BUKAN APA

8 4 0
                                    

"kamu udah lama disini?" tanya Wanita itu akrab sambil mengaduk sayur yang dimasaknya. Naila yang sedang memotong daun bawang menoleh lalu menggeleng.

"Baru, Bu." jawab Naila pelan sambil menunduk. Wanita terkekeh melihat Naila yang terlihat menggemaskan sedari tadi. Naila hanya diam dan menjawab sekadanya ketika ditanya, mungkin malu atau segan.

Wanita itu lalu mengambil potongan Naila dan memasukan nya semua kedalam panci berisi sayuran. Diaduknya lagi hingga merata.

Naila merasa sangat canggung saat ini.

Wanita itu tersenyum lalu mencolek pinggang Naila, Naila terkejut dan gelagapan.

"Formal banget sih, panggil Ibu segala. Panggil Jessica aja." Jelas wanita itu sambil terus mengaduk masakan dalam panci itu.

Naila mengangguk lalu terdiam. Wanita itu menoleh kearah Naila, keadaan yang sangat canggung.
Wanita itu melepaskan pengaduk sayur itu lalu mencuci tangannya.
Naila masih dengan diam nya, tanpa menoleh seperti melamun tapi tubuh tetap bergerak.

Wanita itu mengulurkan tangannya, merasa bahwa itu perlu, Mungkin.
Naila menoleh lalu cepat mengelap tangannya dan membalas uluran tangan itu.

"Aku Jessica, panggil saja nama depanku. Tidak perlu formal denganku, apalagi takut. Diriku bukan monster."

Naila hanya tersenyum dengan mata sipit lalu mengangguk dengan perlahan.

"Saya Naila Kartika, dan saya pengasuh serta pembantu baru Tuan Arka disini."

"Senang berkenalan denganmu Naila, dan ucapkan selamat datang di keluarga ini." kelah Wanita itu dengan mantap menjadi akhir perkenalan manis dan singkat itu. Naila merasa hatinya berdegup kencang, walau hanya perkenalan singkat tapi cukup berarti itu.

Naila membatin lalu akan segera melupakan itu.

***

Pagi ini Naila dibuat bingung dan panik karena telat jam 3 lewat pagi, Via terbangun dari tidur dan menangis. Mengedit kamar Naila dengan brutal, membuat Naila yang sedang dalam ambang mimpi terbangun secara spontan.

Naila keluar secepat mungkin lalu menemukan Via menangis sesegukan terduduk di lantai. Baju Donald Nya membuat makin menggemaskan, Naila mengangkat tubuh Via lalu menggendongnya.

"Adek mau apa? nanti Kakak buatin." Namun mencoba untuk berbicara secara perlahan.
Via tetap menangis tetapi tangannya mengisyaratkan sesuatu.

"Mau pipis?"

Via menggeleng.

"Mau susu?"

Via lagi-lagi menggeleng.

"Mau makan?" Via mengangguk secara perlahan. Naila tertawa, ia usap air mata Via yang terus menerus berjatuhan itu.

"Adek mau makan apa? roti isi?"  Via hanya diam.

Naila diam, dia lalu berjalan menuju dapur dan mendudukan Via di meja makan. Tangis Via sudah mereda, hanya sesegukan yang tertinggal.

Naila mengambil cangkir dan membuatkan susu kesenangan Via, susu Coklat hangat.

Ia berikan pada Via dan langsung diminum dengan cepat.

"Tunggu sini ya, kakak buatin makan nya." ujar Naila tersenyum dan segera membuatkan sarapan untuk Via.

Via menangis karena lapar, sungguh Naila merasa gemas.
Dia akan membuat dua roti isi daging saat ini.

Di panggangnya roti beserta daging asap yang telah dia siapkan tadi, keju lembar dan sayur. Setelah semua di tumpuk, Naila menambahkan Mayo diatasnya untuk Via dan Saus sambal untuknya..

Dia akan ikut makan bersama anak kecil itu, perutnya mendadak berbunyi sekarang, Naila akan makan pada jam yang tidak biasanya.

Naila membawa makanan praktis itu ke meja dan membagi nya. Via tersenyum lalu memakan roti itu dengan lahap, Naila membalas senyuman itu dan ikut memakan nya secara lahap.

"Ini enak," Via mengucapkan itu dengan perlahan.
Naila mengangguk dan tersenyum lebar. Ia gigit roti itu dan mengunyah sembari membersihkan remahan di pinggiran bibir anak kecil itu.

"Kalo mau lagi, bilang ya sama kakak." jelas Naila. Via mengangguk dan terus memakannya.

Setelah makan, Naila membersihkan peralatan dan mengantarkan Via menuju kamarnya. Via akan kembali tidur karena dia merengek meminta kembali kamar, jam sudah menunjukan pukul 4 kurang. Masih ada waktu untuk melanjutkan tidur saat ini.

Naila membuka pintu kamar dengan perlahan dan merebahkan kembali tubuhnya. Rasa kantuk itu masih ada, dia ragu untuk tidur karena takutnya dia akan telat bangun.

Tetapi semua dikalahkan, Naila kembali memejamkan matanya dan mendengkur dengan perlahan.
Dia amat mengantuk setelah dibangunkan dengan teriakan oleh anak kecil itu hanya untuk meminta makan.
Ingatkan dia untuk bangun dan tidak telat menyiapkan sarapan.

***

Tumisan bawang putih dan cabai tercium hingga kamar remang saat itu, Naila menggeliat dan memeluk gulingnya.
Ia mendengus, merasa ada yang janggal.

Ia membuka matanya dan terdiam, pukul berapa ini?
Matanya melihat jam di samping, dia terbangun secara spontan, lagi.

Dia telat. Jam sudah menunjukkan pukul 7 dan dia masih tidur?
Dia segera bangkit dari kasur dan mencuci wajah. Gawat, Tuan Arka akan marah. Dia sudah berjanji akan membuat sarapan pagi ini.

Darinjauh sudah terdengar gesekan spatula dan wajan, dia berlari dan menemukan kakak nya Tuan Arka, Jessica.

"Kamu mandi aja, aku udah mau selesai kok buat sarapan nya." ucap Jessica tanpa menoleh, Naila menahan nafasnya dan segera menyiapkan piring sebagainya.
Dia tidak mungkin mandi dan meninggalkan Jessica yang sedang sibuk membuat sarapan.

Bisa-bisa dia di tendang sama Tuan Arka.

"Semalem Via bangun?" tanya Jessica sembari menyendok nasi goreng dalam mulutnya.
Naila mengangguk, dia ikut menyedokan nasi secara perlahan.
Arka hanya diam, tidak berbicara sejak duduk tadi.

"Via emang seperti itu, Suka terbangun karena lapar." ujar Jessica lagi.
Nasi di piring hampir habis tetapi Naila merasa bahwa nasi nya tidak habis-habis.

Naila merasa gugup serta takut.

Karena Tuan nya ini, sejak tadi hanya diam dan diam. Bunyi dentingan sendok berbunyi, dan seruputan kopi kental buatan Jessica. Dia melakukan kesalahan?

Apa karena dia telat bangun? matilah dia.

"Bangunkan Via nanti dan mandikan." Arka bangun dari duduknya dan memakai jasnya.

Naila hanya membalas anggukan.

"Bicara bukan hanya mengangguk!" Arka menyentak dengan tekanan.

"Iya, baik."

Naila berbuat kesalahan pagi ini.

Palembang, 5 November 2020 - Kamis

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 05, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MY PERFECT MAID || ON GOINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang