Hari yang indah
Ya, mungkin kalimat itu yang terlintas pada benak seorang gadis manis berkucir kuda ini.
Irisnya tengah terfokus pada beberapa daun yang berguguran, tanganya sedikit meneladah unruk menikmati sejuknya angin musim gugur.
"Bodoh, lo bakal keginginan kalo kayak gini."
Fokusnya teralihkan, seorang pemuda dengan surai karamel tengah menutup tubuh sang
gadis dengan jaketnya."Oikawa-san, lama tak bertemu."
Ya, pemuda itu Oikawa Tooru terngah tersenyum menatap sang gadis.
Oikawa sadar satu hal, tatapan itu bukan sebuah tatapan yang baik. Tersimpan banyak kegelisahan didalamnya.
"Lo kenapa?"
Gadis ini terdiam sejenak, cukup lama, sampai akhirnya dia menggelengkan kepalanya.
"Nggak kok kak, gue nggak papa. Cuman kepikiran sesuatu aja."
Oikawa tersenyum, rasanya pemuda ini tau apa yang tengah menjadi beban pikiran sang gadis.
"Cowo ya?" Gadis ini cukup terkejut, Oikawa dapat menebaknya dengan sempurna.
"Matanya biasa aja dong, nggak usah kek mau keluar gitu. Abang lo udah cerita."
(Name) berdecit, Kakak laki-lakinya ini benar-benar tidak bisa menjaga rahasia.
Oikawa merogoh sesuatu dari sakunya, mencari benda yang baru saja ia beli di pinggir jalan tadi.
"Nih,"
Sebuah gantungan berbentuk kucing putih dengan mata merah yang cukup memyala.
Tangan (Name) meraih gantungan ini, memperhatiakn dengan seksama, lalu irisnya teralihkan pada tangan Oikawa yang lain.
Detik selanjutnya gadis ini terkekeh.
"Kak, kalo mau couple an itu modal dikit napa, masak cuman gantungan kek gini." Oikaea yang mendengarnya hanya mendengus, gadis disampingnya sama sekali tidak tau terima kasih.
"Yaudah, balikin sini kalo kagak mau mah. Gue kasih ke Alisa aja."
"Dih, kak Alisa udah sama kak Daichi ya, nggak baik tikung temen sendiri. Lagian mana mau kak Alisan sama kakak, kakak lulus aja belom.
Kak Daichi udah jadi polisi hebat."
Muncul perempatan didahi Oikawa. Sementara (Name) terkekeh geli.
"Heh, gue ambil dokter spesialis organ dalam ya, kalo 6 tahun ya wajar. Lagian gue pinter ya, mon maap nih."
Kini ganti gadis ini yang tersinggung, ya dia akui pemuda disampingnya ini memang pemuda yang cerdas, dengan ipk yang selama ini dia dapat, dan semua prestasinya. Bahkan ia pernah menjadi ketua BEM di kampusnya, Universitas Tokyo.
Ya, universitas terbesar di Jepang.
"Jadi cowonya kek apa?" suara Oikawa memecahkan keheningan yang melanda mereka beberapa saat yang lalu.
"Dia..., tampan, bertubuh tinggi, memiliki surai dan iris hazel yang indah. Tubuhnya proposional. Dan memiliki rambut aneh seperti pantat ayam."
Oikawa yang mendengar perkataan sang gadis terdiam sejenak, pikirannya melayang.
Pemuda ini membulatkan matanya tidak percaya, jika dugaannya benar makan gadis dihadapannya sedang dalam kondisi yang buruk.
"Si--siapa namanya?"
(Name) tidak tau pasti apa yang ada di pikiran Oikawa, tapi yang ia tau, pemuda ini mengatakan dengan suara yang bergetar.
"Kuroo, Kuroo Tetsurou,."
Tbc
Saya rasa kalian tau bagaimana cara menghargai karya seseorang.
KAMU SEDANG MEMBACA
orange magic🍂Kuroo Tetsurou x reader
Fiksi PenggemarApa kau percaya hantu itu ada? Aku juga, sampai aku bertemu dengannya. Aku kira dia sepertiku, tapi nyatanya kami berbeda. orange magic || Kuroo Tetsurou x reader project ke 4 sfragment spesial musim gugur Haikyuu hanya milik haruichi furudate plot...