Empat

1.3K 146 1
                                    

"Chanyeol, lo mau ga jadi pendamping hidup gue?" dia berlutut lalu memegang tangan Chanyeol dengan lembut, dan menatapnya dengan kasih.

"KAT."

Setelah mendengar itu Chanyeol segera menepiskan tangannya dari Sehun jijik, sementara Sehun membuat dirinya seolah-olah ingin muntah.

Baekhyun segera berjalan kearah mereka berdua, dia tersenyum manis. "Bagus hun, tapi jangan selebay itu pake pendamping hidup, Luhan itu gasuka hal yang berbau lebay."

Iya, Sehun mau nembak Luhan dan disaat yang bersamaan hari ini dia ulang tahun, mereka berdua udah deket sejak dua bulan yang lalu, namun hubungan mereka ga meningkat, jadi mau ga mau Sehun harus nembak Luhan biar hubungan mereka semakin meningkat gitu katanya.

Mereka membuat latihan ini dirumah Baekhyun, awalnya Sehun ingin mencobanya dengan Baekhyun, namun kekasih si mungil menolak keras, dia tidak ingin kekasihnya dipegang makhluk playboy seperti Sehun.

Lalu mereka latihan, awalnya Sehun geli karena dihadapannya itu Chanyeol, dia minta untuk digantikan pemain, tapi itu tidak akan terjadi dalam pengawasan mata bulatnya Chanyeol.

Setelah cukup mahir Sehun melakukannya, tidak gugup, tidak lupa akan dialognya, mereka menyelesaikannya, lalu mereka akan bersiap nanti malam untuk kejutan Luhan.

"Udah keburu sore nih, ga balik?" tanya Baekhyun.

Chanyeol menimpali. "Iya Hun, ga balik lo?"

"Kamu juga sama, balik gih mandi yang wangi baru kesini lagi." ujar Baekhyun kepada kekasih jangkungnya.

Sehun ketawa lalu ngeledek Chanyeol senang, "Hahaha rasain, diusir kan lo."

Raut wajah si jangkung keliatan sedih, dia meluk pinggang kekasihnya manja. "Gamao, aku mandi disini, bajuku yang pernah aku tinggalin kan banyak."

Sehun memutar matanya malas melihat temannya, dia berberes sebelum balik, dan berpamitan kepada mereka berdua yang sedang lovey dovey. "Balik dulu gue, ntar gue kabarin jam berapa, bye Baek."

"Bye Hun, hati-hati lo, jangan ngebut, mati lo nanti."

"Yoi tenang, gue mana mau Luhan sama orang lain pas gue mati."

Setelahnya dia keluar dari rumah Baekhyun, lalu memasuki mobilnya dan mengemudikannya ke rumah untuk bersiap-siap nanti malam dirinya akan menembak Luhan.

Sementara itu, Chanyeol masih tidak mau beranjak dari memeluk pinggang si kekasih, Baekhyun kewalahan karena dia tidak bisa berdiri, pahanya ditimpa oleh kepala si jangkung, dia berusaha semampunya namun tidak bisa dikarenakan Chanyeol begitu berat.

"Chanyeol, aku mau mandi ish."

Baekhyun merasakan kalau kekasihnya sedang menggeleng, tidak mengijinkannya untuk mandi, jadi satu-satunya cara adalah, "Kita mabar mau ga yang?"

Sijangkung berpikir, 'Mabar PS? PS mulu nih bocah, gua pengen dimanja gini minta main bareng PS lagi anjir.'

Setelahnya dia menggeleng, Baekhyun menaikkan satu alisnya, "Beneran gamau?" dan gelengan lagi menjadi jawabannya.

"Yah, padahal pengen mandi bareng sama kamu, udah lama ga mandi bareng." ujarnya sambil mainin rambut Chanyeol.

Chanyeol cengo beberapa detik, 'MAKSUD DIA MABAR ITU MANDI BARENG? GOBLOK BANGET GUE.'

Chanyeol bangkit, membuat Baekhyun kebingungan, dan hal yang tak terduga terjadi, Chanyeol mengangkat Baekhyun kekamar mandi yang mana simungil reflek melingkarkan tangannya keleher kekasihnya.

"CHANYEOL TURUNIN." teriakan itu menggelar disatu rumah ini.

"Loh, kita mau mabar kan, yauda ayo bau nih badan aku."

[v]. LOVASKETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang