Spektrum yang awalnya berwarna kini menjadi sepia. Seolah hidup dalam naskah drama yang mengharuskannya tetap berperan. Lalu sampai kapan semua ini akan usai?
[Ditulis dalam Bahasa Indonesia baku]
start : 15 September 2019
end :
萘, bOnja...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sehari kemarin Yeeun tak pulang dan tentu saja membuat Lisa benar-benar khawatir. Dirinya tak berhenti bolak-balik ke depan pintu utama untuk mengecek apakah Yeeun sudah pulang atau belum. Bahkan tidurnya semalam benar-benar tak nyenyak, Bagaimana bisa ia tidur ketika matanya bahkan tak mau dipejamkan.
Hingga pagi ini, seperti biasanya Felicitá benar-benar penuh sesak oleh pengunjung yang berdatangan menginginkan berbagai pastry dan kudapan manis lainnya. Lisa dan Yerim jelas sangat sibuk melayani pengunjung yang semakin bertambah. Dari jam 6 –waktu mereka membuka toko– sampai pukul 10 mereka bahkan tak istirahat, dan akhirnya Yerim bisa bernafas lega setelah melayani pembeli terakhir dan mendapat waktu istirahat sebelum waktu makan siang tiba.
"Hufft...aku seolah-olah habis bermain hujan, lihatlah eonnie bajuku basah," Yerim merengek bahwa bajunya benar-benar basah oleh keringat dan juga bau badannya.
"Oh ayolah Yerim, kau bahkan sudah pubertasi. Kenapa kau masih merengek hm?" Lalisa yang habis menaruh loyang bersih menghampiri Yerim dan mengelus rambutnya sayang. Astaga, Lisa sangat merindukan Yerim dan Yeeun saat mereka masil balita dengan pipi yang bersemu merah muda dan sekarang mereka sudah tumbuh menjadi para gadis yang sangat cantik.
Sedang asik berdebat hangat dimeja counter, terdengar pintu kaca yang bergesekan dengan lonceng hingga menimbulkan bunyi gemerincing kecil.
"Aku pulang."
Obrolan Lisa dan Yerim berhenti bersisa hening yang tiba-tiba singgah.
"Kau masih ingat jalan pulang ya ternyata, setelah membuat eonnie khawatir padamu dan bahkan tak tidur semalam. Bagus Yeeun, kau benar-benar tak tau diri," Cerocos Yerim. Tunggu dulu, kenapa Yerim tau bahwa Lisa tak tidur semalam?
"Salahnya karena menungguku, aku sudah besar dan tak butuh lagi perhatian kalian." setelah mengatakannya Yeeun beranjak kedalam dan membanting pintu kamarnya dengan cukup keras.