10. Our Feelings

13.1K 426 1
                                    

Content: 18++

Cerita ini sepenuhnya fiksi. Jika ada kesamaan nama, tokoh dan latar belakang itu semua hanyalah ketidaksengajaan.

**********

Si putri tertidur dipangkuannya. Si putri tidak menangis atau bersedih, hanya menatap kosong dan memeluknya dengan erat daritadi. Entah apa yang terjadi, tapi Putri cantik tak mengucapkan apapun di perjalanan, tak juga berucap sampai mereka sampai di istana milik putri cantik. Karna tak tega, dia tetap menggendongnya masuk ke kamar. Si putri tak juga berniat melepaskan pelukannya padanya. Ia tidak keberatan menemani Putri tidur malam ini ........

Joe menengok sekilas ke arah king size bed kamar Bossnya di mansion besar milik bossnya lalu duduk di sofa dekat bed. Dia terpaksa harus menemani bossnya tidur tadi malam karna si boss tak juga melepaskan dirinya untuk pulang. Dia memohon untuk ditemani dan semalaman dia harus terjaga karna berada di samping wanita sesexy bossnya tidaklah mudah.

Bossnya masih tidur dengan pakaian semalam, dia tidak mengerti apa yang terjadi di pesta malam itu. Baru saja ia datang dan mencari Bossnya tapi tak disangka bosnya menabraknya dan memintanya mengantar pulang. Tak ada percakapan diantara mereka sampai detik ini. Yang ia ingat Louis Parker saat itu mengejar bossnya. Apa boss sedang dekat dengan Louis Parker? Tapi sejak kapan? Joe berpikir lagi. Beberapa hari lalu memang bossnya menyuruh dirinya mencari tahu Luka yang diderita Louis Parker karna kemarin lalu si boss menabraknya. Tapi hanya sampai situ dirinya mengetahui hubungan mereka berdua.

"Joee......"

Joe menoleh ke arah suara didengarnya. Crystal membuka matanya dan menutup mukanya. Sepertinya dia silau akan sinar matahari yang masuk dari celah tirai kamarnya.

"Ya boss?" Joe berjalan ke arah Crystal lalu duduk di sampingnya. Tiba tiba Crystal bergelayut di leher Joe. Mengecup pipi Joe lalu tersenyum ke arahnya. Joe hanya bisa memaki dalam hati. Apa wanita ini tak tahu pagi pagi seperti ini seorang pria gampang merasa tegang? batin Joe.

"Bukakan retsleting gaunku Joe, aku ingin mandi." Crystal memandang nakal ke arah Joe. Joe menelan ludahnya dengan susah payah. Bossnya benar benar sedang menguji akal sehatnya.

Joe membuka retsleting gaun Crystal dengan perlahan. Wangi tubuh Crystal tercium dihidungnya, membuat dia menahan lebih keras akal sehatnya untuk tak menyecap kulit halus bossnya. Perlahan turun dan terus turun sampai ujung, hanya sampai sebatas pantat saja ujung retsleting gaun hitam sexy itu. Pertama kali Joe melihat Crystal di pesta malam itu, dia bagai putri negeri dongeng dimatanya. Cantik dan menggoda. Sepertinya tak ada putri negeri dongeng yang begitu menggoda seperti wanita ini, pikir Joe kembali gugup. Dia sudah biasa bercinta dengan banyak perempuan, tapi dengan bossnya dia selalu gugup, padahal hanya dengan melihat wanita di depannya ini dia gampang terangsang. Tetapi dia belum pernah sekalipun bercinta dengannya, hanya harus puas dengan permainan bossnya yang hanya mengusili dirinya.

Crystal melepaskan tangannya dari leher Joe dan menegakkan duduknya, sehingga gaunnya turun sampai sebatas pinggang. Joe terkesiap melihat pemandangan di depannya. Melihat hal itu Crystal hanya tersenyum. Ternyata memang semua lelaki seperti itu. Hanya berjalan dengan nafsu. Louis tidak mencintainya, hanya ingin bercinta dengannya. Mungkin suatu sensasi sendiri bisa bercinta dengan Wanita kelas atas sepertiku bukan hanya dengan jalang di jalanan, batin Crystal frustasi.

"Apa yang kau lihat Joe?"

Joe menggeleng cepat, dialihkannya pandangan ke segala arah, membuatnya semakin tidak wajar. Crystal melangkah menuruni bednya. Dengan otomatis gaunnya turun dan memperlihatkan lekuk tubuh polosnya kepada Joe. Tetapi dengan posisi itu, Joe hanya bisa menikmati pemandangan punggung dan pantat Crystal yang menggemaskan dengan Gstringnya.

THE BOSSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang