Vampire

2.1K 113 59
                                    


Menjadi Manajer Pemasaran bagiku bukan hal yang mudah apalagi jika sudah dikejar target oleh atasan. Hanya saja aku beruntung memiliki team yang solid namun terkadang menggampangkan sesuatu.

"Aku dengar anak bungsu komisaris Kim akan mulai belajar di perusahaan."

Dia Choi Sooyoung yang selalu up to date mengenai hal yang ada di perusahaan ini. Aku mengambil dessert setelah makan siang ku selesai. Tidak peduli dengan pembahasan mereka jika sudah berada di meja makan.

"Kau tahu, Sica?"

Aku hanya menggeleng ketika dia bertanya hal yang tidak penting buatku.

"Kapan dia tahu mengenai hal sepele di perusahaan, yang dia tahu Divisi kita harus mencapai target setiap bulannya." Aku mengacungkan jempol begitu Hyoyeon berkata demikian, pada kenyataannya seperti itu karena aku paling tidak suka bergosip ria seperti Sooyoung dan Hyoyeon.

"Si muka Vampire maksud Unnie?" Satu sahabatku datang, dia juga tidak kalah dengan mereka berdua yang suka membicarakan hal apapun di perusahaan, meski Yoona lebih baik karena hanya hal yang baginya penting saja yang dia tanggapi.

See, mempunya tiga rekan kerja yang seperti itu terkadang membuatku pusing, mereka selalu menggampangkan sesuatu mengenai produk kosmetik yang bagian kami lah bertanggung jawab atas penjualan produk dari perusahaan ini.

"Tepat sekali, Yoong. Si muka Vampire."

Aku memutar bola mataku begitu Sooyoung membenarkan ucapan Yoona. Muka Vampire? Kenapa mereka menyebutnya demikian? Lagipula Komisaris Kim tidak seperti Vampire. Beliau sudah cukup tua untuk menjadi seorang Vampire, apalagi Presdir Kim Heechul, tidak ada tampang Vampire sama sekali yang ada seperti pelawak bagiku. Tunggu, anak bungsu Komisaris Kim? Itu berarti adik dari Presdir Kim Heechul?

"Jadi Presdir Kim akan digeser kedudukannya? Omooo aku jadi tidak bisa melihat pesona Oppa lagi?" Hyoyeon memasang wajah super imut saat membicarakan Presdir Kim. Memang banyak karyawan yang terpesona dengan Presdirku itu tapi tidak berlebihan seperti Hyoyeon.

"Tidak mungkin. Record Presdir Kim bagus, tidak mungkin Komisaris Kim mendepak anak Sulungnya itu." Seru Sooyoung yang aku lihat sudah menghabiskan dua gelas kopi siang ini.

"Kenapa kalian menyebutnya Muka Vampire?"

Mereka bertiga langsung menatapku heran. Itu pasti, karena ini kali pertama aku bertanya sesuatu yang bagiku tidak penting.

"Ini kau, Sica? Seorang yang gila kerja kini bertanya mengenai gosip murahan? Omoooo dunia per-kosmetikan serasa runtuh seketika."

Aku jitak kepala Sooyoung begitu dia mengejekku.

"Mukanya pucat sekali Unnie, semakin tahun tidak terlihat tua tapi justru semakin muda. Ya, kurang lebih jika Unnie melihat wajahku, seperti itu lah."

Toyoran mendarat di kepala Yoona oleh Hyoyeon begitu gadis itu merasa percaya diri menganggap dirinya awet muda.

"Unnieeee."

Aku hanya bisa tertawa saat Yoona merasa tersakiti oleh Hyoyeon.

"Kau buktikan saja nanti jika dia datang. Aku dengar semua jajaran tinggi setiap Divisi akan dikenalkan dengan si muka Vampire itu."

Aku cukup mengangguk dengan apa yang disampaikan oleh Hyoyeon.

***

Pintu ruang kerjaku di ketuk oleh seseorang saat aku sedang membaca sebuah email masuk dari salah satu customer perusahaan kami.

"Sica, kita disuruh ke ruang meeting. Komisaris Kim sebentar lagi datang. Kau sudah tahu kan?"

"Ya, aku sudah mendengar hal itu Yul, dari Hyoyeon dan yang lain. Sepenting itu kah? Sampai Manajer pun harus ada disana? Bukan kah kau ada jadwal perencanaan untuk outlet dua minggu lagi?" Aku masih membalas email, namun aku tidak bisa mengabaikan kehadiran Yuri di ruanganku. Dia merupakan Manajer Perencanaan di perusahaan ini. Berhubung kami masuk di tahun yang sama menjadi karyawan, aku dekat dengannya dan kami sering tukar pikiran mengenai segala hal menyangkut urusan kerja.

MimosaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang