|Happy Reading|
"G-gue..." Hugo merasa angin tengah bergerak-gerak di perutnya, "gue mencret,"
"Dih," Elon dan Raya menatap jijik Hugo yang tengah terbaring sambil memegangi perutnya yang tengah kesakitan.
"Makanya, makanan tuh bagi-bagi. Kualat Lo makan sendiri!" cibir Elon.
Hugo memang membeli Cilor pagi tadi. Bahkan ia menghabiskannya sendiri tanpa menawarkan pada Raya dan Elon.
"Aduh, bau anjir." Elon menutup hidungnya karena Hugo kembali mengeluarkan Bom berbau tinja yang sangat menjijikkan.
"Aw, g-gue..." Hugo tertatih-tatih berdiri dan memegangi perutnya. Tangan sebelahnya memegang belakang, "Gue harus balik ke kamar mandi lagi,"
Raya dan Elon menatap Hugo yang kesusahan berjalan dengan miris. Pasalnya Hugo sudah bolak-balik kamar mandi dari tadi. Namun tak kunjung tertuntaskan.
"Beliin diapet coba, Lon. Kasian mules-mules gitu," Elon menatap Raya dan mengangguk.
"Gue beli dulu deh ya, bentar." Elon mengambil kunci motor di atas meja.
"Jangan lupa beliin roti-roti, terserah roti apaan. Yang penting Hugo bisa minum obat cepet-cepet." Elon mengangguk dan segera pergi membeli kebutuhannya.
Elon dan Andres terlihat berpapasan di pintu depan. Andres yang baru saja datang pun bertanya pada Raya. "Mau kemana, doi?" yang ia maksud adalah Elon.
"Beli obat mencret buat Hugo,"
"HAHAH MAMPOSS! Tadi aja tangan gue ditampik pas mau minta. Karma kali, Go!" Teriak Andres.
"Diem lo bangsat!" Balas Hugo tak kalah keras dari dalam kamar mandi. Raya hanya terkekeh melihat teman-temannya yang tengah saling mengejek.
"Udah sono, pesen makan. Pilihin buat gue yang Vegan ya. Lagi diet." Andres meraih ponsel di dalam sakunya dan melayangkan jari-jarinya yang berbentuk 'ok' ke arah Raya.
•°•°•°•
Ruang tamu menjadi ramai setelah mereka menyaksikan adegan kissing yang ada di series yang sedang mereka tonton. Basreng menemani ketiganya menyaksikan series China. Ya bertiga, tanpa Hugo yang masih tidur di kamar tamu rumah Raya karena sakit perut.
TING TUNG
Ketiganya menoleh ke arah pintu saat bel rumah Raya berbunyi. Raya membuka pintunya dan menampakkan sosok sang Ayah yang tengah berdiri dengan senyum sumringah. Ternyata bukan orang yang mau grebek Raya bersama teman laki-lakinya.
"Surprise!"
Ya, mereka berpelukan. Raya pun antusias ayahnya mengunjungi rumahnya sekarang. Raya tinggal berpisah dengan orang tuanya dan adik perempuannya karena beberapa alasan yang jelas. Tentang sekolah Raya, atau... Yang lain?
"Papa kok gak ngabarin?"
"Gak surprise namanya." Ayah Raya menenteng paper bag dengan tulisan DIOR di luarnya. "Gaun baru buat kamu... Papa mau ngajak kamu jalan-jalan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello, Raya!
Teen Fiction⚠️ Beberapa adegan dewasa dan kata-kata kasar "Gak ada orang yang bener-bener mau sendirian. Mereka butuh teman. Karena bagaimanapun berdua tetap lebih ramai dibanding sendiri." ✨🦋 Start : 14 Nov 21 Finish : ?