3

886 166 10
                                    

Sejak kejadian itu (Name) sering bertemu Kuroo, walaupun hanya saat pulang sekolah.

Mereka menjadi dekat dan sering pulang bersama, walau lebih sering pulang menggunakan kendaraan umum.

Anehnya Kuroo tak pernah mau memberitau dia kelas apa, dan dengan bodohnya (Name) menuruti perintah Kuroo dimana agar gadis ini tidak menanyakan tentang dirinya pada siapapun.

Yah, begitulah. Bucin.

Seperti halnya saat ini. Keduanya tengah berjalan beriringan, sambil tertawa tentusaja dengan guyonan-guyonan receh dari Kuroo.

Terkadang (Name) sedikit pusing mendengar peekataan Kuroo, apa lagi jika membicarakan teman Kuroo.

Kuroo sering sekali menceritakan tentang sahabatnya yang bernama Bokuto. Saat pertama mendengar nama itu (Name) memikirkan teman kakaknya, Bokuto Koutarou.

Apa lagi dengan ciri-ciri dan tingkat keabsutan yang sama antara keduanya.

(Name) yang masih sibuk tertawa dengan Kuroo tak menyadari bahwa seseorang tengah memperhatikannya.

"Itu (Name)? Kenapa dia tertawa sendiri?"



















"(Name),"

Gadis yang merasa namanya dipanggil berbalik, menatap kearah gadis yang berlari kearahnya.

"Lo pulang bareng siapa kemaren?"

"Kenapa emang?"

"Nggak papa sih, heran aja."

(Name) yang tidak mengerti hanya mengerutkan keningnya, gadis dihadapannya, Ai menghela napas singkat.

"Gue cuman takut,"

Lagi-lagi Ai menghembuskan napas kasar, sambil terus menatap (Name) yang menunjukkan ekspresi tidak mengerti.

"Gue denger dai kelas sebelah, katanya ada yang liat lo kemaren ketawa sendiri pas mau ke gerbang."

"Lo kira gue gila! Anjir!"

"Santai dong, nggosah ngegas!"

(Name) menghembuskan napas kasar. Dia heran, padahal jelas dia bersama seorang pemuda kemaren. Tapi ada aja rumor kayak gini.

"Ya kalik ketawa sendiri, orang jelas ketawa sama orang lain. Terus kalo sendiri sama siapa? Setan?"

"Ya kana sapa tau,"

"Gini ya, setan itu kagak ada. Kalaupun ada, mereka beda alam sama kita."

Setelah mengatakan itu (Name) menghela napas kasar, dan langsung pergi meninggalkan Ai menuju kelas. Tentu tanpa memperdulikan teriakan Ai uang terus memanggilnya.

























"(Name),"

"Ya?"

Kuroo tersenyum mendapati respon dari sang gadis. Saat ini mereka tengah berjalan kearah gerbang.

"Percaya sama hantu nggak?"

Gadis ini sedikit tertegun dengan pertanyaan Kuroo. Aneh rasanya mendengar pertanyaan seperti ini dari mulut seorang laki-laki.

Apa lagi, biasanya laki-laki itu paling nggak percaya sama hal kayak beginian.

"Gue nggak percaya kalo mereka ada."

Ucapan (Name) dibalas senyuman oleh Kuroo. Gadis itu mengalihkan pandangannya kearah gerbang. Ia mendapati kakaknya tengah duduk diatas motor menunggunya.

"Gue duluan, bye bye."

Kemudian gadis ini pergi dengan sedikit berlari kecil, meninggalkan Kuroo yang menatap punggung sang gadis.

Pemuda itu tersenyum penuh makna.

Detik setelahnya, bukannya ia pergi kearah gerbang atau parkiran, dia malah kembali masuk ke arah gedung sekolah.

Tanpa mempedulikan bisikan-bisikan yang masuk ketelinganya.



























Tbc

Tolong hargai sebuah karya

orange magic🍂Kuroo Tetsurou x readerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang