Dua

2.1K 210 20
                                    

Hari ini hari Minggu, yang pastinya hari kebanggaan disetiap orang-orang, karena inilah hari dimana mereka bisa menghabiskan waktu dengan bersantai karena sebelumnya mereka bekerja keras selama enam hari.

Baekhyun bangun lebih siang dari biasanya, karena semalam mereka berpesta penuh sampai larut malam dan dia tertidur sekitar jam setengah tiga pagi.

Dia membersihkan diri sebelum turun untuk mengisi perutnya yang lapar, tersedia nasi goreng disana, dia mengambil sendok serta gelas berisikan air putih, memakannya dengan lahap lalu mencuci mulutnya dengan air.

Baekhyun membawa piring serta gelasnya ke pantri dan mencucinya, lalu dia menelusuri rumahnya yang terlihat kosong, mungkin orang tuanya sedang pergi, dan Baekbeom sedang jalan sama pacarnya. Baguslah pikirnya, jadi dia bisa bersantai dirumah sendiri.

Setelah itu dia berjalan kearah ruang tamu, duduk bersila diatas sofa lalu memainkan iPhonenya. Tertera nama Chanyeol dilocksreennya yang menelfon Baekhyun sebanyak 20 kali.

Tanpa basa-basi dia menelfon kekasihnya ulang, mungkin ada sesuatu yang penting karena ditelfon sebanyak itu.

Nada panggilan ketiga Chanyeol mengangkat telfon itu. "Halo sayang?"

"Halo Baek, aku kira kamu mati karena telfonku ga diangkat terus."

"Heh ngomong sembarangan, aku potong lidah kamu ya?" seru Baekhyun.

Chanyeol terkekeh di sebrang sana. "Hehehe, canda yang. Oiya tadi aku nelfon kamu, mau nanya, kamu mau jalan ga hari ini?"

"Jalan kemana?"

"Kemana aja asalkan sama kamu." gombal Chanyeol disebrang sana.

Baekhyun tentu tersipu, kedua pipinya bersemu, dan untungnya Chanyeol tidak melihat karena jika begitu habis sudah Baekhyun diledek.

"Yaudah, dirumah aku aja hehe, mumpung gada orang dirumah."

Persetan dengan santai dirumah seorang diri, dirinya mau berduaan dengan Chanyeol dulu.

Disebrang sana terlihat Chanyeol yang sedang excited. "Oh ya? Yaudah tunggu sebentar, aku otw dulu ya sayang."

"Hm, hati-hati dijalan Chanyeori."

Telfon itu ditutup, Chanyeol segera mengambil kunci motornya, berlari kebawah yang membuat suara berisik dari tangga, Nyonya Park menegur anak bungsunya itu.

"Jangan berlarian ditangga Chanyeol, bisa jatuh kamu itu."

"Iya Ma, Chanyeol pergi dulu bye." dia memakai sendal dan helm lalu segera keluar dari rumah, sedang Mamanya hanya menggelengkan kepala melihat tingkah laku anak kesayangannya itu. Dia udah bisa menebak kalo anaknya bakalan ketemu dengan Baekhyun.

Chanyeol mengendarai motornya dengan kecepatan normal, karena tidak ingin kejadian sesuatu nantinya, dia sangat senang bisa berduaan dengan Baekhyunnya nanti, mungkin mereka akan berciuman, atau cuddle sampai sore, bayangan itu membuat Chanyeol tersenyum seperti orang gila.

Sekitar 10 menit Chanyeol sampai dikediaman Byun, dia membuka kaca helmnya kepada satpam yang menjaga kediaman Byun, setelah tau dia adalah pacarnya tuan muda, satpam itu membukakan gerbang, lalu Chanyeol masuk dan memarkirkan motornya disitu.

Bunyi bel rumah terdengar, Baekhyun bangkit dari sofanya dan membukakan pintu itu, dia mendongak untuk melihat Chanyeol dengan senyuman manisnya. "Hey sayang."

Baekhyun mengulum senyumnya, mempersilahkan kekasihnya masuk, lalu mengunci pintu bercat putih itu. "Mau minum ga Chan?"

"Ga usah, kenyang minum mulu." jawab Chanyeol.

Mereka berdua duduk disofa, tanpa aba-aba Baekhyun langsung menerjang Chanyeol dengan pelukan yang mana membuat kekasihnya tersentak, tapi tak berapa lama dia membalas pelukan itu. Mengelus dan mengecup berkali-kali rambut beraroma Strawberry itu.

"Kenapa hm?" tanya Chanyeol hampir berbisik.

Baekhyun menggeleng didadanya, yang lebih tinggi mengangkat tubuh kekasih mungilnya, menaruhnya dipangkuan, mensejajarkan wajah mereka. Chanyeol menatapnya intens, membuat Baekhyun salah tingkah karena ditatap memuja seperti itu.

Lantas dia menyembunyikan wajahnya diceruk leher sang kekasih. "Jangan tatap Baekun kaya gicu."

Intonasi, perubahan kata, serta perlakuan Baekhyun, membuat Chanyeol sadar bahwa kekasihnya sedang malu dan ingin dimanja saat ini. Hal yang selalu dia inginkan, sudah lama Baekhyun tidak manja begini terakhir dia begini sekitar sebulan lebih yang lalu.

"Natap kamu gimana hm?"

"Ihh, janan pake hm-hm, Baekun kan makin cuka~"

Chanyeol terkekeh, kekasihnya begitu menggemaskan. "Bagus dong kalo kamu makin suka sama aku."

"Chanyeori~" Baekhyun negakkin badannya lalu natap kekasihnya tepat dimata bulat itu.

"Mau cium boyeh?" lanjutnya dengan jari yang bertautan, bibirnya yang dipoutkan, serta tatapan memohon yang ditujukan.

Tidak mungkin Chanyeol menolak dengan keadaan seperti ini, aura kekasihnya itu tidak bisa ditolak.

Dia mengelus kedua pipi tembem itu sebelum dia mencium ranum tipis yang sangat manis dan lembut milik Baekhyun, bunyi cipakan dari kedua anak adam itu menggema diruang tamu.

Kedua lengan Baekhyun kini melingkari leher si jangkung, serta tangan kanannya yang merambat kerambut dan menjambaknya sesekali. Kedua tangan Chanyeol yang sedang nganggur ia bawa kebongkahan kenyal namun padat dibawah. Meremas bokong sintal Baekhyun membuat si pemilik melenguh disela-sela ciuman mereka.

Mereka melepas ciuman intens itu setelah Baekhyun menjambak keras rambut kekasihnya karena dia sudah kehabisan oksigen, dia menetralkan nafasnya, Chanyeol sendiri mengelus kepala belakangnya, sakit karena dijambak.

"Ke kamarku yuk." ajak Baekhyun setelah nafasnya sudah kembali, lalu menggenggam tangan yang lebih besar darinya itu.

Chanyeol yang ditarik itu cuma senyum mesem, karena diajak kekamar setelah mereka ciuman itu hal yang paling luar biasa pastinya. "Ngapain yang?" tanyanya sembari pikirannya menghalu kemana-mana.

"Main PS."

Jawaban singkat itu membuat dunia kehaluan Chanyeol luntur begitu saja, well sepertinya tidak ada kesempatan dirinya untuk mencicipi Baekhyun hari ini. Padahal libidonya sudah meningkat sejak tadi. Chanyeol menghela nafas kemudian mengikuti kekasihnya ke kamar dengan malas.

bersambung.

vote dan commentnya tolong):

[v]. LOVASKETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang