Sejeong membuka pintu secara perlahan. Sehun yang sedang meletakkan kepalanya di atas meja terbangun.
" Kenapa kau baru datang?" Tanya Sehun.
" Josonghamnida (maafkan saya)."
" Apa jadwalku hari ini?"
" Eobseoyo (tidak ada)."
" Sebaiknya kau rapikan file di meja itu, kepalaku sangat pusing." Kata Sehun tidak bersemangat.
" Apa kau perlu ke rumah sakit." Tanya Sejeong cemas.
" Anni, aku cukup beristirahat sebentar."Sejeong menunduk lalu duduk di sofa untuk merapikan beberapa file yang berserakan di atas meja. Sesekali ia mencuri pandang ke arah bosnya.
Sejeong merasa kasihan melihat Sehun, bagaimana pun juga hati nuraninya merasa iba walaupun pria itu tidak peduli dengannya.
" Sebaiknya kau cepat keluar kalau sudah selesai."
" Ne daepyo-nim."Sejeong kembali kesal mendengar kata-kata Sehun yang kasar dan dingin. Tidak ada gunanya menghawatirkan manusia sedingin es seperti dia. Sehun bahkan tidak merasa bersalah atas kejadian semalam.
---------------------
Jennie fokus dengan tumpukan file di depannya. Kepalanya benar-benar pusing karena kerjaan yang menumpuk hari ini.
" Kau tidak harus bekerja terlalu keras." Kata Jong In mendekatinya.
" Musun irriya (apa maksudmu), bukankah file ini harus selesai hari ini." Jawab Jennie.
" Majjayo, minumlah ini." Kata Jong In memberikan susu pisang.
KAMU SEDANG MEMBACA
우리 대표님 (My Daepyo-nim) ✓ COMPLETED
RomansOh Sehun, seorang pria muda yang mempunyai sifat dingin. Ia bertemu dengan Kim Sejeong yaitu seorang gadis pemberani dan rela melakukan apapun untuk menghidupi adik dan membayar rumah sakit ayahnya yang sedang koma. Awal pertemuan mereka memang tida...