Chapter 16

2.2K 238 60
                                    


Happy Reading

.
.
.
.
.
.
.

"Ah, apa ada yang bisa di bantu?"

Yoongi pria itu tanpa menjawab langsung menerobos paksa ke dalam rumah mewah milik Hye Ji,

"Apa yang kau cari Min Yoongi?" Hye Ji dengan langkah anggunnya mengikuti Yoongi yang dengan kasar mendobrak satu persatu pintu kamar rumah besar itu,

"Jungkook!" Teriakan keras terdengar sampai penjuru ruangan mewah milik Hye Ji, membuat para pelayan serta penjaga rumah itu berdatangan, ingin menghentikan Yoongi yang dengan beruntal memecahkan vas bunga mahal kala setiap tak menemukan atensi sang adik di setiap ruangan yang ia datangi.

"Kookie! Kau dimana?!" Lagi, para pengawal yang hendak menghentikan kebruntalan Yoongi di tahan oleh Hye Ji, wanita itu tak menunjukkan raut marah sedikitpun saat guci serta barang-barang mahal miliknya menjadi sasaran kemurkaan Yoongi, wanita itu hanya tersenyum penuh arti sembari bersendekap dada di ruang tengah rumahnya, menyaksikan dengan jelas Yoongi yang berlari dari satu kamar ke kamar lainnya,

"Brengsek! Kau sembunyikan di mana adikku?" Bentak Yoongi dengan wajah memerahnya, saat tak mendapati sang adik di semua kamar yang telah ia dobrak paksa.

"Wah, apa tak salah menanyakan adikmu padaku? Yang bahkan untuk bertemu dengannya saja sangat sulit bagiku?" Hye Ji masih bersendekap dada itu menatap Yoongi yang kinj berdiri tepat di depannya.

"Jangan bermain-main denganku Hye Ji-ssi, aku tanya sekali lagi DIMANA ADIKKU?!" Nafas Yoongi memburu menahan emosi yang meluap-luap, wajah yang identik dengan kulit putih pucatnya kini berubah menjadi merah padam dengan urat-urat yang menonjol di sekitar lehernya, jangan lupakan gigi yang bergemeletuk itu.

"Kau sudah melihatnya kan? Aku tidak tau dimana dia, bisa pergi dari rumahku Yugi sayang?" Hye Ji dengan raut wajah tenangnya memiringkan setengah badannya dengan salah satu tangan yang setengah mengadah, mengisyaratkan Yoongi untuk segera keluar dari rumahnya,

"Ku mohon, dimana kau sembunyikan adikku? Tidakkah kau puas selama ini menyiksanya? Biarkan di bahagia ku mohon,-  eomma"  dengan memelankan kalimat terakhirnya, Yoongi menjatuhkan tubuh tepat di depan Hye Ji.

Hye Ji mematung di tempat saat Yoongi tiba-tiba bersimpuh di depannya dengan raut wajah yang ketara akan keputusasaan, jangan lupakan air mata yang menetes dari sudut matanya.

"Min Yoongi" panggil Hye Ji pelan,

"Kau tau? Selama ini aku menyimpan sendiri luka besar di hatiku, rasanya sangat sakit, sampai aku dulu berfikiran untuk mati saja, namun aku tak bisa mati begitu saja, saat aku tau jika Jaesuk selama ini bersama dengan Jungkookku,"

"Apa maksutmu?" Yoongi yang semula menunduk kini mengangkat wajahnya menatap Hye Ji bingung.

"Tidakkah kau sadar, tiap kali melihat wajah adikmu, senyumnya bahkan sangat mirip dengan Appamu dan apa kau menyadari auranya? Bukankah dia sangat mencerminkan Jaesuk?"

"Jangan bodoh Hye Ji-ssi, dia itu anakmu, bukan suamimu!"

"Aku tahu itu, aku sadar di bukan Jaesuk, tapi tiap kali aku melihatnya, aku bukan hanya melihat wajah Jaesuk di wajahnya, entah kenapa rasa sayang bercampur amarah itu tiba-tiba muncul dengan sendirinya, dan kau tau? Rasa ingin memilikinya begitu besar sayang"

"Kau gila!, benar-benar gila!" Yoongi bangkit hendak memberi pukulan ke pada wajah cantik milik Hye Ji, sebelum dua orang pengawalnya menghentikan Yoongi dan langsung menyeretnya keluar dari rumah mewah itu,

"BRENGSEK! Katakan dimana adikku!!" Yoongi memegang sebuah meja kokoh di depannya, menahan diri dari seretan paksa pengawal Hye Ji.

"Lepaskan aku pak tua!! Dia penculik adikku brengsek!!" Yoongi menghentak keras cekalan tangannya dan berlari menuju Hye Ji, namun gagal dua pengawal lainnya menghadang jalan Yoongi.

FREEDOMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang