"Kupikir surga tak bisa membantuku kini. Tak ada yang abadi. Tapi ini akan menjatuhkanku"
- Wildest Dream, Taylor Swift (Terjemahan)
Nina Wilson
~♥♥♥~
Chapter 6
♥Wildest Dream♥
Nina menatap penthouse milik Noah yang sangat luas dan megah. Dirinya hampir cemburu akan Raya yang mengencani seorang CEO.
"Kita akan menginap disini?" tanya Ashley "Kukira kita akan ke hotel"
"Ya, aku lebih berharap di hotel, dengan begitu aku bisa satu kamar denganmu" ucap Daniel dengan kedipan mata kepada Ashley.
"Dude" ucap Jason sebagai peringatan. Daniel mengangkat kedua tangannya dengan tanda menyerah.
"Atau denganmu juga boleh" goda Daniel terhadap Nina.
Ace mendorong Daniel dengan kakinya hingga Daniel terjatuh.
"Bro!" keluh Daniel.
"Aku tidak sengaja" ucap Ace datar dengan mata tajam, ia kemudian naik ke lantai dua dengan koper di tangannya.
"Dasar!" gumam Daniel "Apa aku harus satu-satunya orang disini yang single"
Nina sedang sibuk menatap sekeliling ruangan dan sekaligus mengagumi design ruangan tersebut yang elegan dan terkesan mewah. Tiba-tiba dia mendengar suara seorang wanita.
"Aku sudah menunggumu daritadi" ucap wanita berambut pirang yang bergelombang, posturnya tinggi dan kurus layaknya model, pakaiannya berteriak brand kelas atas.
Seketika suasana hening. Ada rasa canggung didalam keheningan tersebut. Semua orang menatap wanita berambut pirang itu.
"Apa ini semacam liburan bagimu?" wanita tersebut mengangkat sebelah alisnya "Aku bilang aku ingin kita bekerja sama, jadi mengapa kau mengajak teman-temanmu?"
Seolah-olah tahu kalau akan terjadi pertengkaran, Jason menarik Ashley lalu pergi ke lantai dua, begitu pun juga Daniel yang menuntun Nina pergi juga meninggalkan Noah dan Raya bersama wanita yang tidak diketahui tersebut.
"Siapa wanita itu?" tanya Nina ketika menaiki tangga bersama Daniel.
Daniel mendesah. Baru pertama kalinya Nina melihat pria itu terlihat khawatir, biasanya pria itu bertingkah laku ceria.
KAMU SEDANG MEMBACA
Possessive Ex-Boyfriend ✓ (PREVIEW)
Acak"Mengapa kau mencium dia?" tanya Ace dengan tenang, Nina merinding karnanya. Nina mengenal Ace selama tiga tahun, ia tahu betul bahwa ketenangan Ace itu sebenarnya adalah amarahnya. "Dia menciumku, aku tidak menciumnya" jawab Nina berusaha untuk ti...