Sekolah

47 8 1
                                    

Apa yang kalian pikirkan jika mendengar kata sekolah?

Mungkin kalian akan berfikir bahwa sekolah itu adalah tempat untuk belajar. Namun bagiku sekolah adalah tempat yang cukup menantang. Kenapa demikian?

Aku baru menginjak jenjang SMA. Ini tempat yang baru bagiku dan aku juga merasa asing  dengan tempat ini. Sebelumnya aku ingin sekolah di rumah. Namun aku sadar kedua orang tua ku belum tentu mampu untuk memenuhi keinginanku. Mau tidak mau dan dengan berat hati aku harus bersekolah di sekolah biasa

Hari pertama aku masuk sekolah dan pertama kalinya aku menginjakkan kaki di sini, aku tidak merasakan apapun yang aneh dan tidak ada yang terjadi padaku. Hanya saja muncul perasaan sedikit tidak enak.

Sekolah ku yang terletak dekat dengan jalan raya cepat. Mungkin membawa hawa tidak enak. Pernah ada kabar bahwa ada 2 kecelakaan yang pernah terjadi di depan pintu gerbang sekolah. Dan persis di belakang sekolah ku ada rumah sakit yang cukup tua.

Hawa-hawa mulai berubah menjadi sedikit mencekam saat aku mulai mengelilingi sekolah. Aku mendengar banyak suara, dan itu cukup berisik. Suara itu semakin terdengar jelas saat aku berada di pinggir benteng sekolah. Suaranya terdengar seperti orang menangis yang kemudian tertawa, suara tangisan bayi, suara teriakan, suara orang yang meringis kesakitan.

Batinku merasa ada yang aneh dengan sekolah ini.. apa yang sebenarnya terjadi di sekolah ini? Mengapa suara ini hanya terdengar di dekat benteng sekolah saja?

Lepas dari itu aku pun kembali ke kelas. Kelas ku terletak di dekat benteng, tepatnya kelas kedua sebelum benteng.

Aku memutuskan untuk duduk di tengah dekat tembok. Aku merasa kelas ini cukup nyaman meski hawa dingin tetap menyelimuti seisi kelas. Apa yang terjadi saat ini?

Banyak pertanyaan yang muncul di kepalaku, namun tidak ada satupun jawaban yang ku dapatkan.

Ada tiga orang siswi yang tiba-tiba mendatangiku, dan mereka adalah Arin, Cika dan Kirana yang merupakan ketua gengnya. Aku terkejut karena salah satu dari mereka memukul mejaku dengan cukup keras, sambil mengolok-olokkan aku.

"Hey anak culun, kenapa mukamu pucat seperti itu? Apa kau ke sekolah hanya untuk numpang sakit? Lebih baik kau ke rumah sakit saja"

"Hahahahahahaha" ketiga siswi itupun tertawa.

Aku hanya diam dan melihat apa yang dilakukan mereka kepada ku, namun aku terkejut karena tiba-tiba ada sosok yang menampakan wajahnya, sosok itu muncul dari belakang salah satu siswi tersebut.

"Maaf, aku hanya ingin memberitahu mu. Tolong jangan berkuasa di sini"

"Apa? Apa yang baru saja kau katakan tadi? Jaga mulut mu.. ini tempatku ini kelasku jadi aku bisa melakukan apa saja di kelas ini"

"Tolong jangan lakukan itu jika anda ingin aman"

"Apa maksudmu? Siapa yang berani padaku"

Lalu salah satu dari mereka berbisik pada ketua geng tadi.
"Ini adalah anak yang katanya indigo"

"Oohhh kau adalah anak yang bisa melihat makhluk halus. Hahaha... Sadarlah di dunia ini tidak ada makhluk halus. Kau ini terlalu banyak berhayal"

"Itu memang ada.. dunia gaib itu ada"

"Buktikan lah padaku, jika ucapanmu itu memang benar" itulah ucapan terakhir mereka sebelum ia duduk di bangkunya.

Aku melihat jelas bagaimana ekspresi sosok yang mulanya senyum berubah jadi mengerikan
saat melihat ketua geng dengan angkuhnya mengatakan dunia gaib itu tidak ada. Ekspresi nya terlihat seperti orang sedang marah, sangat marah.

MeiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang