|Happy Reading|
Oke, Raya menarik napas panjang. Ia memasuki kelas bersamaan dengan seorang guru perempuan. Setelah tiga bulan memilih cuti sekolah dan melanjutkan sekolah secara daring, kini ia berada di sekolah baru. Yang artinya teman baru, lingkungan baru.
Seketika kelas terasa ramai membuat canggung yang dirasakan oleh Raya sedikit berkurang. Banyak anak-anak dengan humor receh di sini. Salah satunya, "Sayur buncis, sayur paku!"
"Cakep!" Raya terkekeh karena anak-anak lain ikut menyahuti.
"Aduh neng Geulis, pacarnya aku!"
"HUU!" Seketika anak-anak sekelas menyoraki pantun milik Bimo yang sangat aneh namun lucu.
"Udah-udah," guru perempuan tadi meredakan suara bising dari tadi, "Ini temen baru kalian ya, namanya Raya. Lanjut offline setelah cuti karena cedera kaki. Tolong bantuannya ya buat Raya kalau ada perlu yang gak dia paham."
"Baik, bu!" Jawab mereka serentak. Lalu ia tersenyum kepada guru perempuan tadi. Ia duduk di salah satu bangku kosong dekat dengan seorang cewek yang sedari tadi sudah memanggilnya untuk duduk di sampingnya.
"Halo, nama gue Teresia. Lo bisa panggil gue Tere." Raya menerima uluran tangannya dan tersenyum tulus ke arah Tere.
"Gue Raya, bisa lo panggil Raya juga," mereka berdua saling tertawa karena menyadari percakapan aneh keduanya.
"Okey, sekarang lo temen gue! Gue gak punya temen deket karena duduk sendirian. Jumlah muridnya ganjil." Raya mengangguk antusias.
•°•°•°•
"Kenapa sih kalo ribut selalu di depan kelas sebelas?!" Tere terlihat sangat terganggu karena ini jam istirahat dan waktunya untuk makan dengan tenang. Ya, Raya dan Tere tengah berbagi bekal. Begitu juga dengan Alia yang baru saja bergabung dengan mereka.
"Emangnya siapa, Ter?"
"Anak kelas tiga, cakep-cakep banget tapi demen berantem. Nyebelin!" Ucapnya.
"Alah, lo mah kalo ada yang cakep mana mungkin sebel!" Alia menyikut pelan perut Tere.
Tere malah menyengir tak berdosa, "Kegantengan bikin gue terhepnotis anjir!"
BRAK
Ia rasa bertengkarnya mereka sudah cukup parah karena pintu depan kelasnya sudah terdorong cukup kuat. "Cek yuk cek!" Ajak Tere.
Raya, Alia dan Tere berjalan keluar kelas yang ternyata sudah ramai. Raya tak lupa membawa ketapel yang ia simpan di tas untuk jaga-jaga.
Mereka terlihat saling mencengkeram kerah baju masing-masing. "Tuh kan, beneran enam orang biasanya." Raya celingukan berusaha menyakinkan pertengkaran itu.
"Siapa sih emangnya?" Tanya Raya.
"Itu grupnya kak Gama sama kak Elon!"
"Elon?" Jelas itu tidak asing bagi Raya. Raya pun mendekati kerumunan orang itu dan memastikan apakah itu Elon yang dikenalnya atau bukan.
"Lo mau ngapain Ray?" Tanya Tere.
"Mau ngasih permen," ucapnya santai sambil permen kiss dan mengarahkan ketapel kearah mereka.

KAMU SEDANG MEMBACA
Hello, Raya!
Novela Juvenil⚠️ Beberapa adegan dewasa dan kata-kata kasar "Gak ada orang yang bener-bener mau sendirian. Mereka butuh teman. Karena bagaimanapun berdua tetap lebih ramai dibanding sendiri." ✨🦋 Start : 14 Nov 21 Finish : ?