Pertemuan

113 5 0
                                    

"Kita putus!"

"Ziva!"

Ziva Ardenia atau biasa di panggil Ziva itu langsung pergi tanpa memperdulikan panggilan dari laki-laki yang kini berstatus mantannya, Satrio.

Ziva melangkah kan kakinya menuju halte bis. Tidak untuk menunggu bis, dirinya hanya berteduh akibat turunnya hujan secara tiba-tiba.

Ziva tidak bersedih sama sekali akibat keputusannya itu. Ziva hanya merasa kecewa karena sikap Satrio yang memperlakukan dirinya tidak baik. Saat bersamanya, Satrio seperti tidak menghargai Ziva sama sekali dan selalu fokus dengan teman-temannya. Selain itu, ucapan Satrio kepada Ziva juga sangat kasar. Wajar saja bukan jika Ziva memutuskannya? Lagi pula Ziva merasa Satrio tidak menyukainya begitu juga dirinya.

Jika kalian mengira Ziva adalah anak SMA, itu salah besar. Ziva masih menduduki kelas 8 SMP. Dirinya ingin mencoba merasakan yang namanya pacaran akibat pengaruh teman-temannya di sekolah. Bukannya di zaman sekarang banyak juga anak-anak SD yang sudah pacaran? Jadi wajar saja jika anak SMP sudah berpacaran.

* * *

"Sayang, aku mau ke rumahmu," pinta seorang perempuan sambil bergelayut manja di lengan Aldrich Reynand Pratama.

"Ke rumahku? Untuk apa, hm?" tanya Al menanggapi permintaan kekasihnya itu, Aprilia.

"Ihhh masa ngga boleh sih kekasihnya sendiri datang ke rumah pasangannya?" rutuk Aprilia sedikit kesal.

Al terkekeh pelan menanggapi ucapan Aprilia. "Aku kan belum jawab."

"Lagian sih kamu kenapa pake nanya-nanya segala," ucap Aprilia dengan nada mengambek.

Al segera membelai wajah Aprilia dengan lembut dan sesekali menciumi bibirnya dengan niat menggoda Aprilia agar tidak ngambek lagi.

Aprilia segera tersenyum dan ikut membalas ciuman Al dibibirnya. Siapa yang tidak luluh jika di perlakukan seperti itu?

Drrt...  Drrttt...

Satu pesan masuk dari handphone hitam milik Al. Ia segera menyudahi acara kiss-kissnya dengan Aprilia lalu membaca pesan itu.

From : Novia

Sayang, kita makan yuk! Aku udah siap nih. Jemput aku yah.

Al menyeringai sesaat setelah membaca pesan dari Novia, pacarnya juga. Lalu, menatap Aprilia dengan tatapan menyesal dan agak sedih gitu. Padahal hanya berpura-pura agar Aprilia percaya.

"Ada apa, sayang?" tanya Aprilia.

"Aku mau temenin mama ke mall nih, maaf ya aku harus pulang," jawab Al terburu-buru dan bergegas pergi begitu saja dari rumah Aprilia.

Sepulang sekolah, Aprilia mengajak Al ke rumahnya. Niatnya,  Aprilia ingin menggoda Al. Tapi rencananya gagal. Dengan berat hati akhirnya Aprilia mengizinkan Al untuk pulang.

'Demi mama mertua,' pikirnya.

Di perjalanan, Al hanya merutuki cuaca yang tidak bersahabat. Untung saja ia memakai motor, jadinya dengan mudah ia menerobos kemacetan ibu kota.

"Baju gue basah semua. Aarghh! Malu gue ketemu Novia," rutuk Al kepada dirinya sendiri sambil memperhatikan pakaian sekolahnya yang basah akibat terkena air  hujan.

You Belong To MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang