Cafe

1 1 0
                                    

     Hari mulai mendung menandakan hujan akan segera turun. zaki melihat cici dari jauh sedang menunggu taxi.zaki ingin sekali mengajaknya untuk pulang bersama.namun ego dan amarahnya belum bisa menerima semuanya.akhirnya pun zaki pulang dan mencoba tidak peduli kepada cici.
    "Hadu mana sih taxi.lama banget,mendung lagi.zaki juga tumben gak lewat nawarin tebengan.mmm zaki kenapa ya di Uks tadi kok langsung pergi.ah sudahlah aku jalan kaki saja"ucap cici kesal.
Hujan mulai turun dengan deras. Cici berteduh di sebuah cafe. "Huh besok seragamnya kan di pakek lagi,kenapa harus hujan sekarang sih,gak bisa di pending dulu gitu"ucap cici kesal.saat cici mulai meminum teh hangat.cici melihat rio yang sedang berteduh juga di sana.cici memberanikan diri untuk mendatangi rio. "Ghem"gumam cici. "Apa"cetus rio. "Gak ppa,sendirian ?"ucap cici kepada rio. "Matamu buta?".cici hanya memanyunkan bibir. "Btw makasih udah bawak aku ke Uks". "Cuman kasihan,gak ada maksud apa-apa"ucap rio. "Iya kan aku cuman mau bilang maka..."rio langsung beranjak pergi dari tempat itu dan menerobos hujan. Cici merasa kesal dan heran. "Huh gak emmak gak anak sama aja dingin".

bersamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang