Cerita kali ini aku gatau menurut kalian gimana. Tapi menurut aku ini cerita yang sedikit hmmm sedih kali ya? I don't know😹
Ini cerita waktu aku umur 4 tahun. Wuih gile 4 tahun ma bro🤣
Waktu itu, hari jum'at siang pukul 12:00 Wib. Dimana semua orang sibuk ada yang pulang kerja dan ada yang siap-siap untuk shalat jum'at.
Aku dan teman teman ku masih sibuk main diluar. Mama aku udah sibuk manggil-manggil aku untuk pulang kerumah.
Tapi karna aku terkenal bebal, jadi aku ga ikuti apa kata mama aku.
Aku tetap sibuk main sama teman teman aku.
Singkat cerita, kami waktu itu sedang main ale-ale atau bisa dikatakan main masak-masakan.
Dan aku waktu itu punya sepeda, sepeda mini berwarna merah.
Kami udah tentuin posisi kami masing-masing.
Aku jadi tukang masak, teman aku jadi tukang potong sayur, dan teman aku satu lagi jadi pembeli bahan makanan. Dan sepeda aku dijadikannya sebagai alat transportasi untuk cari bahan-bahan yang akan kami masak.
Kami ngejalanin tugas kami masing-masing.
Aku sama teman aku sibuk cari wadah yang bisa kami gunakan sebagai kompor, kuali, sendok, piring, mangkok dan lain lain.Kami mencari batu bata sebagai kompor kami, semua alat telah kami dapatkan.
Kami menunggu teman kami yang mencari bahan makanan.
Waktu terus berjalan, gak terasa udah setengah jam kami nungguin dia, tapi batang hidung dia ga muncul-muncul juga.
Kami capek nunggu, kami berniat mau nyari dia dan memarahi dia.
Waktu kami ingin cari dia, dia sudah datang ke tempat kami.
Dia naik sepeda dengan kebut sambil tertawa bahagia. Kami yang ga mengerti menatap dia dengan bingung.
Aku pun memarahi dia "kau kemana aja daritadi ha?! Kami udah capek nungguin. Terus mana bahan bahan yang mau dimasak?!"
Dia senyum-senyum sendiri kea orang gila. Terus dia bilang "hey kalian tau ga? Aku tadi jumpa tempat yang seruuuuuuu bangettttt. Aku tadi main kesana, sumpah tempatnya enak bangetttt"
Teman aku yang daritadi diam pun akhirnya bicara, dia bertanya "wah iya? Tempat apa ituuu?"
"Mau tau? Ayok ikut sama ku" jawab teman ku yang naik sepeda.
Aku yang penasaran campur kesal pun mau tidak mau ikuti arahan dia. Kami berjalan kaki dan dia naik sepeda ku.
Kami pun sampai ke tempat yang mau dia tunjukkan. Disana ada jalan penurunan yang dibawahnya banyak batu batu besar seperti yang ada di tepi sungai itu.
Dia pun bercerita kalau dia tadi main peluncuran di sini menggunakan sepeda ku.
Karna melihat dia yang bercerita tampak asik, aku pun meminta sepeda ku, untuk mencobanya
"Sini sepedaku, aku mau coba main" kata ku sambil memegang sepeda ku.
"Enak aja, aku duluan dong yang main, kan aku yang tau tempat ini pertama" kata dia tidak terima
Aku kesal, yang punya sepeda siapa, yang menguasai siapa.
Disitu aku langsung marah ke dia sambil bilang "ini sepedaku apa hak mu? Yang punya sepeda aku, harusnya aku duluan dong yang main bukan kau, kau tu cuma minjam"
Dia diam mendengar kata kata ku, karna yang aku katakan itu benar adanya.
Akhirnya dia pun mengembalikan sepedaku, aku langsung menaiki sepeda ku sambil berkata "kalian tolong pegangin aku ya, nanti kalo aku jatuh gimana? Kan sepeda ku ga ada rem nya"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Life Storys
Short StoryCerita nyata yang ku rangkum menjadi singkat untuk menceritakan kepada kalian:) Nb: bahasa sedikit formal