Aku tidak tau yang aku ceritakan ini sedih atau tidak.
Tapi bagi aku yang merasakannya ini sangat membuat ku sakit hati jika mengingatnya.
Dulu aku bersekolah di sekolah madrasah.
Yah, aku bersekolah dimana sekolah tersebut menjalani 2 pelajaran yang berbeda.
Yang pertama disaat pagi sampai jam shalat dzuhur kami belajar layaknya sekolah biasa.Lalu setelah jam shalat dzuhur selesai, kami belajar pelajaran tentang agama islam.
Waktu itu, guru kami mengadakan acara lomba besar-besaran di sekolah.
Dimana lomba tersebut banyak macamnya.
Ada lomba tata boga, ada lomba kaligrafi, ada lomba pidato, ada lomba mengaji, ada lomba fashion hijab dan lain lain.Aku yang cenderung lebih menyukai hal berbau seni, aku mengambil lomba kaligrafi.
Persingkat waktu.
Lomba di adakan didalam kelas.
Kelas yang di jadikan sebagai tempat lomba, berada di kelas bawah.Aku yang mengikuti lomba kaligrafi pun langsung menyediakan perlengkapan apa saja yang akan aku gunakan.
Aku membawa pensil, penghapus, peruncing dan pewarna pensil.
Disaat aku berjalan menuju kelas lomba ku, aku begitu senang dan tidak sabar ingin memulai lomba.
Dan disaat lomba di mulai, guru pengawas memberi kan kami sebuah bacaan arab yang akan kami jadikan sebuah tulisan kaligrafi.
Aku membaca tulisan yang guru ku tulis dipapan tulis.
Setelah ku baca, aku berfikir bagaimana cara penulisan arab nya supaya terlihat cantik dan bagus.
Aku mendapatkan ide. Lalu teman sebelahku bertanya apa yang akan kubuat.
Aku memberi tau nya. Dan dia tersenyum senang sambil berkata "apa yang kamu pikirkan itu sangat bagus". Aku tersenyum mendengar pujiannya.
Aku fokus menyelesaikan kaligrafi ku. Disaat aku ingin bertanya dengan teman sebelahku apakah ia sudah selesai atau belum, tanpa sengaja aku melihat tulisan kaligrafi dia.
Aku kaget.
Lalu bicara dalam hati "heyy, bukan kah yang ia gambar persis dengan ide ku?". Tapi aku tidak terlalu memperdulikannya. Toh cuma acara biasa, tidak ada hadiah hadiahan, Pikirku.Tak terasa waktu sudah habis.
Kami mengumpulkan karya kami masing masing.
Kami pun keluar dari kelas disaat kami telah memberikan hasil gambar kami.
Aku tersenyum lega karna bisa menggambar dengan sebagus mungkin.Tak terasa waktu terus berjalan, dan sekarang kami telah belajar seperti biasa.
Tapi pagi ini kami disuruh berkumpul dilapangan, katanya ada pembagian hadiah untuk lomba semalam.Aku kaget, lalu tersenyum senang. Aku berkata dalam hati "semoga aku menang lomba kaligrafi yaallah. Aminnn"
Yap..
Satu persatu nama siswa/i dipanggil menurut lomba yang mereka ikuti. Dan sekarang pembagian hadiah untuk lomba kaligrafi.Aku deg degan tidak sabar mendengar nama nama siapa saja yang di sebutkan.
1 nama sudah di sebut kan, 1 nama lagi sudah di sebutkan, dan tinggal 1 nama lagi yang belum di sebutkan.
Aku mendengar dengan seksama dan jelas. Awalan nama ku di panggil, aku tersenyum senang karna mengira bahwa aku yang memenangkan lomba.
Ternyata aku salah.
Bukan aku yang menang.
Melainkan teman ku yang duduk di sebelah ku sewaktu lomba di adakan.Ya..
Dia menang, dan aku kalah.Disitu aku rasanya ingin menangis dan berteriak keras bahwa dia telah mencuri ide ku.
Tapi aku tidak bisa.
Karna aku merasa itu semua sia sia.Aku diam tergugu di barisan ku sambil melihat ia mendapatkan hadiah.
Walaupun hadiahnya tidak seberapa, oh ayolah anak sekolah dasar mana yang tidak bangga jika mendapatkan hadiah dan memenangkan lomba?
Aku terus menatapnya dengan pandangan benci.
Aku muak.
Aku kesal.
Aku marah.
Dan aku sedih.Semua rasa bercampur aduk didalam pikiran ku.
Tapi sebisa mungkin aku mengontrol emosi ku.
Disaat kami ingin berjalan ke kelas masing masing, aku memberikan ucapan selamat kepadanya.
Dan dia tersenyum senang mendengarnya.Aku berjalan ke kelas sambil memikirkan acara lomba yang lalu.
Aku terus berfikir dan mengambil kesimpulan "apa ibuk salah melihat? Apa ia mengira bahwa aku mencontek hasil gambar ku? Ini tidak adil:"(. Aku yang berpikir keras, kenapa dia yang menang:"(".Aku terus berjalan dengan wajah sedih.
Dan disitu aku mendapatkan pelajaran.
Tidak semua hasil yang kita peroleh dari diri sendiri bisa mendapatkan nilai yang tinggi.
Justru, orang yang mencontek lebih mendapatkan nilai yang tinggi dibandingkan orang yang berpikir keras.Aku ingin membencinya.
Tapi aku tidak bisa.
Karna apa?Karna dia teman ku:').
Aku cuma bisa mengikhlaskan ketidakadilan ini dengan lapang dada:') karna dia teman ku:').
Tertanda
12 September 2019
02:07 WIBManeh_sjy
KAMU SEDANG MEMBACA
My Life Storys
Short StoryCerita nyata yang ku rangkum menjadi singkat untuk menceritakan kepada kalian:) Nb: bahasa sedikit formal