V

155 20 18
                                    

Gaes...
Udah chap V :)
Makasih ya....
Bagi yang menyemangati dan voment maupun numpang baca cerita gua...:"))))
Untuk chap V, gua bakal jawab ato laksanain dare ato keinginan kalian :)//dih! Gak ada yang mau!//hiks :(//plak
Jarang jarang loh gue gini :v
Boleh lebih dari 1 kok :U
MAKASEH BANYAK!!!

____________________________________________________________________

~°•°•°•|♠♦|°•°•°•~

Sruk....
Senra kini sedang tidak melalukan apa apa
Shima sedang dalam perjalanan pulang
Merasa bosan, Senra pun memainkan HandPhone nya
Mafu
Senraaaaaa!!! ^^)/
Yohooooooo!!!! >:3
Semoga cepat sembuh!!! ^^)
M

aaf aku tidak bisa menemani ^^;)
Tapi aku akan selalu mendo'akan muuu!!!....        [Baru saja]

Masih merasa bosan, ia pun meletakkan HandPhone nya
Ia pun kembali tidur.....

"Dimana?" tanya Senra
Ia melihat sekeliling, penuh warna hitam putih dan abu-abu
Ia pun berjalan mengelilingi tempat itu
Puk
Ada sebuah tangan ternodai darah menepuk pundak Senra
Senra pun menoleh

"Hh...hhh...hahh...kau...Senra kan?" tanya orang itu, Shima
"I,iya...Shima? Kau kenapa?" tanya Senra sambil melihat sekujur tubuh Shima yang ternodai darah berwarna...
...merah
Anehnya, dari sekian warna disini, hanyalah warna merah yang menyala, merah darah

"Hh...hahh....tak perlu kau khawatirkan...." ucap Shima
Senra pun menggenggam erat lengan Shima
"Shima....!!" ucapnya
"Aku...hhh...tak apa bodoh!" ucap Shima
"U...so...." ucap Senra

Bruk
"SHIMA!!!" Senra pun segera menolong Shima yang terjatuh
"A,akh...bodoh....aku tak apa..." ucap Shima berbohong
"Hiks..."

"Ah!"
Senra pun terbangun karena terkejut
Tubuhnya dibasahi oleh keringat dingin
Deru nafasnya tak beraturan
Tubuhnya pun kaku dan serasa berat jika digerakkan
Pikirannya bercampur aduk antara pertanyaan dan mimpi tadi

Merasa lebih baik, ia pun duduk
Ia meminum air yang tersedia di meja sebelah ranjangnya
"Hahh...hhh...aku...mimpi apa?!" ucap Senra bingung
Ia pun lebih memilih membaca buku
Dalam buku itu tertuliskan sebuah kata

Tak memandang fisik
Tak pula memandang kejelekan
Tak memandang harta
Tak pula memandang jabatan
Itulah yang disebut cinta sejati
Mencintai dengan tulus tanpa rasa terpaksa

'I love you'
Adalah sebuah kata yang susah diungkapkan untuk dia
Benar?

Senra sedikit tidak memahami isi buku itu
Ia bertanya tanya, untuk apa seseorang menulis ini?
Ia bahkan tak memahaminya
Ia pun memejamkan matanya dan lebih memilih kembali tidur
Tuhan, apakah sedang menjahili Senra?

Ia kembali pada masa lalu pahitnya....

"Huh...?"
"Senra! Kau tidur terus kerjanya!" ucap Shima kesal
"A,ah..maaf...." ucapnya
"Jadi, aku akan menembaknya" ucap Shima
"H,huh? Menembak? Siapa?" tanya Senra bingung
"Ya....Mafuyu..." ucap Shima

Ahh....entah kenapa rasa sakit itu kembali
Senra pun meremas seragam yang ia gunakan tepat didadanya
"Eh? Kau...tidak bercanda...kan?" tanya Senra dengan senyum canggung
"Eh? Tidak lah...." ucap Shima santai
"

Sweet MemoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang