Duduk termenung
Bergulat pikir keadilan
Kini malam,jika boleh aku bercerita
Tentang sebuah ceritaDulu tangisku karena jatuh dari sepeda
Entah itu takut atau luka
Dulu senyum kuTipis tapi bermakna
Dulu obat ku adalah
Jajan..untuk tubuh ku yang laparAku benci dengan diriku
Yang tak bisa berbuat
Apa apa Selain doa..Ku pertanyakan
Dimana kehidupan lama ku?
Tangisku membisu serak dan selalu
Senyum ku,pamit pergi tanpa keteranganSekarang obat,bukan!
Untuk perut ku yang lapar
Melinkan untuk tubuh ku
Yang mengeletar
Di rumah penyembuhanKu pertanyakan
Ini kedailankah atau takdir
Jika boleh aku minta Tuhan..
Kembalikan tentang lapar perutku
Dan kehidupan masa lalukuDian Afifatul fasya
KAMU SEDANG MEMBACA
KATA
PoesíaSetulusnya cinta mu seperti bintang Yang hilang karena siang,Tapi yang muncul karena rindu Bukan bucin Bukan penghayal Cukup pelajaran Yang punya impian