happy end~'wing'~[UraSaka]

297 27 8
                                    

YOI! YOI!!!!
BALIK LAGI NIH GAES!!!
Gw lagi mood bikin cerita tambahan :V
Ingat ya!
Cerita ini hanya fiksi belaka dari penulis! Tidak nyata :V
Mohon maaf bila ada salah kata, nama, atau apa lah!
Mohon maaf bila yang bersangkutan merasa tidak nyaman dengan cerita saia!
C yuuuu!!!
______________________________________________________________________

Pada suatu hari....
Hiduplah seorang merpati bernama Urata
Sayapnya paling anggun dari semua merpati
Bulunya berwarna putih suci
Pada leher merpati putih tersebut, terdapat bulu berwarna hijau
Merpati ini tak sekedar hanya merpati gereja biasa
Merpati ini dapat berubah menjadi manusia
Tidak hanya Urata yang bisa, tetapi seluruh merpati pada gereja ini dapat berubah menjadi manusia
Itu karena setiap merpati selalu dipercaya untuk ritual atau acara yang biasa dijalankan di gereja, dan merpati tersebut terkenal masih sangat suci.

Suatu hari...
Urata terbang tinggi di langit biru cerah
Caranya ia terbang sangatlah anggun, ia mampu menarik perhatian merpati maupun hewan lainnya
Ia merasa bosan dengan kesehariannya
Ia memutuskan untuk mengubah wujudnya menjadi manusia biasa
Ia menyembunyikan sayapnya yang anggun itu
Semua merpati dapat menunjukkan dan menyembunyikan sayap mereka seseuka mereka
Wujudnya kali ini dapat menggoda iman siapapun
Bagaimana tidak?
Suari kayunya yang menawan, manik emerald nya yang berkilau, bibirnya yang terbentuk, dengan kemeja yang ia gunakan sedikit terbuka pada bagian dadanya, kulitnya yang putih-–
Aahh...apakah ini sebuah surga?

Urata kini tengah berjalan jalan disekitar toko
Mata para wanita tertuju padanya
Beberapa lelaki juga memandangnya, beberapa dari mereka gay
Dirinya mencari seseorang yang berhati suci
Ia memandangi satu persatu muka dari orang orang disana
Tetapi ia tak menemukan satu pun yang berhati suci
Rata rata hanyalah iri, sombong, pem bully, amarah
Tak ada satu pun berhati suci

Tek tek tek tek
Sebuah kerikil terlempar dan mengenai kaki Urata
Ia melihat arah batu yang terlempar tersebut
Seorang remaja yang lebih muda 2 tahun darinya sedang mennendang batu
Tubuhnya penuh luka, beberapa luka sepertinya telah infeksi
Mata ruby nya memandangi Urata, surai merahnya nampak basah
Seragam yang ia genakan juga basah dan kotor, seragamnya nampak sobek, dibalik sobekan itu terdapat luka sayatan
Mata mereka saling bertemu
Nampak hati sang rema atersebut sangat suci

"Ah! M,maaf kan aku..." ucap seorang bermanik ruby tersebut
"Siapa?"
"He?"
"Siapa namamu?" tanya Urata
"Sa,Sakata" jawab pria bermanik ruby tersebut yang bernama, Sakata
Urata terus menerus memandangi Sakata
Ia menyadari bahwa Sakata adalah seorang burung merpati juga, tetapi ia tidak menyadari bahwa Sakata adalah merpati yang dibenci
"A,ah... A,ada apa ya?" tanya Sakata
"Ah! Tidak apa...." jawab Urata yang menyadari bahwa Sakata risih terhadap tatapannya

"Kau seorang.....merpati?" tanya Urata
"Iy-–ti,tidak! Merpati tidak bisa menjadi manusia!" ucap Sakata
"Bohong!"
"Eh?"
Urata segera menarik Sakata ke arah apartemennya yang ia sewa bulan lalu
"E,eh?! Kita mau kemana???" tanya Sakata
"Apartemenku" jawab Urata datar
Setelah sampai, Urata segera menyuruh Sakata masuk kedalam dan segera mengunci pintu

"Jujur lah!"
"He? Eh?!"
"Kau seorang merpati kan?" tanya Urata
"T,tidak, sudah kubilang tidak!" jawab Sakata
"Bohong!"
"T,tidak-–eh?!"
Urata meindihi Sakata, sayap milik Urata ia tunjukkan, bulu bulunya berhamburan kemana mana
Gaya ini berhasil membuat muka Sakata merona merah
"E,eh?!"
"Mengaku lah!"
Sakata hanya bisa mengangguk menyetujui ucapan Urata

"Kau seorang merpati?" tanya Urata kembali
"I,iya..." jawab Sakata pelan
Urata mengembalikan posisinya
"Tunjukkan sayapmu!" ucap Urata
"U,un...."
Sakata menunjukkan sayapnya
Tampak sayap putihnya dengan pucuk bulunya berwarna hitam
Sayap putih sucinya ternodai oleh darah
Tampaknya sakit bila dibuat terbang

Sweet MemoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang