Griliapun telah sampai ke kelas dan pelajaran matematika suda lama di mulai.
"Permisi ibu maaf saya terlambat" kata Grilia yang membungkukan badannya(tanda hormat).
"Iya gak apa-apa tapi lain kali jangan terlambat lagi ya, silakan duduk Grilia" kata ibu can.
"Untung saja ibu can gak jahat" umpat Grilia dalam hati.
Griliapun duduk di sebelahnya febrian.
"Lo kenapa terlambat?!" tanya febrian dengan nada dingin.
"Apa urusan lo?" kata Grilia dengan nada cuek.
"Serah lo" kata febrian singkat.
Grilia melihat ke arah febrian "kok lo yang marah?" tanya Grilia yang kebingungan dengan sikap Febrian.
Tersadar Grilia mengucapkan kata itu febrianpun menatapnya kembali, dan mereka saling tatapan, dan tangan Febrian ingin memegang rambut Grilia karena ada daun kering yang menempel.
"E..e..e..lo mau ngapain?" tanya Grilia yang memundurkan badan ya.
"Jangan ke geeran lo jadi cewek" ucap Febrian.
"Trus lo mau ngapain?" tanya Grilia
Tangan febrian dengan cepat mengambil daun yang hinggap di rambut Grilia "gue gak bermaksud jahat, gue hanya mau ambil ini" ucap febrian yang langsung menghadap ke depan.
Griliapun merasa malu karena dia sudah salah paham terhadap febrian.
"Baik ibu akan memberikan kelompok perbangku saja ya" kata ibu can.
"Oke ibu permisi dulu sampai jumpa besok" kata ibu can yang langsung pergi keluar kelas.
Grilia berpikir kenapa dia harus sebangku dengan febrian.
"Aaisss! Kenapa gue harus sebangku dengan orang sial ini si!" Gerutu Grilia."Apa lo bilang?" Tanya febrian yang langsung menatap sinis kepada Grilia.
"Emm gak kok gue mau bilang kalau kita mau kerja kelompok di mana?" bohong Grilia karena takut febrian ngamuk.
"Di rumah lo ajah simpelkan" kata febrian yang langsung melanjutkan bermain handphone nya.
"Ja..jangan di rumah gue!" Ucap Grilia yang sedikit gugup.
"Emang kenapa?" Tanya febrian yang menghentikan main handphone nya.
"Di rumah lo ajah!" kata Grilia dengan cepat.
"Kok lo..." Kata febrian terhenti karna berpikir. "Ya udah di rumah gue ajah ucap febrian" ucap febrian yang langsung berdiri yang mau pergi.
"Huuu untung ajah" umpat Grilia dalam hati.
Grilia yang memegang bukunya di kaget kan oleh febrian.
"Jangan lupa nanti pulang sekolah ketemuan di parkiran" kata febrian yang mengagetkan Grilia dan buku yang Grilia pegang terlempar tepat di mukanya febrian.(Plakkk!!) Bunyi buku Grilia yang melayang tepat di mukanya febrian."Aw...aw lo jahat amat sama gue aw...awwww!" kata febrian yang memegang dahinya.
"siapa suruh lo ngagetin gue" kata Grilia yang mengeluarkan lidahnya"Blee!" yang mengejek febrian.
"Aiss lo tu....." kata febrian yang tadinya mau ngejar Grilia tapi malah menginjak buku Grilia dan terjatuh.
"Karma is riel hahaha..." Kata yang sangat mengejek untuk febrian dari Grilia.
Griliapun langsung keluar dari kelas, takut febrian ngamuk.
Griliapun menuju ke kantin karna dia sangat lapar, sesampainya di kantin Grilia langsung memesan dan mengambil makanannya.
Dengan tenangnya Grilia makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Grilia
Fantasy"Akhir dari sebuah perjuangan adalah di saat kita sudah tidak bernyawa lagi" Hari demi hari Grilia lewati dengan banyaknya hal-hal yang sangat aneh dan masih sangat misterius. Hanya karna kalung yang penuh dengan teka-teki membuat Grilia harus berus...