Aku menatap foto ditanganku, orang yang aku rindukan. Surai putih nya terlihat terhembus angin lembut, ditambah senyuman lembutnya itu.
Tapi itu kejadian yang telah lama,
Semenjak insiden itu, aku kehilangannya, padahal sudah 17 tahun terlewat, tapi aku tidak dapat benar-benar melupakannya.
Aku tau insiden itu bukan kebetulan, itu karena orang itu, yang sampai sekarang belum terungkap kebenarannya. Dan yang ku ketahui hanya namanya, Hayakawa Sou.
Hanya reol yang tau siapa orang itu,
Tapi dia menghilang, seminggu semenjak kematian mafu. Aku saat itu frutasi, kematian mafu dijadikan kecelakan lalu lintas karenanya.
Sayangnya aku tidak dapat melakukan apa-apa, tidak ada yang mengetahui kebenarannya selain reol sendiri.
Aku curiga, bahwa reol juga bagian dari pembunuh itu.
Hah...
Aku menghela nafas pelan, lalu meletakan foto itu kedalam laci dan menutupnya. Aku memijat pelipisku lemah, mengingatnya saja membuatku lelah.
Tok... Tok...
"Siapa?"
Aku bertanya lelah,
"Ini aku ayah,"
Mendengar suara itu, suara anak remaja laki-laki yang sedang memasuki masa pubernnya. Membuatku relex seketika,
Saat pintu terbuka, aku melihat lelaki bersurai kuning lemon masuk dengan cerianya.
Manik shappire ku, menatap manik shappire nya.
"Ada apa?" aku bertanya pelan, sembari melihat-lihat dokumen yang menumpuk di atas meja kerjaku.
"Ayah ini... Padahal dirumah, tapi masih saja bekerja"
Dia-Ichibaru Mafu-anakku bersama lon, tapi sekali lagi aku harus menerima kenyataan bahwa lon meninggal karena melahirkannya.
Dia menatapku intensis, nampak sangat kesal karena kebiasaan kerjaku.
Aku menghela nafas lagi,
"Iya, iya... Ayah tak akan kerjaka ini sekarang," Aku angkat tangan menyerah, susah memang jika punya anak sepertinya. "Jadi, mau mu apa?"
Mafu tampak tersenyum cerah, saat melihatku sekarang menatapnya sambil menompang dagu.
"Jadi, ayah..." ia mulai bercerita, "Aku bertemu orang yang mirip dengan namaku," ungkapnya senang.
"Tapi dia perempuan, dia cantik sekali rambutnya hitam mempersona..."
Jadi, ceritanya anak ini sedang bercerita tentang kisah cintanya.
"Matanya yang merah seperti batu ruby, benar-benar indah... aku sepertinya menyukainya,"
Aku tersentak kaget, mafu berkata matanya merah ruby... Tak banyak orang yang memiliki mata seperti itu, selain ayahnya, dan ayakawa mafu.
Jadi siapa orang itu,
"Siapa namanya?"
Aku bertanya penasaran, tidak mungkin ayahnya memiliki selingkuhan lain bukan.
"Namanya..."
"Hayakawa Mafuyu..."
Mataku langsung terbelalak mendengarnya,
Mafu berkata namanya Hayakawa Mafuyu, seorang yang mungkin ada sangkut pautnya dengan Hayakawa Sou.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
."Aku akan membunuhmu, soraru-san... Semua salahmu,"
"Karena kau, mafu-san mati..."
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Cut... Cut...
Soraru bernafas legah, lalu meregangkan otot-ototnya yang keram. Ia tersenyum kearah lelaki didepannya, yang sekarang melepaskan lensa kontaknya.
Nampak sekarang jika warna mata sebenarnya merah,
"Terima kasih sudah mau tampil denganku, soraru-san..." Dia tersenyum lebar, lalu merangkul bahu soraru.
"Lepaskan, kradness... Aku lelah," Ucap soraru datar, senyumannya hilang, lalu dengan paksa melepaskan rangkulan kradness.
Kradness merengut kesal,
Kepala soraru bergerak kekiri dan kanan, dia tidak mendapati orang yang sedang dicarinya.
"Mafu sedang di ruang ganti, dia tertidur karena menunggumu, soraru-san..." ucap seseorang pelan, seakan tau apa yang dicari pemuda itu.
Soraru mengerjap pelan,
"Ah... Terima kasih, reol-san..."
Reol mengibas tangannya, menyuruh soraru segera pergi.
soraru membungkuk kearah reol, lalu berjalan pergi.
Saat ia membuka pintu ruang ganti, ia melihat mafu sedang tertidur dengan nyaman diatas kasur empuk.
Soraru mendekati mafu, lalu mencium kening pemuda itu sambil mengelusnya.
Mafu merasa terganggu, lalu membuka mata merahnya.
"Ah... Soraru-san..." seru mafu pelan sambil mengucek matanya, "udah selesai syutingnya?"
Soraru mengangguk dan tersenyum,
"Ya... Ayo kita pulang, mafu..."Mereka berjalan keluar, dengan tangan yang saling berpegangan.
.
.
.
.
.
.
End~~Yeah.... Akhirnya tamat juga 🎊🎊🎊🎊🎊🎊
Akira senang bercampur sedih, kalau bukan berkat dukungan kalian, aki gak bakalan lanjut cerita ini....
maaf jika selama ini akira punya salah, apalagi dalam pembuatan cerita ini yang mana membuat kalian tersingung.
Terima kasih, atas dukungan dan waktu kalian untuk cerita gaje akira...
semoga kalian suka endingnya...
sampai jumpa di cerita berikutnya,
Ja matane....
Ryuushi Akira
KAMU SEDANG MEMBACA
Yuudachi (END)
FanfictionMafu dengan alasan kurang jelas, memutuskan sepihak hubungan mereka. Disisi lain soraru ingin mempertahankan hubungan mereka, tetapi karena lontaran kata-kata yang tidak sesuai pikirannya itu menyakiti mafu. Karena satu kesalah pahaman, mereka ter...