ŇÊҲŤ ĎÕÕŘ // PĂŘŤ 4

11 5 2
                                    


POV Kim Yunmi

Hu aku tidak suka pekerjaan ini, kalian tau? Pasti lelah kan kalau kita beres-beres, mencuci piring saja sangat melelahkan apalagi menjadi pembantu.

Sudahlah mungkin ini takdirku, Hm aku harus semangat! Fighting Yunmi!

Setelah berbicara di dalam hati, aku mengambil baju pekerjaan ku dan membawa peralatannya.

Dan jadwal aku sekarang di Asrama Astro, aneh namanya tapi sudah.

Aku keluar rumah dan menanyakan tempat Asrama itu dimana.

"Permisi pak, bapak tau Asrama Astro?"

"Itu nak disana" tunjuknya bapak itu, aku menoleh dan bapak itu menunjuk asrama ku.

"Yang itu asrama saya pak"

"Bukan yang bercat biru tapi sebelahnya bercat orange"

"Oh, baiklah terimakasih"

Aku jalan kepagarnya dan membukanya, setelah itu aku mengetuk pintunya.

Tuk tuk tuk

"Permisi?"

"Eh siapa ya?"tanya pemuda tampan seumuran ku

"Aku pembantu disini"

"Nama kau Kim Yunmi?"tanya nya, aku menganguk

"Namaku chan Eunwoo" dan tersenyum manis

"Eunwoo-ah ada sia...pa? Kau Yunmi itukan?"

"Loh MJ?" tanya balik Yunmi

"Eh masuk sini" ucapnya dan menarik tangan ku sampai aku duduk di sofa besar

"Kalian saling kenal?"tanya Eunwoo

"Kita kenal karna ga sengaja, berawal dari berhadapan jendela" jelas ku, dia senyum lagi

"Kau boleh membersihkan kamar ku, karna aku akan pergi" ucap Eunwoo

"Kau mau pergi kemana?"tanya Mj

"Mau ke cafe sama jin-jin hyung"

"Hati-hati banyak fans berkeliaran" nasihat nya

"Baiklah selamat bekerja yunmi-ah" setelah itu Eunwoo pun pergi, dan aku pun menaikan anak tangga dan menuju kamar Eunwoo.

Kamar yang terbilang mewah dan rapih, harumnya pun sangat lah wangi, kalau kalian memasuki kamarnya pasti kalian seperti ada di pengunungan, sangat sejuk.

Aku mulai membersihkan meja kerja dan membersihkan kasur nya, hanya Mengganti seprainya saja kok. Menyemprotkan pengharum ruangan, dan selesai deh. Tidak ku sangka membereskan kamar ini tidak lah melelahkan.

Aku berjalan ke arah kamar yang ada disampingnya, sepertinya kamar ini ada seseorang karna aku mendengar petikan senar gitar. Aku pun mengetuk pintunya.

ŇÊҲŤ ĎÕÕŘ [ VÊŘŜĨ ŴĂŇŇĂ ÕŇÊ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang