AKU MENCINTAIMU

960 36 0
                                    





Novian terbangun. Menyesuaikan pandangannya. Dia melihat disekelilingnya dan menduga kalau dia ada di rumah sakit.

Merasa ada seseorang yang menggenggam tanganya. Novian melihat marcel tertidur disampingnya dengan posisi duduk. Seketika dia mengingat kejadian minggu lalu dimana onoval juga pernah menunggunya hingga tertidur.

Dia mnghilangkan pikiran itu dan mulai membangunkan marcel.
"Marcel. Marcel bangun"
Merasa dipanggil marcel lantas terbangun dan melihat novian yang sudah sadar.

"Novian. Syukurlah.
Kau baik-baik saja.
Bagaiman perasaan mu.
Kau masih merasa pusing atau seseuatu" tanya marcel bertubi-tubi
"Tidak aku baik-baik saja. Terima kasih sudah membawaku kerumah sakit dan menjagaku"
Keheningan mengisi mereka.

"Novian"
"Hm sebenarnya apa yang terjadi"
"Apa maksudmu"
"Kata dokter kau tidak cukup makan sehingga mempengaruhi kesehatanmu. Dokter juga bilang kalau berat badanmu menurun. Sebenarnya apa yang terjadi"
"Aku baik-baik saja marcel kau tak perlu kawatir"
"Apa kau bertengkar dengan onoval"

Seketika novian terkejut namun dengan cepat menormalkannya lagi.
"Tidak"
"Kau yakin"
"Iya"
"Lalu kenapa kau tadi sendirian"
"Eh itu marcel pergi dengan yang lainnya jadi dia tak bisa mengantarku pulang"

Marcel mencari kebohongan di mata novian. Tapi karna expresi novian yang datar membuatnya sulit melihatnya.
"Hah baiklah aku percaya"
Novian hanya tersenyum lega.
"Dokter bilang setelah kau sadar kau bisa langsung pulang. Aku akan mengantarmu"
Novian hanya menganggukan kepalanya.

*****

Diperjalanan marcel mengantar novian, tiba-tiba hujan turun dengan derasnya. Membuat lampu jalan mati dan penerangan yang minim.
"Ah sial kenapa harus hujan"
Novian hanya menatap marcel yang sedang kesal.

Perjalanan mereka terasa sunyi. Hanya ada suara air hujan dari luar mobil yang mengisi kesunyian mereka.
Marcel diam-diam mencuri pandang kearah novian. Sedangkan novian menatap keluar jendela.

Hal yang tak diinginkan terjadi. Mobil marcel tiba-tiba berhenti di pinggir jalan.
"Duh ni mobil kenapa lagi"
"Kenapa marcel"
"Entahlah sepertinya mobilnya mogok atau apa. Aku akan cek dulu" marcel mengambil payung yang selalu disimpanya di mobil.

Dia keluar dengan payung ditanganya. Membuka cup mobilnya dan memeriksa mesinya. Marcel tak dapat melihat apa yang salah dengan mobilnya karna terlalu gelap.

Novian yang didalam mobil melihat marcel kesulitan lantas mengambil payung yang lain dan keluar menyusul marcel.
"Ada apa marcel"
"Kenapa kau keluar. Masuk saja kau nanti tambah sakit"
"Aku tak apa. Kenapa ada yang salah?"
"Terlalu gelap aku tak bisa melihat"
Novian mengambil ponselnya dan mulai membuka senter.
"Coba sekarang kau periksa"

Marcel segera mengecek kembali mesin mobilnya. Setelah cukup lama ternyata karburatornya kemasukan air.
"Karburatornya kemasukan air"
"La terus gimana"
"Kita harus menunggu hujan reda agar kering"
"Begitu ya"
Mereka lantas kembali masuk kedalam mobil.

Tubuh keduanya cukup basah karna tadi sempat terkena air hujan walau tak banyak. Marcel memberikan novian handuk yang selalu dibawanya.
"Ini keringkan tubuhmu. Kalau dibiarkan nanti kau sakit"
"Terima kasih" novian menerima handuk itu.

Entah sudah berapa lama mereka menunggu di dalam mobil namun hujan tak kunjung reda. Suhu udara semakin dingin. Marcel melihat novian yang menggigil kedinginan. Jika mobilnya bisa menyala dia akan menyalakan pemanas agar novian tak kedinginan tapi sialnya tidak bisa. Dia melepas jaketnya dan memakaikanya pada novian.

3 2 1 GO! [END]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang