Gak tahan buat gak update
Happy SatNight yaa..Sudah Follow akyu kan ?
🌷🌷🌷
Adrian POV
Dasar setan cilik sialan!!!
Aku mengumpati chika seraya mencopot bajuku yang kuyup habis lari pagi tadi. Benar benar ya diaa.. awas aja nanti uang jajanny aku potong. Hugh!!
Dari semalam aku dibuat tak berdaya oleh kemarahan keluargaku. Papa mengancamku akan mencoretku dari daftar keluarga Prastama.
Tak tanggung tanggung, mama juga tidak akan mengakui aku anak kalau sampai aku mengecewakan Falya dan tidak menjalankan pernikahan kami dengan benar. Sebenarnya yang anak kandung itu aku atau Falya sihhh??
Finalny, mereka memaksaku harus bisa memberikan mereka kabar tentang calon cucu dalam tempo 6 bulan sejak kemarin. Masa iya aku harus menghamili gadis gendut itu?? Gilaaa!!!
Belum lagi kelakuan adikku barusan yang sungguh membuatku kesal. Berani beraniny dia mengerjaiku menyuruh memeluk istri gendutku ituh. Jantungku hampir copot mendengarnya.
Duh.. sudah lah tadi pagi ada moment awkard ketika tak sengaja aku tidur memeluk Falya semalaman. Ditambah lagi tadi pagi kami dipaksa berpelukan. Dasar tuyul kamprett!!
Ngomong ngomong, tadi aku mendengar juga jantungny terpompa kencang ketika kami bersentuhan sangat intim. Apa dia belum pernah dipeluk cowok lain selain kakakny? Aahh pastilah belum, Cewek gendut begitu. Bisikku yakin.
Tiba tiba ponselku berdering keras membuatku batal masuk ke kamar mandi.
Ku lihat ada nama Aiman disana.
"Haloo Man.."
"Yan.. loe punya nomor rumahnya dokter Falya gak ? Tolong gw.. hp nya gak aktif bolak balik gw telfon"
"Ada apa emangnya Man?"
"Kiana panas tinggi Yan. Gw.. gw cemas.."
"Apaa?"
"Tolong gw Yan.. tolong jemput dokter Falya dan bawa ke rumah gw sekarang juga.."
"Ok Man, gw meluncur sekarang.."
Tak peduli dengan badanku yang masih berkeringat, aku langsung menarik salah satu kaos dari lemari dan setengah berlari keluar dari kamar menuju dapur.
"Falya.." aku berjalan setengah berteriak
Kedua gadis yang sedang asik mengobrol itu menoleh bersamaan
"Kiana sakit panas tinggi. Barusan Aiman telfon aku. Papanya Kiana. Kamu bisa kesana sekarang?"
"Apa?" Falya tampak terkejut. Dan ia langsung beranjak dari dapur. Ia sempat masuk ke dalam kamar didepan kamarku tetapi tak lama ia keluar lagi dan masuk ke dalam kamarku. Hanya lima menit ia sudah keluar dengan membawa tas tangannya.
"Dek.. kaka pergi dulu. Cupcakeny hanya tinggal tunggu oven mati yaa.." Falya merapikan jilbabya sambil pamit pada Chika
"Ku antar.." teriakku lalu langsung menyusul Falya yang sudah hampir keluar.
Bersama kami menunggu lift terbuka hingga menuju basement tempat parkir mobilku.
"Aku yang bawa saja.." kataku ketika melihat Falya hendak membuka pintu pengemudi. Akhirnya ia memutar dan duduk di sampingku.
Untunglah jalanan minggu pagi tak semacet biasanya. Tak ada pembicaraan sepanjang perjalan kami. Falya langsung sibuk membuka ponselnya yang tampak baru dinyalakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Extravaganza Wedding
ChickLitMendapatkan wasiat terakhir untuk menjaga dan bahkan menikahi orang yang tidak dikenalnya dan bahkan tidak disukai secara fisik, Seperti terkena petir disiang hari bolong, Mematikan! Aggrhhh.. - Adrian Pratama - Takdir yang tidak kusangka, harus keh...