*reol_side*

120 19 1
                                    

Yuhu.... chapter satu ini dikhususkan untuk reol...

ok... selamat membaca 😊😊😊

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.



Aku menatap lelaki bersurai putih didepanku, dia tersenyum kearahku. Tapi, terlihat jelas dimanik ruby-nya jika ia sedih.

Aku paham jika ia sedih, perjodohan seperti ini pasti membuatnya sedih. Tapi aku tidak peduli,

"Hai... Aku Ayakawa Mafu, salam kenal reol-san"

Dengan cermat aku mendengarkan perkenalannya, dia tersenyum hangat-itu tidak terlihat palsu.

Meski demikian, sinar mata kesedihan tentu masih dimanik indah--- Apa yang kupikirkan!!

Aku terdiam untuk sesaat, tidak mungkin aku berpikir seperti itu. Aku tidak ingin merasakan cinta lagi, karena aku tau itu begitu sakit.

Yah... Itu yang aku pikirkan saat itu,

Tapi karena sikap perhatiannya, itu membuatku jatuh cinta untuk kedua kalinya.

Dia begitu baik,

Begitu lembut,

Begitu mempersona,

Meski dia tidak romantis, seperti orang itu.

Tapi dia selalu akan menenang kan aku disaat sedih, dan selalu membuatku tertawa.

Aku jatuh cinta kepadanya, Ayakawa Mafu.

Dan sekarang---

Aku melihat dia yang berlari kearahku, dengan muka yang begitu takut, sangat takut. Aku juga takut, manik violet ku sudah mengeluarkan airmata.

"Ma... Mafu..." Aku berucap lirih,

"TIDAK!!!" Ia berteriak, berlari semakin kencang kearahku, lalu---

Dia mendorongku, mendorongku begitu kuat.

Tiiinnn....

Buagh...

Didepan mataku sendiri, aku melihat tubuhnya itu tetabrak, aku melihat ia terpelanting begitu jauh, dan aku melihat ia mengeluarkan banyak darah.

Hanya karena menolongku, ia rela berkorban, itu hanya untukku seorang?

Dengan perasaan kacau, aku berjalan linglung ketubuh mafu.

Aku tidak mengerti,

Kenapa ia bertindak seperti itu? Padahal dia masih mencintai soraru, kan? Tidak mungkin dia mudah melupakan cintanya!!

Aku terperosot jatuh didepan tubuhnya, manik merahnya terpejam, nafasnya terlihat begitu lemah.

Tapi saat aku berada disampingnya, seakan memiliki hubungan, ia membuka manik indahnya. Dia tersenyum lemah.

"Ah... R... Re-... chan..."

Saat ia dengan mudahnya tersenyum dan memanggil ku seperti itu, dengan cepat bendungan air mata yang aku tahan, meluncur membasahi pipiku.

Aku marah kepada mafu,

"Kenapa?" Aku menatapnya, "KENPA MAFU-SAN!!??! KENAPA KAU MENDORONGKU? KENAPA KAU MENDORONGKU??? KENAPA?"

Aku berteriak keras, aku benci ini.

Andai aku tidak berlari tadi... Mafu pasti tidak akan seperti ini, semua salahku.

Aku merasakan genggaman lemah di jemariku, tagan itu begitu hangat dan lembut. Aku menatap mafu, manik merahnya tersirat kesedihan.

"Re...chan, kau bicara.... apa sih? Tak... mungkin aku... melihatmu ditabrak truk itu... kan?" Mafu berucap lemah, ia menatapku tersenyum.

"Aku ti... dak mungkin... diam, me... lihat orang... yang ku... cintai tetabrak..."

Aku terkejut mendengar ucapan mafu barusan, dia mencintaiku?!

Airmata ku mengalir semakin deras, aku begitu terkejut, jadi selama ini aku salah. Mafu mencintaiku, dan aku baru menyadarinya sekarang.

"Hah... belum saja... aku me... nikahi mu... aku sudah me... mbuat kamu menangis..."

Jemari yang tadinya hangat, semakin lama semakin mendingin. Jemari mafu berpindah mengelus pipiku dengan lemah dan pelan.

"Ma...af re...chan... a...ku... sepe...rtinya... ti...."

Niiinuuu...

Niiinuuu...

Saat ambulan telah datang, suara mafu teredam oleh sirene ambulan. Tapi aku tau, bahwa perkataan mafu itu menjadi perpisahan untuk ku.

Jemari milik mafu, terjatuh diatas tanah.

"Ma... Mafu..."

Aku terkejut, manik itu telah terpejam, tapi senyuman hangat mafu masih tertera dibibirnya.

Tidak...

Tidak, mafu...

Buka matamu, tolong buka...

"TIDAK... MAFU... KUMOHON BUKA MATAMU..."

Aku berteriak histeris, tidak mungkin dia mati seperti ini. Ini semua salah ku, aku yang membuat mafu mati.

Aku ingin memeluk tubuh itu, tapi aku dihalangi oleh laki-laki ber baju putih bersih, dengan masker yang juga putih menutupi wajah mereka.

Pandanganku langsung menjadi hitam,

Aku ingat, kalau aku tidak mendengar atau menjawab telpon dari orang itu, kejadiannya tidak akan begini.

.
.
.
.
.
.
.
TBC

Hai... akhirnya, tinggal satu chapter lagi ni cerita tamat.

Hore🎊🎊🎊

Jadi tunggu saja chapter selanjutnya,

Ryuushi Akira

Yuudachi (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang