Yuudachi 2

139 20 11
                                    

KRING

Kepala bersurai putih menoleh ke kiri dan kanannya dengan bingung setelah ia memasuki sebuah kafe,

"Mafu-san!!"

Mafu menoleh kearah asal suara, dilihatnya gadis yang telah memikat hatinya melambai kearahnya dengan antusias, mafu pun berjalan kearah gadis itu lalu duduk ke kursi didepan reol.

"Mafu-san, bagaimana?" tanya reol tiba-tiba, ia menompang dagunya dengan kedua tangannya diatas meja kafe itu sambil tersenyum kearah mafu.

Mafu terdiam melihat reol, gadis pemilik manik violet itu hari ini terlihat cantik dengan dres polkadot dan terdapat sedikit rendah diujung dres-nya.

Tapi sayangnya mafu bukan orang yang terbilang peka untuk mengetahui tujuan reol, dia hanya mengaruk pipinya yang tidak terasa gatal sama sekali.

"Apanya, re-chan?" dengan tidak berdosanya, mafu malah balik bertanya.

Reol mengembungkan pipinya sebal, "Jadi, mafu-san tidak mengerti maksud ku!" ia menatap mafu tajam, tentunya dengan raut wajah yang begitu gelap karena kesal.

Mafu rertawa canggung dengan mata yang terpejam, ditatap oleh reol seperti itu sungguh tidak enak-dia salah karena tidak peka-

"Maaf re-chan sungguh aku tidak mengerti maksudmu," mafu berkata dengan perasaan yang makin canggung, hawa disekitar reol makin gelap.

Reol memalingkan wajahnya, "Dasar tidak peka,"

Seketika mafu bertambah bingung, ia tidak begitu paham apa yang reol inginkan. Dengan perlahan mafu mengangkat tangannya, lalu mengelus ujung rambut reol pelan.

Dengan wajah yang sedikit merona, mafu menatap reol dalam.

"Maaf… Tapi, entah mengapa kau cantik sekali hari ini re-chan..." mafu berkata lembut, ia memindahkan tangannya ke pipi reol, dengan gerakan yang begitu halus ia mengelus pipi mulus itu.

Wajah reol langsung saja merah, mafu memang sangat pandai membuatnya selalu salah tingkah. Tapi ia begitu menikmati elusan halus dari mafu, ia benar-benar sangat menikmatinya.

"Saat kita sudah resmi menjadi suami-istri, aku akan menjadi suami dan ayah yang baik. Aku akan membahagiakan mu, re-chan…" ungkap mafu dengan penuh kesungguhan, ia menatap reol dengan tekat tak terbantahkan.

Perempuan mana yang tidak bahagia mendengar ungkapan seperti itu, tentu reol sangat bahagia mendengarnya.

"Ku pegang janjimu, mafu-san" reol dengan wajah yang merona, berkata dengan malu. Dia begitu bahagia, terlebih dari lelaki didepannya.

Mafu menaikan sebelah alisnya, merasa ada yang salah. Ia menatap reol dengan serius,

"Re-chan," panggil mafu, membuat reol yang sedang meminum minumannya melirik mafu.

"Ya, ada apa mafu-san?" tanya reol disela acara minumnya,

"Apa kau tak merasa ada yang salah?" tanya mafu balik,

Reol menatap mafu dengan binggung, "Apaan?" reol bertanya lagi.

Jari terlunjuk mafu menunjuk reol lalu dirinya sendiri, reol menjadi lebih binggung. Ia tak mengerti apa yang dimaksud mafu,

"Kau tau panggilanmu begitu formal,"

Sekarang reol mengerti maksud mafu,

"Jadi, mafu-san ingin aku memanggil mu dengan nama panggilanmu?!"

"Iya," mafu mengangguk cepat, "Kita besok akan berbagi ranjang yang sama, masa kamu masih memanggilku dengan begitu formalnya, re-chan~~" ucap mafu dengan senyuman yang mengoda.

Yuudachi (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang