Aku seperti tidak ada gairah berangkat bekerja, tidak seperti diriku biasanya yang mengutamakan pekerjaan dari apapun. Baru sehari kemarin mempunyai atasan yang menyebalkan sekali namun berimbas luar biasa padaku untuk ke depan. Karena dia kami berempat terpaksa lembur hingga malam, aku sama sekali tidak nyenyak tidur, membayangkan hari-hariku selama 1 bulan bersama manusia paling menyebalkan di dunia seperti Kim Taeyeon.
"Ahh badanku pegal." Aku tidak bergeming ketika disebelahku ada Hyoyeon yang menyamakan langkah denganku. "Ini sudah terlalu aku rasa, Sica."
"Kalian terima saja, lagipula kalian sendiri yang welcome terhadapnya."
Kami sudah masuk gedung perusahaan, mataku menangkap Yoona dan Sooyoung masih di lobby, enggan masuk ke ruangan mereka.
"Aku ingin mengajukan cuti, Unnie."
"Tidak bisa. Kita harus bisa menghadapi bersama si muka Vampire itu." Semangat ku menggebu karena bukan aku saja yang tidak suka dengan hadirnya Direktur baru itu. Yoona sangat kesal karena kejadian kemarin, hanya perkara minuman. Dia sampai bolak balik Pantry karena si muka Vampire itu banyak aturan dan banyak mau nya. Awal minta teh sudah diberi teh minta kopi, berujung dia hanya minta air mineral. Apa namanya jika bukan mengesalkan?
Kami berempat masuk ruangan dan mendapati si muka Vampire sudah duduk di sofa, dia mengklaim sofa itu adalah tempat kerjanya. Aku hanya bisa mengiyakan, terserah dia saja. Lagipula ini perusahaan milik Ayahnya jadi aku tidak ada wewenang untuk menolak atau tidak sepakat dengan permintaannya.
Kami berempat saling pandang. Apalagi aku yang sempat mengerutkan kening karena ada satu meja dengan berkas yang sudah ada di samping sofa ruangan ini. Meja kerjaku? Ya, meja kerjaku sudah ada di samping sofa, dimana Direktur baru kami duduk.
Dia melihat arloji begitu kami datang bersamaan. Kali ini rambutnya dia urai, memakai kemeja berwarna pastel dengan celana putih tulang, wajah pucatnya semakin nampak pucat begitu aku lihat dia memakai lipstick berwarna pink soft.
"Jessica Jung Sooyeon. Meja kerja anda sudah ada disini, jadi tidak perlu bolak balik ke ruang kerja anda. Dan kalian sangat on time, saya suka itu." Katanya dengan ekspresi biasa, datar. Ada notebook yang sudah menyala di depannya. Sepagi apa dia datang kemari? Dia lebih dariku gila kerjanya aku rasa.
"Kita ada meeting."
"Meeting? Dimana, Dir. Kim? Kenapa mendadak?" Sooyoung memburunya dengan pertanyaan yang sama dengan di kepalaku. Kami ber empat baru tiba, belum bersiap apapun untuk pekerjaan kami. Dia justru mengatakan ada meeting.
"Disini. Kemari lah." Dia menyuruh kami duduk di depannya, memerintahkan seenaknya sendiri. Kami juga tidak bisa berbuat apapun kecuali menurutinya.
Kami duduk berjejer, seperti siswa yang akan mendapat hukuman dari gurunya. Sementara dia duduk bersila di sofa berasa di rumahnya sendiri. Dia mengeluarkan tas, dibukanya tas itu lalu isinya dia taruh di atas meja. Produk kosmetik dari perusahaan ini dia bawa lengkap dengan segala jenis dari parfum hingga cream wajah juga cream kaki. Dia benar-benar niat kah akan menargetkan hasil perbulan dari penjualan menjadi 200%???
Aku dan Hyoyeon saling pandang. Hyoyeon memang bertugas menghandle penjualan di seluruh outlet, dia merasa ketar ketir melihat sikap Direkturnya ini.
"Ini produk kita. Saya sengaja bawa kemari agar tahu apa yang kurang untuk meningkatkan target."
Benar kan apa yang aku pikirkan?
Dia membuka satu botol parfum, lalu di semprotkan di punggung tangannya, dia mencium aroma dari parfum itu.
"Kau Yoona, kemari. Mendekat." Yoona meminta bantuan ku lagi namun aku menggeleng, aku menyuruhnya agar menurut. Tubuh Yoona dia condongkan agar mendekat pada si muka Vampire. Direktur Kim itu maju, mendekati Yoona dan dia-- memeluk Yoona?? Aku, Hyoyeon dan Sooyoung saling pandang. Direktur kami memejamkan mata seolah ada hal yang sedang dia rasa. Itupun berlaku pada Hyoyeon dan Sooyoung. Aku hanya bisa bertanya dalam hati. Direktur baru kami memang tidak waras kah? Tiba-tiba memeluk orang seperti itu.