(4)

10 1 3
                                    

Jangan sider gaes. Dikacangin gaenak loh! Vote and comment selalu ya.

Happy reading guys!

***

Ryan tersenyum tipis saat ia memasuki halaman rumah Athia.

Ryan mengetuk pintu rumah Athia sebanyak tiga kali. Keluarlah sosok yang ditunggu Ryan.

"Lo ngapain disini?" Athia mengerutkan dahinya.

"Nganterin lo ke sekolah, lo mau kan?" tanya Ryan santai.

"Hmm yaudah deh."

Itung-itung Athia menghemat uang sakunya karena pengeluarannya cukup boros bulan ini.

"Emm, Ryan makasih ya lo kemarin udah rela nyuruh Val buat nganterin gue," teriak Athia saat berada dalam perjalanan menuju SMA Langit.

Ryan menaikkan alisnya bingung. Sejak kapan gue nyuruh Val? batinnya bingung.

"Iya."

Ryan harus mencari tahu sesuatu. Sepertinya ada yang salah. Ryan berpikiran bahwa Val sepertinya menyukai gadis dibelakangnya ini.

Ryan menyeringai dan membatin, ada saingan rupanya.

Sepasang remaja itu menuju ke kelas mereka bersama, banyak raut wajah melihat keberadaan Ryan bersama dengan Athia tidak suka.

Awas aja lo jalang murahan, batin seseorang sambil menyeringai.

Athia dan Ryan memasuki kelas mereka bersama, disambut dengan tatapan menggoda dari teman-temannya serta tatapan datar dari Val.

Athia langsung menuju bangkunya, yaitu di sebelah Val dan membuka ponselnya.

Val menatap Athia yang sedang memainkan ponselnya. Gadis itu nampak cantik dengan rambut yang digerai seperti itu.

Athia yang sadar diperhatikan pun bertanya, "Kenapa Val?"

"Nggak."

Val langsung memalingkan wajahnya ke papan tulis. Seketika itu juga, guru gembul bernama Mareta masuk dan berjalan dengan anggun menggunakan high heelsnya.

****

"Kantin yok Thi," ajak Ryan menarik lengannya.

Athia hanya berjalan mengikuti Ryan saja.

Ditha dan Chelle yang melihat itu hanya saling memandangi satu sama lain serta terkekeh pelan.

Val yang melihat kejadian itu hanya bisa mengepalkan kedua tangannya dan menyusul sahabat-sahabatnya.

"Lo mau makan apa Thi?" tanya Ryan lembut.

"Disini banyak jones, mohon diperhatikan," sindir Radit malas.

"Sa-Samain kayak lo aja," Athia langsung salah tingkah.

"Kalian?" tanya Ryan mengacuhkan Radit.

"Samain," balas mereka kompak.

Ryan mengangguk lalu mengantri di kios nasi goreng.

Tak lama kemudian, Ryan datang kembali dengan nampak berisi enam nasi goreng dan jus jeruk. Mereka makan bersama-sama dengan posisi Ryan di antara Val dan Radit, Chelle dan Ditha serta Athia duduk bersebelahan, mereka berhadap-hadapan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 22, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Un ChangementTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang