Sai nampak sibuk melukis bunga ditaman hingga seekor kumbang menganggunya sontak membuat pria itu menjerit ketakutan.
Pria dengan senyum palsu itu memang memiliki trauma dimasa kecilnya karena pernah ditakuti Sasuke menggunakan kumbang.
"Kakak!!!" Sai terus berteriak sambil mengibas-ibaskan tangannya diatas kepala berharap kumbang itu akan pergi atau setidaknya kakaknya akan datang.
Tak lama kemudian ia tak lagi mendengar suara kumbang itu membuat ia akhirnya mendongakan kepalanya melihat Sakura kini tengah menganiaya kumbang kecil itu dengan pedangnya yang besar.
"P-putri Haruno" Sai tergagap memanggil Sakura hingga gadis itu menoleh kearahnya.
"Kau ini pria, mengapa takut pada kumbang yang bahkan sangat kecil dibandingkan tubuhmu" Ucap Sakura sambil geleng-geleng.
"Lupakan itu!" Pekik Sai malu membuat Sakura mendengus geli.
"Baiklah-baiklah" Sahut Sakura kembali memasukan pedangnya kedalam sarung pedangnya.
"Terima kasih karena Putri Haruno sudah menolongku" Ucap Sai seraya memamerkan senyum palsunya.
"Kita pernah bertemu sebelumnya bukan? Kau adik Pangeran Sasuke" Tanya Sakura hingga Sai mengangguk pelan.
"Aku Uchiha Sai" Ucap Sai memperkenalkan dirinya seraya mengulurkan tangannya.
"Aa, aku Haruno Sakura" Ucap Sakura yang langsung menjabat tangan Sai.
"Ngomong-ngomong kenapa kau ada di Istana dan membawa pedang Putri?" Ucap Sai sambil sambil menunjuk pedang yang Sakura bawa.
"Ohh ya, aku disini menemani ayahku kalau soal pedang, aku selalu membawanya. Kau tahu bahaya selalu mengintai kita" Jelas Sakura membuat Sai mengangguk paham.
Sejak menjadi seorang agen FBI, Sakura memang selalu terbiasa membawa senjata kemana pun ia berada bahkan ketika ia tidur, ia meletakan pistol dibawah bantalnya. Bukan karena paranoid hanya saja Sakura dulu pernah diserang ketika ia tidur di apartemennya hingga akhirnya ia selalu waspada.
"Kau sedang melukis Pangeran Sai?" Tanya Sakura ketika ia melihat lukisan bunga milik Sai.
"Ya sebelum kumbang itu menganggu ku" Ucap Sai dengan dengusannya.
"Lukisanmu sangat indah, ini terlihat sangat nyata, Cantik sekali!" Puji Sakura dengan decak kagumnya.
Sai nampak tersentak kaget melihat wajah Sakura yang menatap lukisannya dengan mata yang berbinar senang membuat hatinya terasa menghangat hingga sebuah senyuman hangat terlukis dibibirnya.
Ini bukan kali pertama seseorang memuji lukisannya, akan tetapi cara Sakura menatap lukisannya terasa berbeda, seolah gadis itu benar-benar menyukainya berbeda dengan ekspresi orang-orang lain yang pernah memuji lukisannya.
"Benarkah?!" Tanya Sai dengan wajah sumringah yang tak bisa ditutup-tutupi.
"Tentu saja! Kau benar-benar seniman sejati Pangeran Sai!" Ucap Sakura kembali memuji seraya memgacungkan jempolnya.
Dari kejauhan Sasuke menatap interaksi Sai dan Sakura pun tersenyum tipis, merasa bahagia melihat Sai bisa tersenyum. Sebuah senyuman yang dulu terengut pada sebuah tragedi yang sangat mengerikan.
Sasuke berharap senyum itu tak lagi hilang, ia ingin tetap melihat adiknya memiliki warna, tetap hidup dan ceria seperti dulu. Semoga senyum itu tetap terjaga.
Sasuke pun pergi ketika Naruto memanggilnya namun sebelum itu ia masih sempat melihat aksi konyol Sakura yang tengah berpose untuk dilukis oleh Sai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oh! My Emperor
FanficSakura seorang agen FBI terjebak di dunia kekaisaran Konoha tanpa tahu sebabnya hingga gadis itu terus mencari cara agar ia bisa kembali ke dunianya namun seiring berjalannya waktu ia malah merasa nyaman berada di dunia kekaisaran Konoha itu hingga...