(1)

13 3 0
                                    

Athia berlari menuju gerbang SMA Langit yang diperkirakan olehnya tiga puluh detik lagi akan ditutup.

"P-pak j-jangan ditutup dulu," mohonnya sambil mengelap keringat yang mengalir dari dahinya.

"Maaf neng, udah ada Bu Linda yang jaga di depan gerbang, saya ga berani."

"Saya murid baru pak," kesal Athia menghentak-hentakan kaki nya ke tanah.

Satpam itu langsung mengangguk dan membukakan gerbang sekolah yang diperkirakan lumayan berat.

"Makasih pak."

Athia berjalan dengan santai mengunjungi guru piket yang bernama Bu Linda itu dan dengan santainya bertanya,

"Bu, ruangan XI IPA 2 dimana ya?"

"Eh kamu siswa baru ya?"

"Iya bu, tolong antarkan saya ke kelas."

Bu Linda langsung pergi meninggalkan Athia dan berjalan mendahuluinya. Athia berdecak kesal karena ditinggal.

Sesampainya di kelas Bu Linda itu langsung pergi tanpa mengucapkan apapun. Sungguh menyebalkan.

Athia langsung memasuki kelas nya.

Bu Rita alias wali kelasnya langsung menyuruhnya memperkenalkan diri.

"Wah, cantik banget ya."

"Uhuyyy, abang mau dong jadi pacar dedek."

"Ehem. Diam kalian. Nak, silakan memperkenalkan dirimu."

"Nama gue Athia Graciela. Kalian bisa panggil gue Athi."

Di barisan belakang ada lelaki yang berceloteh ria dengan temannya dan tidak peduli akan kehadiran dirinya.

Sekolah ini sungguh menyebalkan. Tidak guru, tidak murid kenapa cuek semua, pikirnya.

"Silakan duduk di sebelah Val kamu nak, dan kamu Radit pindah ke sebelah Ryan."

"Apa? Ga salah tuh masa abang disuruh duduk sama si nyebelin itu sih, kenapa nggak Val aja yang pindah?"

"Gaada penolakan Radit."

Athia hanya terkekeh melihat kelakuan Radit. Ia langsung menuju ke bangkunya.

"Lo Val kan?"

"Ya."

Cuek banget sih, batinnya mengeluh. Sesekali ia melihat Val yang selalu bercanda bersama temannya.

Athia memperhatikan pelajaran dengan serius. Susah banget dah, pikirnya.

***

Bel istirahat berbunyi, sontak semua murid mengehela napas lega.

Banyak perempuan mengerumuni Athia untuk mengajaknya berkenalan, alias pansos. Duh gue laper tapi kok dikerumunin gini yak, plis siapa aja tolong gue dong, batinnya mengeluh.

"Ikut. Gue," ucap Val menarik lengan Athia.

Di koridor banyak yang melihat mereka berpegangan tangan. Para penggosip pun langsung beraksi.

"Cih, kok anak baru kayak gitu bisa deket sama si Val idaman gue dari dulu sih," celetuk salah satu siswi.

Athia tak banyak berbicara. Ia diajak ke kantin dan disuruh semeja dengan Val, Radit, Ryan serta dua perempuan yang tak ia kenal.

"Hai kenalin nama gue Graciana Ditha Geore panggil aja Ditha, dan disamping gue Michella, Agatha Loye panggil aja Chell," ramah Ditha sambil mengulurkan tangannya.

Un ChangementTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang