*mafu_side*

184 25 8
                                    

Hai mina... Saya kembali, ada yang kangen 😘😘 #plak_siapa_yang_kangen

Ok... Akhirnya aku bisa melanjutkan cerita super-duper gaje dan banyak typo ini...

Terima kasih karena mau menunggu cerita ini... Aku selaku author benar benar terharu...

Apa lagi karena pesan dari KisekiNoSedaiLen yang tingkat penasaran nya tingkat dewa... Aku jadi semangat ingin melanjutkan cerita ini-yang awalnya inginku hapus, kalau saja tidak membaca komentar kiseki-...

Ok, mungkin itu saja...
.
.
.
.
.
.
.
Happy reading, minna!!
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Mendung..." Ucapku saat melihat langit dari jendela lebar kamarku, dapat kulihat juga rintik-rintik kecil gerimis yang berjatuhan, dan sedikit membasahi halaman rumahku.

Saat melihat langit itu, aku jadi teringat dengan seseorang yang telah membuatku jatuh cinta kepadanya, seseorang yang spesial untukku,

"soraru-san..." Gumamku dengan mata yang terpejam, rasanya aku ingin menangis saja saat mengingat kejadian dimana aku dan soraru-san putus karena aku yang melakukannya. - karena terpaksa -

Tok... Tok...

Sebuah ketukan pintu membuyarkan lamunanku, "Ma... Masuk..." Kataku dengan suara yang-sedikit-gagap karena gugup,

Dan pintu pun terbuka, seorang lelaki bersurai raven masuk, wajahnya begitu datar, dan manik rubynya menatapku tajam, begitu tajam sampai membuatku menunduk takut.

"Ji... Tou-sama..." Aku memanggilnya dengan cicitan, karena terlalu takut.

Meski tidak melihat, aku dapa merasakan tatapannya yang seakan dapat membekukan ku kapan saja, bahkan sekarang juga bisa. Aku diam, orang itu juga diam, aku yang tidak tahan akan keheningan-karena aku orangnya kan berisik-mau berbicara meski hanya sedikit.

Tapi ku urungkan saat menatap manik ruby nya, aku kembali menunduk.

Dapat aku dengar suara hembusan nafasnya.

"Apa kau telah memutuskannya?" Tanya tou-sama dengan dingin dan datar, dan yah... sebenarnya aku tidak percaya kalau dia adalah tou-sama ku, sifat kami benar-benar berbeda 180 derajat.

Aku tidak langsung menjawabnya, aku terdiam seribuh bahasa, "Iya..." Jawabku setelahnya lalu tersenyum kearah tou-sama, "Aku akan menikah dengan re-chan, sesuai dengan keinginan tou-sama." lanjutku,

Tou-sama mengangguk senang mendengar jawabanku, meski tatapannya tetap datar, "Bagus" ucap tou-sama, setelah itu dia tampa berkata-kata lagi pergi keluar dari kamarku.

Aku menghela nafas legah.

Lalu tatapanku kembalih teralihkan ke jendela lebar kamarku, seminar angin menerpa lembut kewajah ku.

Aku kembali menatap langit mendung diatas, selintas pikiranku kembali kepada kejadian, mengapa aku memutuskan soraru-san yang begitu ku cintai itu.

Itu berawal dari hari itu, dimana pertama kali aku bertemu tou-sama untuk pertama kali sepanjang 20 tahun hidupku.

Aku tidak percaya jika dia tou-sama ku, ternyata yang juga...

.
.
.
.
.
.
.

Tou-samanya soraru-san,

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Yuudachi (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang