Chapter 2

81 15 5
                                    

Luz menatap jam ditangannya,

20:13, itu angka yang tertulis di jam tangannya, lalu ia menghela nafas pelan.

Dengan pelan luz berjalan keluar dari sebuah minimarket, tempat kerja part time-nya. Ia berjalan sembari menggunakan headphone, mendengarkan deretan lagu favoritnya.

Manik Kelabunya menatap kosong kearah jalan yang ia lalui, menatap bayangannya yang terlihat gelap itu.

Kapan cahaya akan datang?

Zrass...

Genangan air dijalan muncrat membasahi baju serta wajah luz, itu karena sebuah mobil sport melintas begitu lajunya dijalan.

Luz menghembiskan nafasnya, entah mengapa dia sama sekali tidak jengkel atau marah, padahal jika itu orang lain setidaknya mereka mengumpat kasar.

Tapi luz hanya diam membisu, dan hanya menyibak rambitnya kebelakang, sehingga tampaklah keningnya yang terdapat bekas luka goresan yang panjang.

Aku benci air

Saat matanya menatap seekor anjing kecil yang sedang meringkuk didekat tempat sampah, luz berjalan pelan kearahnya, lalu menatap anjing itu dalam diam.

Anjing itu tampak terluka, dan sangat kurus. Luz memiringkan kepalannya, membayangkan anjing itu sedikit mirip dengan dia.

Luz melepaskan jaketnya, membungkus anjing kecil itu dan mengendongnya pergi, dia melanjutkan jalannya sembari membawa anjing itu.

"Aku akan membawamu ke dokter, anjing..." Ucap luz keanjing itu, manik kelabunya selama ini dingin dan kosong, sekarang terlihat hangat, bibirnnya pun tersenyum tipis.

kaki itu berjalan, hingga sampai pada apotek hewan, dia melihat seorang wanita berambut pink sedang mengunci apotek itu, lalu terkejut saat ia berbalik melihat luz.

"Mohon ma..."

"Saya minta tolong dokter, tolong obati dia..." Ucap luz, memotong perkataan wanita itu, lalu memperlihatkan anjing kecil yang dibungkus itu.

Wanita itu terdiam, lalu menghela nafasnya, setelah itu membuka lagi pintu apotek yang telah dia kunci.

"Baiklah anak muda, silahkan masuk..."

Saat mendengar ucapan wanita itu, luz pun masuk dengan perasaan yang jarang dirasakannya.

"Sepertinya anjing ini kurang gizi dan seperti tidak pernah diberi makan dengan layak..." Wanita itu berkata dengan heran, lalu menatap luz selaku pemiliknya.

"Tadi saya menemukannya di samping tempat sampah, jadi entah mengapa saya membawannya..." Jawab luz pelan.

Wanita itu kembali menghela nafas, 'Anak aneh,' pikirnnya.

Setelah selesai mengobati anjing kecil itu, dokter wanita itu berjalan kearah luz, membawa anjing kecil itu kearahnya.

"Jadi kamu akan merawatnya anak muda?"

Luz bingung mendengar pertanyaan wanita itu, "Saya tidak tau bagaimana merawat hewan," jawab luz cepat.

"Tapi kamu ingin memilaharanya bukan?" Tanya dokter itu lagi, dia sedikit jengkel mendengar jawabannya luz tadi.

"Rencananya saya ingin mengembalikannya ketempat asalnnya," Luz menjawab lagi, dan hasilnya membuat wanita itu menepuk jidatnya.

"Anak muda, percuma kamu memungutnya dan membawannya kedokter jika akan membawannya kembali kesana, anjing kecil ini akan mati!" Kata dokter itu, menatap luz sedikit kesal.

Hikari (光)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang