Pagi itu, seperti biasanya. Dini dan Erna sudah sibuk dengan kegiatanya sendiri, sementara Sri, ia pamit untuk menghabiskan waktu di kamar, Sri mengaku badanya tidak enak, namun yg sebenarnya terjadi, Sri melangkah pergi, menuju tempat yg ia dengar dari sosok yg ia temui semalam.
menelusuri jalan dengan kabut masih tebal, kiri kanan pohon tumbuh tinggi dengan semak belukar di setiap sisinya, setiap langkah kaki Sri terdengar gemerasak dedaunan yg berserakan dengan aroma tanah yg masih tercium sengak, Sri terus berjalan ke timur, sampai, melihat pohon itu.
dari jauh, pohon itu tumbuh sendiri di antara semak belukar disekitarnya, ada tanah lapang yg terbuka, seakan pohon itu dibiarkan menyendiri, begitu kelam, begitu menenggelamkan, anehnya, Sri justru mendekatinya, seakan hatinya menuntun memanggil namanya.
ia harus melakukanya.
meski cahaya matahari sudah terang benderang, namun di bawah pohon ini, seakan cahaya itu tidak bisa menyentuhnya, kehitaman dari rimbunya dedaunan pohon beringin ini, menciutkan nyali sesiapapun yg ada di sekelilingnya.
Sri menelusuri pohon besar itu, sampai ia menemukanya.
Sri menemukan sebuah kuburan, dengan batu nisan bertuliskan sebuah nama yg familiar,
"Dela Atmojo"
butuh waktu, untuk memproses informasi itu, namun, Sri mencoba menolak pikiran itu, "Dela sudah meninggal kah" batin Sri terguncang, ia kini tersesat dalam bola pikiranya sendiri
entah apa yg Sri pikirkan, ia langsung menggali tanah keras itu dengan jemarinya, manakala tanah itu mulai menyakiti jari jemarinya, Sri mencari bebatuan untuk terus membongkar kuburan itu, ia merasa ada yg salah dengan kuburan ini, termasuk, ukuranya yg tidak terlalu besar
benar saja, apa yg Sri lakukan tidak sia-sia, ia sampai di sebuah kotak kayu yg terbuat dari jati, Sri mengeluarkanya darisana, membongkar penutup kotaknya, disana, ia menemukan sebuah boneka pasak Jagor seperti yg pernah Sri lihat, hanya saja, boneka yg ini, dililit rambut hitam
Sri memeriksanya, rambut hitam itu panjang, melilit boneka, tepat ketika akan membukanya, tiba-tiba, terdengar suara tertawa cekikikan, yg membuat Sri terdiam sejenak, memperhatikan sekitar, tidak ada siapapun disana. detik itu juga, Sri meninggalkan tempat itu, membawa benda itu
ia menyembunyikan benda itu di almarinya, lalu melanjutkan tugasnya hari itu.
Erna dan Dini tidak ada yg curiga, karena ia melihat Sri keluar dari kamar, mereka membersihkan sekitaran rumah, menyelesaikan tugas mereka sebelum malam datang.
mbah Tamin belum akan pulang hari ini.
![](https://img.wattpad.com/cover/200294388-288-k310900.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
SEWU DINO (1000 HARI)
HororMalam ini, gw akan menyajikan sebuah peristiwa kelam, atau bisa di bilang pengalaman mengerikan dari seseorang yg berhasil gw ulik, sebegitu kelamnya cerita ini, sampai gw janji gak akan membocorkan lokasi dan semua yg berhubungan dengan cerita ini...