bab IV

2.4K 207 2
                                    

Jaejoong terdiam melihat pria dimasa lalunya, pikiran dan tubuhnya seperti blank tidak dapat bergerak dan memikirka apapun
" ba ba bagaimana..!

" tentu saja bisa sayang jung corp adalah perusahaan ku tepatnya perusahaan keluargaku" jawab yunho, yunho berjalan mendekati jaejoong dengan senyum menawannya membuat jaejoong memundurkan langkahnya dengan mata menatap awas pada yunho

" apa yang kau lakukan berhenti disana" teriak jaejoong ketakutan

" baiklah - baiklah aku akan kembali duduk " yunho kembali duduk dikursinya dan membuat jaejoong sedikit bernafas lega

" kau, jadi apa karenamu aku diterima disini tanpa wawancara dan tes" jaejoong pikir ia diterima diperusahaan besar ini karena kemampuannya tapi ternyata jaejoong benar - benar sangat kecewa hingga air matanya jatuh
Jaejoong segera membalikan badannya dan berniat meninggalkan jung corp hingga suara datar yunho menghentikannya

" jaka kau meninggalkan perusahaan ini maka aku akan membuatmu tidak dapat diterima kerja diperusahaan manapun bahkan hanya untuk menjadi seorang pelayan dicafe kecil sekalipun" jaejoong mengepalkan tangannya mendengar kata - kata yunho , jaejoong segera membalikan badannya dan menatap mata yunho penuh amarah

" sebenarnya apa yang kau inginkan dariku, kenapa kau lakukan ini padaku, apa salahku padamu" tanya jaejoong dengan air mata yang terus mengalir, jaejoong tidak menyangka akan bertemu mantan kekasih yang sudah menyakitinya dalam situasi seperti ini dan jaejoong juga tidak mengerti kenapa yunho melakukan ini padanya apa salahnya.

Yunho terdiam mendengar pertanyaan jaejoong sebenarnya yunho tidak tega melihat air mata dan wajah putus asa jaejoog tapi dia harus melakukan ini untuk memperbaiki kesalahannya dan agar dapat memulai lagi hubugan yang sudah dia hancurkan jadi dengan menguakan hatinya bibirnya kembali mengucapkan kata - kata yang mungkin akan membuat jaejoong semakin membencinya tapi dia akan menerimanya jika itu bisa membuat jaejoong berada disinya dan dia bisa mulai perlahan - lahan mendekati jaejoong untuk menjadi miliknya selamanya
" kau tidak memiliki kesalahan apapun padaku karena akulah yang memiliki banyak kesalahan padamu aku hanya ingin kau menjadi sekretarisku itu saja bahkan akupun sudah menyiapkan meja untukmu diruanganku " jaejoongpun melihat meja dipojok rangan yang ditunjum yunho
" jadi bagaimana" tanya yunho sambil bertopang dagu memandang lekat kearah jaejoong
" apakah aku memiliki pilihan untuk menolak! " jawab jaejoong setelah dapat mengendalikan perasaannya
" hm.. yoochun akan memberitahumu apa - apa saja tugasmu"

Yoochun yang sejak tadi duduk menonton live drama didepannya pun segera berdiri mengahampiri jaejoong dengan senyum casanovanya
Hingga suara yunho melunturkan senyumnya menjadi kedutan kesal
" jangan coba - coba menggodanya park yoochun atau kau akan merasakan akubatnya"
" aku hanya ingin bersikap ramah padanya agar suasana lebih santai karena sejak tadi disini begitu tegang oleh tatapan dan kata - kata tajammu itu lagipula aku tidak tidak mungkin menggodanya aku masih ingin hidup"

Yunho mendengus mendengar kata yoochun, jika yoocun bukan orang sajabatnya sudah dia kirim kepulau terpencil

" ayo jaejoong-ah aku akan mengenalkanmu pada sekretaris lainnya dan apa - apa saja tugasmu" ajak yoochun setela melihat jaejoong membenahi lenampilannya yang berantakan karena menangis
















Mereka keluar dari ruangan yunho dan berjalan menuju wanita yag tadi memandang sinis pada jaejoong saat masuk ruangan yunho
" nah jaejoong-ah kenalkan ini kwon boa dia salah satu sekretaris disini, dan nona kwon ini jaejoong sekretaris baru disini aku harap kalian dapat bekerja sama dengan baik "
Jaejoong segera mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan yang hanya ditanggapi ogah - ogahan oleh kwon boa , boa tidak habis pikir bagaimana bisa mereka menerima sekretaris yang seperti ini yang hanya memakai kemeja dan rok span biasa benar - benar tidak mencerminkan sekretaris diperusahaan besar seperti jung corp ini.
hingga suara yoochun membuyarkan lamunan boa
" jaejoong-ah disini ada tiga sekretaris yang pertama aku sekretaris utama atau pribadi yang menangani urusan penting dan lainya sedangkan nona kwon sekretaris dalam yang bertugas mencatat jadwal dan mengurus bila ada rapat dikantor sedangkan kau sekretaris luar tugasmu adalah menemani  sajangnim bila ada pertemuan atau rapat diluar kantor, apa kau mengerti jaejoong-ah?
" ne aku mengerti" jawab jaejoong sambil menganggukan kepalanya
" tapi yoochun-ssi bolehkah aku bertanya" tanya jaejoong yang penasaran dengan satuhal
" tentu saja memang apa yang ingin kau tanyakan"
" kenapa meja kalian ada diluar sementara mejaku ada didalam?"
" oh.. itu kupikir kau jauh lebih tahu daripada aku kenapa mejamu ada didalam ruangan sajangnim" yoochun menjawab disertai dengan senyum aneh nya membuat jaejoong sedikit tidak nyaman
" jika tidak ada lagi yang ingin kau tanyakan sebaiknya kau kembali kemejamu disana sudah ada daftar pekerjaan yang harus keu kerjakan " usir yoochun membuat jaejoong dengan berat hati memasuki ruangan yunho karena mejanya ada didalam sana












Suasana canggung nampak terlihat diruangan direktur sipria nampak ingin mengatakan sesuatu tapi tidak tahu apa yang harus dikatakan sedangkan siwanita nampak tidak peduli dengan menganggap si pria kasat mata

" mm... boo bagaimana kabarmu? Yunho mencoba memulai pembicaraan

" baik" jaejoong menjawab tanpa melihat yunho

" aku pernah melihatmu bersama seorang anak kecil, apakah dia anakmu ?" Tanya yunho dengan hati tak rela karena kemungkinan boojaenya sudah dimiliki namja lain sebenarnya bisa saja yunho mencari tahunya sendiri tapi dia tidak mau membuat jaejoong semakin marah padanya

Jaejoong sedikit melebarkan matanya mendengar pertanyaan yunho tapi dia segera merubah raut wajahnya menjadi seperti biasa saat menjawab pertanyaan yunho dengan nada datar
" aku rasa itu bukan urusan anda karena itu adalah urusan pribadi saya"

Setelah itu keadaan kembali hening tanpa ada yang berbicara hingga suara ketukan pintu mengalihkan perhatian mereka

Tok...
Tok...
Tok...

Jaejoong segera berdiri untuk membuka pintu

Cklek

Kedua pasang mata saling menatap dengan terkejut tapi dengan arti yang berbeda jika yang satu cemas dan takut yang satu benci membuat suasana menjadi tidak nyaman hingga salah satu dari mereka dapat menguasai diri danmencoba bersikap profesional

" ada yang bisa saya bantu nona kim " pertanyaan jaejoong menyadarkan junsu dan membuat junsu tergagap saat menjawab pertanyaan jaejoong

" ak aku ingin ber temu dengan yunho, dan sedang apa kau disini? "

" saya bekerja disini, mari silakan masuk" jawabnya datar dan jaejoong segera kembali menuju mejanya meninggalkan junsu yang masih terdiam mencerna ucapan jaejoong

Setelah tersadar dari keterdiamannya junsu segera menghampiri untuk mengatakan tujuannya kesini

" apa abar yunho-ah" yunho tetap diam mendengar ucapan junsu tanpa ada niat utuk menjawabnya

Melihat yunho tetap diam junsu membali berbicara
" kenapa kau tidak datang tadi malam kami semua menunggumu " lirih junsu dengan kepala menunduk dan sesekali melirik tempat jaejoong duduk, sejak kapan jaejoong bekerja disini dan kenapa mejanya ada didalam bukanya meja sekretaris itu diluar pikir junsu

Yunho mendengus mendengar ucapan junsu tapi yunho segera mengalihkan perhatiannya pada kaejoong untuk melihat reaksinya atas kedatangan dan pertanyaan junsu tapi yang diharapkannya tidak terjadi karena jaejoong terlihat biasa saja tidak ada raut cenburu sama sekali membuatnya sangat kecewa

Lalu Yunho memandang junsu dan mendatarkan kembali wajahnya " memangnya kapan aku berjanji untuk datang" jaejoong menaikan sebelah alisnya mendengar ucapan sinis dan dingin yunho tapi jaejoong segera mengangkat bahunya tidak perduli dan jaejoong kembali melanjutkan pekerjaanya mengabaikan live drama didepannya




" tapi yunhoah keluarga kita sudah...."  junsu tidak jadi melanjutkankata - katanya karena yunho memotong ucapannya dengan nada amat dingin menahan amarah
" apa kau tidak mengerti ucapanku tempo lalu bukannya aku sudah mengatakan padamu jangan pernah menggangguku lagi, sebaiknya kau segera pergi dari sini sebelum aku memanggil keamanan untuk mengusirmu " junsu menundukan kepalanya menahan tangis dan malu apalagi ada jaejoong disini orang yang sudah ia sakiti bahkan dulu dia sesumbar akan membuat yunho menjadi milimnya

Yunho menelfon secretarisnya dan tidak lama pintu terbuka menampilkan kwon boa ,
" ada yang bisa saya bantu sajangnim" tanya boa
" bawa nona kim junsu pergi dan jangan biarkan dia memasuki ruanganku lagi" junsu melebarkan matanya tidak percaya mendengar mata - kata kejam yunho sedangkan boa segera menundukan kepalanya dan membawa junsu yang wajahnya sudah pucat keluar ruangan direkturnya.







" bukankah itu sangat keterlaluan " setelah beberapa waktu dalam keadaan hening jaejoong membuka suaranya , yunho hanya mengangkat bahunya tidak perduli
" dari pada membicarakan yang tidak penting lebih baik kita makan siang bersama karena ini sudah waktunya makan" ajak yunho dengan senyum menawannya sedangkan jaejoong hanya mendengus dan mengangkat kotak bekalnya membuat yunho memasang wajah kecewa










MY BOS MY EXTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang