P. EX-BF//4

48.1K 1.9K 45
                                    

"Ada dua macam orang di dunia ini: putus asa akan romantisme dan realistis"

- Stuck In Love, Samantha Borgens (Terjemahan)

- Stuck In Love, Samantha Borgens (Terjemahan)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nina Wilson

~♥♥♥~

Chapter 4

Stuck In Love

 Nina tak bisa menahan rasa gugupnya ketika ia memasuki ruangan kelas barunya. Ia memeluk bukunya dengan satu tangannya sedangkan satunya lagi mengelap tangannya yang berkeringat di roknya. Tak disangka betapa sulitnya untuk berbaur di Sekolah Menengah Atas. Nina khawatir akan tidak menemukan teman, semua teman Sekolah Menengah Pertamanya memasuki sekolah yang berbeda. Dan disinilah dia berusaha untuk tidak memalukan dirinya disekitar orang-orang baru. Dengan ragu-ragu, ia berjalan ke belakang kelas dimana terdapat bangku kosong.

Nina melihat kalau disampingnya terdapat murid lelaki yang sedang sibuk membaca buku. Dengan perlahan, dia duduk disampingnya. Lelaki tersebut tidak mempedulikan keberadaan Nina sedikitpun. Nina hanya mengangkat kedua bahunya, mungkin dia terlalu terbawa suasana oleh bukunya...

Tak lama kemudian, guru biology-nya datang memasuki kelas. Setelah mengenalkan dirinya dan membahas berbagai macam subjek, guru tersebut menyuruh anak muridnya untuk mengerjakan tugas yang berada di buku.

Nina membuka bukunya, siap untuk mengerjakan tugas yang diberikan. Dia mencari-cari tempat pensilnya yang ternyata tidak dibawanya. Ia meninggalkannya di lokernya.

Nina berusaha untuk tidak menepuk dahinya. Baru hari pertama sekolah, dirinya langsung lupa akan suatu benda yang penting.

Nina melirik teman bangkunya itu yang fokus menulis di bukunya. Nina mendeham pelan yang tentu saja diabaikan oleh teman bangkunya itu.

"Um..." Nina tidak tahu harus berkata apa "Hai..." ucapnya dengan sopan "Aku Nina" uluran tangannya diabaikan oleh lelaki tersebut, Nina menurunkan tangannya canggung "Mhmm...Apakah kau punya ekstra pulpen?"

Lagi-lagi lelaki tersebut hanya terdiam seakan-akan tidak mendengar Nina.

"Hello?" Nina mencoba menyentuh bahu lelaki tersebut, namun pergelangan tangannya langsung dipegang erat oleh lelaki itu.

Mata coklat tua yang tajam menatap Nina dengan dinginnya "Hari pertama sekolah dan kau tidak punya pulpen huh? Apa kau tipe murid yang selalu meminjam barang orang dan tak pernah modal untuk membelinya?"

Nina menyipitkan matanya "Jadi kau tidak tuli huh? Aku hanya bertanya apakah kau mempunyai ekstra pulpen, jika kau tidak mau meminjamkannya padaku, maka bilang saja!" Nina menarik tangannya dari genggaman lelaki itu.

Possessive Ex-Boyfriend ✓ (PREVIEW)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang