ŇÊҲŤ ĎÕÕŘ// PĂŘŤ 7

15 2 0
                                    















Tengah malam, itu adalah waktu dimana semua manusia tertidur nyenyak diatas kasur tapi tidak dengan Jina, wanita itu terjaga dari tadi, dia tidak bisa tidur karna sesuatu yang meganjalnya.

"Aku masih bingung, boneka itu sebenarnya apa sih?"

Karna kegelisahannya wanita itu menghubungi seseorang, butuh beberapa menit telfonnya kini di angkat.

"Yeobseo"

"Nee, jihoon!"

"Kenapa?"

"Aku gelisah"

"Karna?"

"Karna boneka itu"

"Sudah tidak usah dipikirkan, mencari tahu nya besok saja aku sudah mengantuk"

"Ah, nee mianhe. Aku telah menggangu mu"

"Iya tidak apa apa, aku tutup ya, selamat malam"

"Selamat malam"

Tut tut

"Kenapa dengan jantungku, berdetak dengan kencang cuman karna ucapan selamat malam dari jihoon? ah tidak seperti biasanya"- umpat jina.

"Ish aku jadi haus" ucapnya sendiri, dia pun pergi kedapur dengan ponselnya itu.

"Hah~ akhirnya" Jina pun kembali ke kamar nya, tapi tetap saja tidak bisa membuat dia tertidur.

"Sebaiknya aku membaca buku" Jina pun mengambil beberapa buku kekasurnya dan wanita itu menyiapkan musik untuk suasana menjadi lebih ramai.

"Eh buku ini, aku lupa untuk membacanya" buku itu dimana pertama kalinya dia menemui sesuatu, ya itu Kunci tapi sayang kuncinya waktu itu lolos ke perpus mini itu.

Lembaran demi lembaran kini sudah terbaca, tadinya Jina tidak terlalu mengerti dengan bahasanya, karna bahasanya seperti Alien, terbalik gitu. Tapi wanita itu tetap baca sambil mengartikannya.

"Astaga!" teriaknya tapi dia segera menutup mulutnya.

"Ja... ja... jadi kunci itu sebuah rahasia?" tanya Jina kebingungan, tapi di menit berikutnya dia mendesah kecewa. Gimana tidak kecewa. bukunya robek di bagian ujung, jadi dia tidak bisa membacanya.

"Ish kenapa robek? Tapi rahasia apa sih ini? Dan kunci apa itu?" tanya bertubi-tubi.

"Jangan-jangan kunci itu, kunci yang jatuh di dalam perpus? Astaga kenapa aku bodoh sekali si!!" teriaknya kesal.

"AAAAA karna kecerobohan ku, kejadian ini menjadi rumit!" dia menendang-nendang selimutnya, tapi dengan begitu dia pun tertidur dengan sendirinya.

Pagi yang cerah, matahari kini masuk kedalam ruangan melalui celah jendela dan tirai membuat seseorang terbangun dari tidurnya.

"Cepat sekali sih paginya!" dengannya dan kini beranjak kekamar mandi.

Selesai membersihkan diri, kini wanita itu berjalan menuju dapur karna jadwalnya kini memasak pagi. Selesai masak dia pun membangunkan yang lain.

"Yunmi! Bangun ayo sarapan!"

"Nee, tunggu aku sedang berdandan"

"turun ya nanti"

"Oke"

Berjalan kekamar sebelah, yaitu kamar Seongji.

"Seongji, bangun dan sarapan"

"Nee aku akan turun"

Kini kamar terakhir.

"Donggi-ssi bangun dan sarapan"

Ceklek

"Ayo aku sudah siap"

Aku pun turun ditemani Donggi dibelakang ku sambil bermain Hp nya.

"Sedang apa si?" tanyaku.

"Ah, tidak apa apa" ucapnya gugup.

"Kamu tidak menyembunyikan apa pun kan dari ku?"

"Tidak"

"Bagus deh" aku kembali turun dari tangga dan lari ke meja makan.



Sarapan sudah habis dan kini aku bekerja di Asrama Astro, hm nama yang lucu.

Aku pun berlanjak dengan semangat menuju rumah yang ada di samping Asrama ku.

Ting nong

Ceklek

"Nugu?(siapa?)" Tanya seseorang.

"Ah, Annyeonghaseo Park Jina Imnida" ucap ku sambil tersenyum.

"Nee, Rocky imnida"ucapnya sambil membalas senyuman ku.

"Kau pembantu itu?"

"Nee"

"Oh kalau begitu masuklah" ucapnya persilakan masuk.

"Kamar mu dimana?" tanya ku, dia menatap ku sambil tersenyum.

"Itu dekat sana" aku mengikuti jejak dia, dan ternyata kamarnya dekat sama kamar mandi.

"Kamu mau bersihin kamar siapa dulu?"

"Kamu dulu deh, nanti aku ketempat yang lain"

"Mau aku bantu?"

"Eh tidak perlu, ini tugas..."

"Tidak apa apa kok, biar kamu tidak terlalu cape saja" selanya

"Gomawo" kita pun mengerjakan pekerjaan bersama-sama sambil bercanda riang.

Tilililing tilililing

"Ponsel mu tuh Jina" seru Roccy, akhirnya aku mengakat telfon tersebut.

"Yeobseo?"

"Nee, jina aku ingin berbicara sebentar oleh mu, bisa?"

"Bisa, bicara saja"

"seperti ini, aku sekarang akan pergi ke london"

"Sekarang?"

"Nee"

"Terus kenapa kamu menelfon ku? Emangnya ada sangkut pautnya dengan ku?"

"Bukan seperti itu, nanti yang menjaga boneka itu siapa? Bahaya kalau di tinggal sendiri. Yang aku takutin gimana boneka itu jatuh sendiri, atau salah satu teman mu menjatuhkannya?"

"Jadi boneka itu aku taruh di Asrama ku gitu?"

"Iya"

"Baiklah"

"Ambil sekarang saja, aku sudah berangkat ke bandara. Di Asrama cuman ada teman mu"

"Aku akan kesana"

Tutt tutt tutt

"Rocky-ah, aku izin pulang sebentar ya?"

"Ada apa?"

"Ada barang ku yang tertinggal, aku pergi dulu BAYY"

Aku berlari dengan kecepatan penuh, melewati Asrama ku.

Aku masuk tanpa memberi tahu dulu. Aku segera masuk ke kamar Jihoon, tapi saat aku masuk ada orang yang sedang megenggam boneka itu, hampir aja jatuh kalau tidak langsung ku ambil.

"EH! Astaga aku kaget" ucap Donggi sambil memegang dadanya.

"Mianhe"

"Kenapa si? Kau kayaknya khawatir banget sama boneka itu? Lagi juga kamu kan bukan disini jadwalnya?" tanyanya bertubi-tubi.

"Tidak apa apa, aku pergi dulu! Bay!!" ucapkan sambil berlari keluar.

"Anak aneh!" dengus Donggi dan lanjut bersih-bersih lagi.







__________________________________________________TBC

MAKASIH YANG UDAH MAU BACA CERITA INI.
TOLONG VOTE+COMMENT
JANGAN LUPA FOLOW WATTPAD AUTHOR YA:)
NEE ANNYEONG!

🎉 Kamu telah selesai membaca ŇÊҲŤ ĎÕÕŘ [ VÊŘŜĨ ŴĂŇŇĂ ÕŇÊ ] 🎉
ŇÊҲŤ ĎÕÕŘ [ VÊŘŜĨ ŴĂŇŇĂ ÕŇÊ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang