4

789 171 1
                                    

Tora tengah memandang adiknya keluar dari dalam gedung sekolah.

Irisnya sedikit menyempit, kemudian membuat ketika menemukan adiknya tengah tertawa.

"(Name)? Tertawa?"

Gumamnya sambil terus memperhatikan adiknya.

Detik selanjutnya gadis yang ditatap menatap balik, kemudian tersenyum dan berlari mendekat.

"Bang, udah lama nunggu?"

"Baru dateng, yok naik."

(Name) tersenyum, kemudian mengangguk singkat. Dan langsung naik di jok belakang motor kakaknya.

Tora ingin menanyakan sesuatu, tapi iya urungkan. Jika menanyakannya sekarang rasanya akan membuat adiknya khawatir.











"Dek,"

Suara lembut dari luar kamar mengalihkan aktifitas (Name), gadis ini langsung beranjak dari depan tumpukan bukunya untuk pergi membukakan pintu kamar.

"Iya ma?"

Mamanya tengah tersenyum memandanginya.

"Mama boleh masuk ke kamar?"

Gadis ini mengangguk, dan mempersilakan mamanya masuk.

Apa sedikit aneh?

Hal ini sudah menjadi kebiasaan ibunda (Name) jika ingin masuk ke kamar putri bungsunya. Mengingat gadis ini merupakan gadis yang rapi. Jadi ia tak perlu membersihkan kamar putri bungsunya ini.

"Ada apa ma?"

Yang ditanya hanya mengerutkan keningnya.

"Apa tidak boleh mama masuk ke kamar putri bungsunya?"

"(Name) tau mama, pasti ada sesuatu. Jadi?"

Mama sedikit terkekeh mendengar perkataan putrinya. Kemudian menarik putrinya untuk tidur dipahanya.

"Mama mau tanya, kata abang kamu sering keluar agak telat ya sekarang?"

(Name) diem nggak jawab pertanyaan mamanya, tandanya apa yang ditanyaain mamanya itu bener.

"Kok diem? Bener?"

(Name) ngangguk.

"Kenapa? Tumben banget anak bungsu mama pulang telat, biasanya kalo nggak ada hal penting pasti langsung pulang."

Lagi-lagi (Name) cuman diem, tapi kalih ini dia nggak natap ke arah mamanya. Dia nunduk.

Kalo dipikir-pikir lagi ini emang bukan kayak (Name) yang biasanya. Biasanya kan emang dia langsung balik, anak rumahan banget gitu.

"Nggak papa kok ma, cuman adek pengen aja."

(Name) ngomong sambil nyengir manis kearah mamanya.

"Yakin? Bukan karena cowo?"

Itu mulut mamanya ya, kalo ngomong suka bener. (Name) jadi salting kan kalo gini caranya.

"Ih ma, nggak gitu!"

Mamanya langsung ketawa denger omongan (y/n), itu mukanya (y/n) udah kayak kepiting rebus gegara mamanya.

"Anak mama udah gede ya."

Wanita tua ini tersenyum sambil mengelus puncang kepala pitrinya.

"Mama nggak masalah kalo adek udah kenal cowo, tapi jangan berlebihan ya."

Namanya juga orang tua, jadi ya gitu pasti selalu ngasih wejangan-wejangan singkat.

Apa lagi ini anak bungsunya yang notabennya anak paling kecil jadi pasti di jaga banget.

Dan apa lagi putrinya ini nggak punya pengalaman sama suka ke cowo, istilahnya sih telat puber.

"Mama kebawah dulu, mau siapin makan malem."























Tbc

Jangan lupa pencet tombol bintang

orange magic🍂Kuroo Tetsurou x readerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang