kalung?🍁

12 5 0
                                    

"Hayalan tak seindah dengan kenyataan"

Setelah kejadian di kantin Grilia masi merasa sedih karna di buat semena-mena oleh adik kembaran-nya Gisilia.

Semua sudah pulang sekolah termasuk teman-teman Grilia karna ada sesuatu yang mendadak.

Griliapun berdiri dari tempat tidur rawat tersebut, dan keluar dari UKS itu dengan sedikit merasakan sakit dia bagian jari tangan , dan kepalanya.

Setiap pulang sekolah Grilia selalu pulang dengan berjalan kaki dari sekolah sampai rumahnya.

Setelah sampai ke pintu gerbang keluar dan masuk sekolah Grilia melihat seorang nenek-nenek yang duduk sambil memegang perutnya, itu pertanda iya lapar.

Grilia pun dengan senang hati menghampirinya sambil mengeluarkan uang yang bisa di bilang hartanya yang ia kumpulkan dari jeri paya-nya sendiri.

"Hy nenek kenapa nenek di sini? Di mana keluarga nenek?" tanya Grilia.

"Nenek tidak punya keluarga nak" belas nenek itu.

"terus dari mana nenek ini berasal mengapa ada yang aneh dari nenek ini" umpat Grilia dalam hati.

"Nak apa yang kamu pikirkan? Dan kenapa kamu penuh dengan memar seperti habis di pukul" tanya nenek itu penasaran.

"oh ngak kok nek gak ada yang bisa di khawatirkan, ini sudah jadi kebiasaan di siksa karena penampilan" ucap Grilia santai dan langsung tersenyum.
"Oh ia ini buat nenek, untuk membeli makanan pasti nenek kelaparan" ucap Grilia yang menyerahkan seluru jajannya ke nenek tersebut.

"Gak perlu nak, itu sangat berarti buat kamu" tolak nenek itu.
"Enggak kok nek aku iklas ngasinya" ucap Grilia yang senyum.

"Kamu anak yang cantik dan baik hati, kamu bisa-bisa nya ngasi uang ke orang yang belum kamu tau asal usulnya, nak simpanlah uang itu dan ambilah kalung ini" ucap nenek itu yang langsung menyerahkan kalung yang sangat indah dan kelihatan antik dan cantik.

Grilia mengambil kalung tersebut dan melihat betapa cantiknya kalung tersebut, dan Grilia mau berterima kasi tetapi nenek itu udah tidak ada dan tidak tau kemana.

"Terimakasih ne..nek.??" Ucap Grilia yang mencari kemana nenek itu tetapi tidak ketemu.

"Kok nenek itu udah gak adah si " bingung Grilia dan akhirnya Grilia pulang karna hari mulai malam.

SKIP.....

"nenek itu siapa ya? kok dia cepat menghilangnya?" pikir Grilia sambil ngeliatin kalung pemberian nenek tersebut.

"Apa jangan-jangan dia itu hantu!" Kaget Grilia dan langsung bertambun dengan selimutnya.

"Gak,,,gak,,,gak,,,mungkin itu pasti tidak benar, ini pasti mimpi" Grilia yang lagi berada dalam selimut keluar lagi dan menepuk kedua Pipinya untuk mencari keluar dari mimpinya.

"Ahh sakit, berarti ini bukan mimpi" kaget Grilia.

"Tapi nenek itu baik sekali dan kalung ini akan aku jaga untuknya" kata  Grilia yang sangat senang.

*******

Febrian POV...

"kenapa dia tidak melawan? Kenapa dia membiarkan dirinya di siksa seperti itu?" pertanyaan-pertanyaan yang sangat sulit di jelaskan melintas di pikiran febrian saat ini.

"gue harus mencari tau siapa sebenarnya Grilia itu?" ucap febrian yang sangat penasaran.

Di saat febrian sedang dalam lamunannya tiba-tiba ada seorang wanita paru baya yang masuk ke dalam kamar febrian "Febrian makan dulu yuk?" tanya wanita paru baya, (mamanya Febrian) itu kepada Febrian.

GriliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang