Mimpi

3.2K 208 21
                                    

"Tidaaaaaaak" Hinata berteriak histeris. Seluruh tubuhnya terbanjiri oleh keringat. Buliran keringat itu mengalir di dahi, muka, dan badannya Nafasnya tersengal, dan byakuganya aktif.
Naruto yang sedari tadi tertidur disampingnya sangat terkejut. Pasalnya tubuh yang sedari tadi dipeluknya tiba-tiba saja bangun.

"Kenapa Hime?"

"Naruto kun, dimana anak-anak?"

"Anak-anak? mereka ada di..."
Sebelum Naruto sempat melanjutkan kalimatnya, Hinata segera berdiri dan berjalan tergesa menuju kamar anak-anak yang dia maksud. Dia memasuki kamar Boruto, putra sulungnya yang berusia 10 tahun. Dia mendekati ranjang nya dan memperhatikan putranya yang sedang tertidur. Terlihat nyenyak dan nyaman. Hinata menarik selimutnya yang tersingkap menutupi tubuh sang putra kemudian mengecup dahi putra tersebut.
Setelah itu, Hinata beralih ke kamar putrinya. Himawari, yang berusia 5tahun. Dia masih tertidur pulas dengan boneka-boneka besar yang mengelilinya. Putrinya ini memang terlihat lebih rapi dibandingkan kakaknya. Hinata kemudian mengelus rambut indigo putri lalu mengecup dahinya.
Naruto yang sedari tadi memperhatikan tingkah laku Hinata merasa heran sendiri. Kemudian dia mendekati Hinata yang masih duduk di tepi ranjang putrinya. Naruto menarik tangan Hinata halus. Kemudian mengajaknya kembali ke kamar mereka. Naruto pun mendudukan istrinya di pinggir ranjang. Mengambilkan segelas air putih dan mengelus punggung Hinata sebentar agar dia lebih tenang.

"Hinata apa yang terjadi?"

"Naruto kun.. aku bermimpi."

"Seburuk apa mimpi mu sampai membuat mu berlari dalam keadaan setengah telanjang begitu?"

Hinata tersentak dengan ucapan Naruto. Benar.. Hinata dan Naruto memang baru saja melakukan kegiatan rutin mereka di atas ranjang. Dan Hinata belum memakai pakaianya dengan benar, dia hanya memakai lingerie tipis . Hinata pun merona merah. Kemudian dia berbaring di tempat tidurnya dan masuk kedalam selimut dan diikuti oleh Naruto.

"Apa yang kau mimpikan ?" Ujar Naruto sambil mendekap perut ramping Hinata.

"Naruto kun, Toneri_san...."

"Toneri? Kau memimpikan Toneri?" Naruto sedikit bersungut-sungut mendengar nama Toneri disebut.

"Sssst ... kau bisa membangunkan anak-anak." Hinata menempelkan  telunjuknya di bibir Naruto.

Naruto memanyunkan bibirnya. Mulai.. sifat manjanya akan dimulai.

"Salah siapa, kau memimpikan si Toneri itu. Ini sudah 18 tahun sejak kejadian itu dan sekarang kau memimpikan pria yang hampir merebutmu dariku." Rajuk Naruto.

Hinata terkekeh geli mendengar ucapan suaminya. Kemudian dia menyandarkan kepalanya di dada Naruto.

"Justru itu Naruto kun. Mungkin dia merindukanku.. hihihi."
Naruto malah mencubit pipi istrinya karena kesal.

"Hanya saja... mimpi itu mengerikan. Naruto kun."

"Maksudmu?"

"Dalam mimpiku, Toneri san terlihat begitu tersiksa. Kedua tanganya terikat. Bahkan dia memuntahkan darah. Dia nampak seperti habis di siksa seseorang. Lalu saat aku mendekatinya, dia berkata sambil menahan sakit. Dia bilang, Otsusuki akan ke dunia kita. Dia akan mengambil mata seseorang. Saat itu aku sudah ketakutan jika mereka akan mengambil byakugan ku lagi. Tapi ternyata tidak. Mereka akan mengambil Jougan. Aku pun mengelak, sepertinya aku belum pernah mendengar ada dojutsu bernama Jougan. Lalu Toneri san menjelaskan, Jougan adalah dojutsu mata dewa. Itu terjadi karena byakugan bersatu dengan Jinchuriki."

Naruto sedikit tercengang mendengar kata Jinchuriki. Itu artinya, perpaduan antara Hinata dan dirinya. Hinata semakin terlihat cemas. Dia kembalk melanjutkan ceritanya.

"Itu artinya, aku dan kau, Naruto kun."

"Maksudmu, Boruto dan Himawari memiliki dojutsu Jougan itu?"

"Iya. Mungkin sebenarnya anak-anak kita memiliki kekuatan besar."

"Kalau benar seperti itu, maka Himawari dan Boruto dalam bahaya."

Hinata memiringkan tubuhnya menghadap Naruto.

"Bagaimana ini Naruto kun?"

"Tidak.. ini hanya mimpi Hinata."

"Tapi .. mimpi itu..."

"Sttt. Itu hanya mimpi..mimpi adalah bunga tidur. Tak usah terlalu dipikirkan."

Hinata nampak tak puas dengan perkataan Naruto. Dia mencoba menyamankan posisinya di dalam dekapan Naruto. Mencoba untuk kembali tidur.

"Tidurlah.. esok kau ada misi kan Hinata? Jaga staminamu."

"Iya.. Naruto kun"

Tbc

Hai minna.. Mitsukio kembali dengan cerita baru nih. Masih sama NaruHina.. cuma yang ini settingnya di dunia shinobi. Jangan lupa vote sama komen ya .. biar Mitsukio makin semangat nulisnya... Jaaaa

PRECIOUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang