Chapter 2 (10 November 2015)

141 13 0
                                    


Masa Orientasi Sekolah (MOS), yaitu peristiwa paling wahid pada saat Sekolah Menengah Pertama atau biasa kita sebut SMP. Waktu kegiatan MOS mungkin aku siswa paling begok diantara temen-temen yang lain. Kenapa ? Yang pertama aku adalah murid pertama yang merasakan telat sekolah. Yaps di hari pertama kegiatan MOS yang seharusnya berangkat jam 7 pagi aku berangkat jam 8. Untungnya Masa Orientasi Siswa baru dimulai untuk tidak ada hukuman fisik, jadi lumayan lah masih selamat.

Yang ke-2 aku salah masuk kelas di hari ke-2, kenapa aku salah masuk kelas ? Jujur kalau ini bukan salah aku tapi yaaa buat aku malu juga siih. Aku waktu itu kelas 7F di hari pertama masuk disuatu kelas, ya otomatis besoknya aku masuk ke kelas itu lagi dong. Eh ternyata sudah dipindah di ruangan baru.

Di hari kedua aku itu hampir seluruh kegiatan MOS aku masuk di kelas 7E. Yang ke-3 aku gak pernah sesuai menggunakan atribut yang ditentukan. Sebenarnya aku bukan anak bandel di waktu itu, tapi lebih tepatnya pemalas.

Di kelas 7F ini aku merasa jauh jauh beda banget. Yang dulunya aku sekolah SD swasta dan selanjutnya di salah satu SMP Negeri di kota Pekalongan. SMP aku ini gak favorit amat, Cuma SMP biasa cocok dengan hidupku pada waktu itu yang biasa, kalem, dan tentunya gelar target bully masih melekat di hidupku.

Temen pertama aku yaitu Jaenudin, anak yang lumayan bandel dengan bibir tebalnyayang aku kira tuh bibir pernah dicium oleh kawanan lebah. Aku tau namanya karena waktu hari pertama MOS kakak pendampingku yang namanya Kak Rosa nyuruh kenalan sama temen sebangkunya. Aku sebangku sama Udin karena memang cuma di sebelahnya ada tempat kosong.

Gak lama aku pun punya temen sebangku yang berbeda. Afa, anak yang sederhana, gak terlalu banyak omong dan anehnya pada hari pertama aku kenal dia, dia gak mau dipanggil Afa, dia lebih suka dipanggil Apret. Entah apa spesialnya aku nurut aja, namanya teman baru belum tau jelas sifarnya.

Aku dan Afa duduk di barisan ke-2 dari depan, dan depan bangku kita ada 2 cewek yaitu Nisa dan Hana. Aku waktu pertama diajak ngobrol sama dua anak itu agak canggung, soalnya baru kali itu aku punya temen sekelas ada cewenya. Tapi gak terlalu lama juga sudah mulai terbiasa sedikit demi sedikit. Diwaktu itu aku masih canggung ketika aku punya temen sekelas cewek yang sudah terkenal cantiknya.

Salsania Tsabita namanya, biasa dipanggil Salsa, dia mungkin definisi dari bidadarinya para cowok, aku pun ngakuin suka sama dia tapi di waktu itu aku masih begoknya umat. Jadi cuma bisa melihat dari kejauhan.

Hal yang gak pernah aku lupa itu adalah aku pernah jadi target bullyan. Yah di kelas 7F ini aku selalu dibully setiap harinya. Pelakunya diantaranya temen sekelas aku sendiri waktu itu. Hengki, Eto, Judo, Anto, Arta dan anak-anak lain yang menurut aku mereka itu Cuma ikut-ikutan.

Aku dulu biasa dibully dengan panggilan Bung Kok. Kenapa aku dipanggil seperti itu ? Karena aku dulu badannya tinggi tapi gak tegap (bungkuk). Yah maklum dulu hidup aku kayak udah tersiksa gitu, jadinya jalan pun aku kayak gak ada semangat.

Berarti 7 tahun hidup aku jadi korban bullyan. Kenapa aku gak ngelawan ? Kata siapa... Aku pernah sekali ngelawan bullyan verbal dari Hengki. Waktu itu aku duduk sendiri di kelas pas jam istirahat, entah mungkin mereka akan bahagia ketika membully aku.

Hengki mencemooh di depan muka aku deket banget dengan triak-triak "BUNGKOK KASIHAN LO GAK PUNYA TEMEN, PUNYA BADAN PANJANG BANGET TAPI CACAT! Hahahahahhaa". Aku bales omongan dia "DIEMLO KINGKONG". BUUKKK!! Dengan cepat dia mukul kepala aku dengan kerasnya. Hengki ninggalin aku sambil ngomel-ngomel gak jelas karena disitu aku masih merasa pusing dan pandangan aku kabur.

Mulai dari kejadian itu aku cuma terima aja bullyan mereka dan menikmatinya. Kadang yang gak aku terima ketika bukan aku lagi yang dikatain, tapi orang tua aku. Aku gak pernah lapor ke guru BP ataupun guru yang lain. Karena setelah aku lapor guru hanya nasehatin dengan halusnya. Cuma diomongin gitu mana mempan buat anak-anak ban*sat kayak mereka.

PositifAJeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang