tubuh ini gemetar, asalkan orang yang di sayang tersenyum bahagia dan senang."


Griliapun mengangkat tangannya tanpa melihat kedepan.

Febrianpun menuju ke tempat yang telah di tunjuk pak saem tadi.

Febrian POV

Di saat gue masuk kelas baru gue,
gue di sambut dengan teriakan histeris dari cewek-cewek di dalam kelas tersebut.

Tak tau kenapa mataku tertuju kepada cewek nerd yang ku temui di bis tadi pagi.

"Kalau begitu kamu duduk di sana bersama Grilia, Grilia cobalah kamu angkat tangan!?" ucap pak saem sedikit berteriak.

"Oh ternyata namanya Grilia" batin Febrian.

Gue pun menuju ke bangku kosong yang di sebelahnya cewek nerd yang bernama grilia itu, yang gue temui di bis tadi pagi.

Febrian POV and

"Baiklah pelajaran kita suda selesai" ucap pak saem, yang langsung pergi keluar dari kelas itu.

"Grilia yuk ngantin?" tanya Abigail.

"Gue males ke kantin hari ini" ucap Grilia yang lagi duduk melihat ke luar jendelah kelas.

"Ayolah, kita ke kantin bareng-bareng?" mohon Jovanka dengan muka yang memelas.

"Napa si lo betiga gak bisa pisa ama gue" ucap Grilia dengan nada bertanya.

"karena kita udah temenan dari kecil, dan juga qt sudah tau karakter kita masing-masing" ucap Faini yang sok bijak.

"Nyeeeh sejak kapan lo menjadi bijak kek gitu kamvrettt" ucap Abigail dengan nada mengejek.

"Sejak tadi hehe" balas Faini dengan belaga begok.

"Sudah-sudah gue laper, ayo ke kantin?" kata Jovanka yang sedikit jengkel dengan kelakuan teman-teman nya itu.

SKIP KANTIN.....

"lo pada mau pesan apa nanti gue yang pesenin" tawar Abigail.

"Nasi goreng dan red velvet hot satu" ucap Grilia.

"Gue juga!"kata Jovanka,Faini serentak bersamaan.

"Ela lo bedua sok ikut-ikutan sama Grilia" ucap Abigail dengan nda bercanda.

"emang lo pesan apa?" tanya Grilia.

"Sama kayak kalian hehe" kata Abigail cengengesan.

"Kamvrettt!" teriak Jovanka dan Faini bersamaan.

Abigail pun langsung pergi dari situ untuk memesan makanan mereka, karna takut di terkam oleh singa-singa yang sedang ngamuk.

"Untung temen kalau enggak gue udah buang ke tengah laut tu anak" kata Faini yang bercanda.

"Hahaha...." tawaan paksa dari Grilia.

"La apa lucu nya coba?" Tanya Jovanka ke Grilia.

Griliapun langsung berhenti tertawa dan langsung memasang muka datar ke pada teman-temannya lalu berkata "gakk ada yang lucuu!" ucap Grilia dengan nada datar dan dingin.

Sekian semua terdiam karena mereka tau kalau Grilia, ngomong gitu pasti ada yang dia pikirkan saat ini.

"Lo kenapa si kok aneh banget hari ini?" tanya jovanka kebingungan.

"Gak ada apa-apa kok" kata Grilia.

"Hay girls! gue bawain pesanan lo pada" teriak Abigail yang membuat semua terdiam.

Merekapun memakan makan yang telah datang, dengan tenang tanpa ada suara.

Yang tadinya kantin sepi kayak kuburan tapi, tiba-tiba menjadi kek di pasar.

"Kenapa si ni kantin jadi kek pasar gini? Kan ganggu orang lagi makan aja" kata Jovanka.

Tiba tiba ada yang datang ke arah Grilia dan langsung menjambak rambut Grilia dengan sangat keras, membuat Grilia meringis kesakitan.

"Aww lepasin sasakittt!" Ucap Grilia yang memegang rambutnya agar yang menarik rambut Grilia tidak terlalu terasa sakitnya.

"Kalian udah keterlaluan!" teriak Jovanka dengan keras sampai-sampai seisi kantin melihat ke arah Gisilia dkk.

"Maksud lo apa haa! yang di ganggu tu bukan lo, yang di siksa bukan lo kok lo yang marah si hhhh aneh!" ucap Gisilia yang sedari tadi menjambak rambut Grilia langsung melepasnya, dan mendekati Jovanka dengan geram.

"Lo nyari mati ama kita?!" tanya Aknesia dengan nada tinggi.

"Ada mainan baru ni, yang lebih seru" kata lisa sambil senyum miring ke Jovanka.

"Kalian tu untung tenar ajah tau gak!"ucap Faini yang langsung berdiri dari duduknya.

"Kalian hanya sampa di mata qt tau gak" sambung Abigail.

"Lo bertiga lebih milih si nerd dari pada gue, haaa astaga bajingan!" ucap Gisilia langsung menjambak rambut Grilia.

Jovanka,Abigail dan Faini ingin membantu Griliapun di hadang oleh Gisilia yang semakin membuat Grilia kesakitan.

"Berhenti di situ kalau tidak kalian tau akibatnya hhhhh" ucap Gisilia yang mengambil jus mangga di meja dan langsung menuangkannya di kepalanya Grilia.

Tidak sampai di situ penyiksaan-nya kepada Grilia, Gisilia mendudukan dengan paksa Grilia ke lantai dan di tendang beberapa kali oleh Gisilia dkk.

Jovanka dkk tak bisa apa-apa melihat teman baiknya di siksa.

Gisiliapun masi dalam keadaan menjambak rambut Grilia dengan brutal, Gisilia pun menarik Grilia dari rambutnya seperti anjing yang di ikat, memutari meja makan tersebut.

Dan semua siswa-siswi dan terlebih guru-gurunya yang ada di kantin tersebut hanya bisa diam dan hanya bisa menonton, merka didak berani dengan Gsislia karena orang tua Gisilia yang mempunyai sekolah tersebut.

Setelah Grilia di perbuat seperti anjing yang di ikat Gisilia tidak puas melihat Grilia hanya menangis.

Tidak puas dengan cara itu Gisilia menginjak jari-jari Grilia dengan berulang kali sampai-sampai jari Grilia memar dan berdarah.

Grilia yang diam dan tidak bisa melawanpun hanya bisa menangis tersedu-sedu meminta ampun kepada Gisilia.

Sudah merasa puas dengan perbuatannya yang tak terpuji tersebut, Gisilia dkk pun langsung pergi ninggalin Grilia di lantai terbaring lemas tak berdaya.

Begitu Grilia dkk pergi, Jovanka,Faini dan Abigail membantu Grilia masuk UKS.

Melihat kejadian yang kejam tadi dari kejauhan membuat mereka ingin menolong tetapi tidak bisa.

TBC😉😊

GriliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang